POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI DENGAN PT INDOFOOD FRYTO-LAY MAKMUR PADA USAHATANI KENTANG INDUSTRI VARIETAS ATLANTIK (Suatu Kasus di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut)


Kundang Harisman(1*)

(1) Jurusan Agrotek UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani kentang
industri varietas Atlantik yang dilakukan petani di Desa Cigedug pada pola
kemitraan dan pendapatan petani dari usahatani kentang industri varietas Atlantik. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Objek penelitian adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian, yaitu usahatani keragaan kentang industri, bentuk kemitraan, biaya dan pendapatan. Unit analisanya yaitu petani kentang industri yang bermitra dengan PT Indofood FrytoLay Makmur. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usahatani kentang Atlantik pola kemitraan merupakan suatu kegiatan ekonomi. Petani kentang Atlantik yang melakukan kemitraan dengan PT Indofood Fryto-Lay Makmur, dalam satu tahun melaksanakan usahatani kentang sebanyak dua kali periode. Kerangka sistem usahataninya menyangkut subsistem penyediaan sarana produksi, proses produksi,
dan pemasaran. Penyediaan sarana produksi meliputi penyediaan lahan, pupuk, obatobatan, obat-obatan, tenaga kerja, dan biaya panen disediakan oleh petani, sedangkan perusahaan mitra membantu dalam penyediaan bibit import. Dalam hal pemasaran, setiap hasil produksi yang memenuhi spesifikasi produk dapat ditampung oleh perusahaan mitra. Pola kemitraan usahatani kentang Atlantik di Desa Cigedug antara petani dengan PT Indofood Fryto-Lay Makmur berbentuk pola kemitraan pasar yang saling menguntungkan, yaitu perusahaan mitra diuntungkan dengan adanya pasokan bahan baku yang pasti dan petani mendapatkan keuntungan dari penjualan produknya dengan ketersediaan pasar yang telah siap menampung produknya. Besarnya biaya produksi usahatani kentang Atlantik ditentukan dengan besarnya biaya tetap dan biaya variabel. Rata-rata total biaya produksi dengan luas lahan 2,28 ha mencapai Rp. 86.726.526,45, sedangkan produksi yang dapat dipasok
petani dan dapat diterima oleh perusahaan adalah 33.804,95 kg dengan harga Rp. 9.750 per kg, hasil penjualan yang diterima petani dalam satu periode tanam mencapai rata-rata Rp. 126.708.562,5 sehingga pendapatan yang diperoleh petani pada pola kemitraan adalah Rp. 39.001.912,5 (≈Rp. 17.106.101,97) yang merupakan selisih dari harga yang diterima petani dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

Full Text:

PDF

References


Badan Gribisnis Departemen

Pertanian Republik Indonesia,

Kebijaksanan Dan

Penjelasan Pola Kemiitraan

Usaha Pertanian. Departemen

Pertanian. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2004. EksporProduk Hortikultura. BPS. Jakarta

Budi Samadi. 1997. Usahatani

Kentang. Kanisisus, Yogjakarta.

Dillon, H.S. 1994. “Hubungan

Kelembagaan dalam Agribisnis”.

Kertas pada Seminar Nasional

dalam Rangka Hari Krida

Pertanian. Perhiptan, Jakarta.

Dudung Abdul Adjid. 1994.

Peningkatan Sumberdaya

Manusia dalam Pembangunan

Pertanian Berwawasan

Agribisnis. Badan Agribisnis

Departemen Pertanian Republik

Indonesia. Jakarta.

Faisal Kasryno dan Tri Panadji. 1994.

Kemitraan Saat ini dan Dimasa

Depan Sektor Pertanian.

Departemen Pertanian. Jakarta.

Kartika Widjaja. 1994. Analisis

Pengambilan Keputusan. Pusat

Inkubator Agribisnis dan

Agroindustri Lembaga Pengabdian

Kepada Masyarakat Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Kusnawan Rekswi. 2005. Budidaya

Kentang. Apkendo Cabang Garut.

Garut

Mariotti, John L. 1996. The Power of

Partnership. Blackwell Publisser.

Massachusset

Moh. Nazir. 1985. Metode Penelitian.

Ghalia Indonesia. Jakarta.

Mosher, AT. 1987. Menggerakkan

dan Membangun Pertanian.

Yasaguna. Jakarta mubyarto.

Pengantar Ekonomi

Pertanian. LP3ES. Jakarta

Muhammad Jafar Hafsah 2000.

Kemitraan Usaha: Konsepsi dan

Strategi. Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta

Soeharjo dan Dahlan Patong. 1973.

Sendi-sendi Pokok Ilmu

Usahatani. Fakultas Pertanian

Institut Pertaniain Bogor. Bogor.

Soekartawi, A. Soehardjo, J.L Dillon,

dan J.B. Hardaker. 1986. Ilmu

Usahatani dan Penelitian untuk

Pengembangan Petani Kecil. UIPress. Jakarta

Sumeru Ashari. 1995. Hortikultura

dan Aspek Budidaya. UI-Press.

Jakarta.

Suwandi. 1994. Aspek-aspek

Pengembangan Usaha Koperasi.

Seri Manajemen 0.2. IKOPIN.

Jatinangor.

Tjakrawiralaksana, A. 1993.

Usahatani. Departemen Ilmu

Sosial Pertanian Bogor. Bogor

Williams, C.N., J.O. Uzo, and W.T.H

Peregrina. 1991. Vegetable

Production in the Tropics.

Longman Group UK Ltd., London