Pelanggaran Hak Asasi dalam Konflik Agraria Terhadap Kelompok Masyarakat Adat di Indonesia


Husni Abdul Azis(1*), Iskandar Iskandar(2), Khaerul Anwar(3)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Masyarakat adat Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah sering kali menjadi korban dari kejahatan, di mana sumber daya alam dan pengalihfungsian hutan masyarakat adat Kinipan telah menyebabkan terganggunya keberlangsungan dan kepentingan dasar dari masyarakat. Apa yang terjadi di tanah adat Kinipan tentu bertentangan dengan pasal 18B ayat (2) dan pasal 281 ayat (3) UUD 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang tanggung jawab negara dalam melindungi warga negaranya, khususnya dalam pemenuhan hak agraria sebagai hak konstitusional. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptis analisis, dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan data kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pengaturan tentang hak dan keberadaan masyarakat telah diatur dalam konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Namun regulasi itu belum cukup untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan masyarakat adat. Tanggung negara terhadap konflik tersebut yaitu pemerintah memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Kinipan Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.


References


Abrams, D. (2010). Processes of prejudices: Theory, evidence and intervention. Equalities and Human Rights Commission.

Achmadi. (2020). Budaya Hukum Penyelesaian Konflik Hak Atas Tanah Adat; Studi dalam Masyarakat Adat Tomun Berbasis Kearifab Lokal di Kalimantan Tengah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Alaidrus, F. (2019). Pembahasan RUU Masyarakat Adat Mandek, Hak Warga Terabaikan. Tirto.Id.

Ari Wibowo, E. (2020). Wakil Menteri LHK Tawarkan 3 Solusi Konflik Lahan di Kinipan. Tempo.Co.

Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2014). Laporan Akhir Tim Pengkajian Konstitusi tentang Perlindungan Hukum Terhadap Masyarakat hukum Adat.

Bertrand, J. (2011). ‘Indigenous peoples’’ rights’ as a strategy of ethnic accommodation: contrasting experiences of Cordillerans and Papuans in the Philippines and Indonesia.’ Ethnic and Racial Studies, 34(5), 850–869.

Busyrol Fuad, M. (2020). Land Clearing di Desa Kinipan Ancam Kehidupan Masyarakat Adat. Elsam.

Calgaro, E., Villeneuve, M., & Roberts, G. (2020). Inclusion: moving beyond resilience in the pursuit of transformative and just DRR practices for persons with disabilities. Natural Hazards and Disaster Justice. https://doi.org/10.1007/978-981-15-0466-2_17

Casmi Arrsa, R. (2014). Indikasi Kriminalisasi Pembela Ham Dalam Sengketa Agraria: Kajian Putusan Nomor 250.Pid.B.2013/PN.PLG dan Nomor 76/PID/2013/PT.PLG. Jurnal Yudisial, 7(1), 54.

Chahyo Nugroho, O. (2018). Konflik Agraria di Maluku Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia (Agrarian Conflict in Maluku Viewed from the Perspective of Human Rights). Jurnal HAM, 9(1), 87–101. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30641/ham.2018.9.87-101

Cobo, J. R. M. (1986). Study of the problem of discrimination against indigenous populations. UN New York.

Gicke, A. (2013). Indigenous in International Law, Gottingen Studies in Cultural Property. Adat and Indigenety in Indonesia, 7, 18.

Hidayat, R. (2000). Bagaikan Pisau Bermata Dua Kritisasi Desentralisasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi.

Imaniyah, B. (2019). The contract of the social security agency for employment (bpjs ketenagakerjaan) in the perspective of sharia economic law. Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial, 14(1), 124–145. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v14i1.2197

Inkuiri Nasional Komnas HAM. (2006). Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Wilayahnya di Kawasan Hutan. Komnas HAM.

Irianto, A. M. (2021). Revitalization of coastal java society’s traditional art in multimedia form: Case study - The existence of ngesti pandowo wayang orang group. International Journal of Social Ecology and Sustainable Development, 12(1), 21–32. https://doi.org/10.4018/IJSESD.2021010103

Ishaq. (2020). Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Alfabeta.

Kontributor Pangkalan Bun. (2020). Pemprov Kalteng dan Pemkab Lamandau Dinilai Abai terhadap Masyarakat Adat Kinipan. Kompas.Com.

Maarif, S. (2021). Re-Establishing Human-Nature Relations: Responses of Indigenous People of Indonesia to Covid-19. Interdisciplinary Journal for Religion and Transformation in Contemporary Society, 7(2), 447–472.

Mangar, I., & Ridho, M. R. (2022). Lembaga Independen Negara dalam Ketatanegaraan Indonesia. Definisi: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 1(2).

Manik, K. U., Sumertha, I. G., & Widodo, P. (2023). Implementing elements of national security by fulfilling the rights of indigenous people of Laman Kinipan in Central Kalimantan (Indonesia). Defense and Security Studies, 4, 29–35.

Mannan, A. (2018). Dinamika Politik Hukum di Indonesia. KENCANA.

Martinesya, S. (2020). Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Pemenuhan Hak Masyarakat Adat. Jurnal Nurani Hukum, 3(1), 69.

Muhammad, B. (2006). Pokok-Pokok Hukum Adat. Pradya Paramita.

Nasrudin Yahya, A. (2020). Datangi Komnas HAM, Effendi Buhing: Kami Korban Kriminalisasi. Kompas.Com.

Nugroho, W. (2021). Relationship between environmental management policy and the local wisdom of indigenous peoples in the handling of COVID-19 in Indonesia. Oñati Socio-Legal Series, 11(3), 860–882.

Puspa Sari, H. (2020). Komnas HAM: Perlindungan Masyarakat Adat Atas Konflik Agraria Dipinggirkan. Kompas.Com.

Rahardjo, S. (2003). Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia. Kompas.

Rato, D. (2021). PERLINDUNGAN HAM MASYARAKAT HUKUM ADAT YANG BHINNEKA TUNGGAL IKA DI ERA DIGITAL (Protection of Human Rights of Indigenous Peoples Unity in The Digital Era). Majalah Hukum Nasional, 51(2), 156–178. https://doi.org/10.33331/mhn.v51i2.147 https://mhn.bphn.go.id

Riyanto, A. (2017). PERAN NEGARA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK AGRARIA (STUDI KASUS KAMPUNG TUA/NELAYAN DI ATAS HAK PENGELOLAAN BADAN PENGUSAHAAN BATAM). Jurnal Selat, 5(1), 106–122.

Santika, T. (2020). Sustainable use of genetic resources and traditional medicinal knowledge: Indonesian perspective on utilization preservation and advancement of culture. NTUT Journal of Intellectual Property Law and Management, 8(2), 66–89. https://api.elsevier.com/content/abstract/scopus_id/85091194465

Satrio Nugroho, A. (2020). Istana Mediasi Konflik Lahan Masyarakat Adat di Kinipan. Republika.Co.Id.

Setia, P., & Haq, M. Z. (2023). Countering Radicalism in Social Media by Campaigning for Religious Moderation. Focus, 4(1), 13–24.

Sidiq, F. F., Coles, D., Hubbard, C., Clark, B., & Frewer, L. J. (2021). Sago and the indigenous peoples of Papua, Indonesia: A review. Journal of Agriculture and Applied Biology, 2(2), 138–149.

Silverman, D. (2015). Interpreting qualitative data. Sage.

Situmorang, R., Trilaksono, T., & Japutra, A. (2019). Friend or Foe? The complex relationship between indigenous people and policymakers regarding rural tourism in Indonesia. Journal of Hospitality and Tourism Management, 39, 20–29.

Suherman. (2020). Indonesia construction service law relating to mrt development contracts: A legal review with fidic international contract. In International Journal of Criminology and Sociology (Vol. 9, pp. 1688–1700). https://doi.org/10.6000/1929-4409.2020.09.192

Sukarman, H. (2021). Degradasi Keadilan Agraria dalam Omnibus Law. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 9(1).

Sutrisno, E. (2008). Budaya Hukum Masyarakat dalam Melindungi Pencemaran Lingkungan. Swagati Press.

Turangan, D. D., Senewe, E. V. T., Kumendong, W. J., & Sondakh, J. (2021). The Right to Life Based on Human Rights Principles: A Normative Study of the Death Penalty in Indonesia. Journal of the Community Development in Asia (JCDA), 4(2), 85–95.




DOI: https://doi.org/10.1557/djash.v2i1.24981

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.