KETIDAKSANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM FILM DUBBING BERBAHASA ARAB “ONE PIECE”

Authors

  • Ariandito Hilmy Maulana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Maman Abdul Jalil UIN Sunan Gunung Djati
  • Dayudin Dayudin UIN Sunan Gunung Djati

DOI:

https://doi.org/10.15575/hijai.v7i2.40141

Abstract

Kesantunan merupakan salah satu kunci  agar terjalinnya komunikasi yang lancar. Akan tetapi masih banyak orang yang menggunakan ketidaksantunan sehingga komunikasi menjadi terhambat. Dalam film dubbing One Piece karya Eichiro Oda, peneliti melihat bahwa terdapat fenomena ketidaksantunan berbahasa dalam film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk untuk : 1) mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi ketidaksantunan positif dan negatif yang terdapat di dalam dialog film dubbing One Piece, dan 2) mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor penyebab ketidaksantunan dari tuturan tidak santun yang terdapat di dalam film dubbing One Piece Penelitian ini termasuk deskriptif-kualitatif yang dimana data yang berupa tuturan dideskripsikan secara rinci. Kemudian data diambil dari dialog antar tokoh film dubbing One Piece. Data-data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan catat, kemudian di analisis menggunakan metode kontekstual.Hasil penelitian ini ditemukan total 10 tuturan yang mengandung strategi ketidaksantunan positif dan strategi ketidaksantunan negatif, serta ditemukan tiga faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa.

References

Angelita, T., & Saiful Mukminin, M. (2023). Strategi ketidaksantunan berbahasa dalam film Taksi (1990): Kajian pragmatik. Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 5(1), 41–55. https://doi.org/10.26555/jg.v5i1.7297

Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage. Cambridge University Press.

Culpeper, J. (1996). Towards an anatomy of impoliteness. Journal of Pragmatics, 25(3), 349–367. https://doi.org/10.1016/0378-2166(95)00014-3

Culpeper, J. (2008). Chapter 2. Reflections on impoliteness, relational work and power. In D. Bousfield & M. A. Locher (Eds.), Impoliteness in Language (pp. 17–44). Mouton de Gruyter. https://doi.org/10.1515/9783110208344.1.17

Fatimah. N., & Arifin. (2014). Strategi Ketidaksantunan Culpeper dalam Berbahasa lisan di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional.

Ibrahim W. M. A. (2018). Entertaining Impoliteness in Egyptian TV Shows: Abla Fahita as a model. Occasional Papers Vol. 65 July

Published

2024-12-24

Issue

Section

Articles