SIMBOL KEKERASAN POLITIK DI IRAK ERA KEPEMIMPINAN SADDAM HUSSEIN DALAM NOVEL UKHRUJ MINHA YA MAL’UN KARYA SADDAM HUSSEIN (KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)


Ahmad Bambang Soemargono(1*), Fadlil Yani Ainusyamsi(2), Wildan Taufiq(3)

(1) UIN Sunan Gunung Djati, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini berjudul simbol kekerasan politik di Irak era kepemimpinan Saddam Hussein dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un Karya Saddam Hussein. Saddam Hussein adalah seorang presiden di negara Irak sekaligus sastrawan yang hebat. Ia menggunakan karya sastra sebagai alat pengkritik untuk melawan kekerasan-kekerasan yang dilakukan musuhnya. Seperti dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un yang didalamnya banyak menceritakan kelicikan dan kejahatan yang dilakukan oleh musuhnya yaitu Amerika. Ia juga menciptakan beberapa karya sastra diantaranya novel yang berjudul Zabibah Wa al-Mulk, al-Qal’ah al-Hashinah, Rijal Wa Madinah dan Ukhruj Minha Ya Mal’un. Maka dari itu, peneliti menggunakan novel sebagai objek dalam penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk memahami simbol  kekerasan politik di Irak era kepemimpinan Saddam Hussein dan mendeskripsikan makna kekerasan politik yang terdapat dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un karya Saddam Hussein. Sehingga dalam novel tersebut, dapat diketahui variasi kekerasan politik yang disimbolkan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan sesuai dengan hasil menelaah dan mengkaji sumber data yang didapatkan dari novel Ukhruj Minha Ya Mal’un. Sedangkan kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep triadik Semiotika Charles S. Peirce, yaitu mengungkap Representamen (R), Objek (O), serta Interpretan (I).

Berdasarkan analisis, penelitian ini ditemukan 20 data yang memberikan simbol-simbol kekerasan politik, diantaranya: (1) kekerasan tidak langsung (indirect violence); (2) kekerasan alienatif (alienative violence); (3) kekerasan refresif (represif violence); (4) peperangan; (5) revolusi. Kekerasan politik adalah suatu kondisi yang sangat tidak ingin dihadapi oleh sebagian besar dari  masyarakat serta hanya menguntungkan bagi elit politik saja. Karena hal itu, dengan adanya analisis ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjadi dasar dalam mengenal dan mengetahui variasi dari kekerasan politik yang biasa terjadi disekelilingnya. 


Full Text:

Untitled

References


Asriningsih. (2011). Masalah-Masalah Sosial. Sosiologi untuk Semua.

Galtung, Johan. 2003. Studi Perdamaian: Perdamaian dan Konflik, Pembangunan dan Peradaban. Surabaya: Pustaka Eureka.

Nazilman, F. (2018). Simbol-simbol Masalah Sosial Dalam Novel Mawakib Al-Ahrar Karya Najib Kaelani. bandung.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2013. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusmana, D. (2014). Filsafat Semiotika Paradigma, Teori, dan Metode Interpretasi Tanda: dati Semiotika Struktural Hingga Dekonstruksi Praktis. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Salmi, Jamil. 2003. Kekerasan dan Kapitalisme. Ter. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taufiq, Wildan. 2016. Semiotika untuk Kajian Sastra dan Al-Quran. Bandung: Yrama Widya.




DOI: https://doi.org/10.15575/hijai.v2i1.6474

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Hijai - Journal on Arabic Language and Literature



ISSN: 2621-1343