PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN EM4 (Effective Microorganisms-4) PADA FERMENTASI LIMBAH PADAT BIOETANOL TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR


Yani Suryani(1*), Iman Hernaman(2), Neng Hilma Hamidah(3)

(1) Department of Biology, Faculty of Science and Technology UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University, Indonesia
(3) , Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Upaya penggunaan bahan bakar nabati atau yang sering disebut bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak fosil sedang ditingkatkan. Selain lebih ramah lingkungan, mampu diproduksi secara terus menerus, juga bahan yang digunakan untuk membuat bioetanol sangat banyak terdapat di alam termasuk bermacammacam limbah. Salah satu bahan baku pembuatan bioetanol yang sudah banyak digunakan adalah singkong. Proses pembuatan bioetanol menghasilkan limbah baik padat ataupun cair. Keberadaan limbah padat bioetanol biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dan menurunkan serat kasar limbah padat bioetanol sehingga bisa dijadikan pakan yang lebih baik untuk pertumbuhan hewan ternak. Limbah bioetanol difermentasi dengan EM4 (Effective Microorganisms 4). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pada faktorial 5 x 2 dengan 5 kali pengulangan. Faktor pertama adalah perlakuan EM-4, yaitu A=0%, B=0.25%, C=0.5%, D=0.75%, dan E=1%. Masing-masing unit percobaan menggunakan 250 g sampel limbah. Faktor kedua adalah lamanya fermentasi yaitu selama 4 hari dan 8 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yaitu penambahan
EM-4 sebanyak 1% yang difermentasi selama 4 hari adalah yang terbaik, dengan kandungan protein 3.53% dan kandungan serat kasar 13.19%.

Keywords


Effective Microorganisms-4 (EM-4); fermentasi; limbah bioetanol; pakan ternak; protein; serat kasar

Full Text:

PDF

References


Putra, Hijrah Purnama, Gusti

Nurlaila F., Awaludin N. 2013.

Optimalisasi Waktu Fermentasi

dan Penggunaan Ragi dalam

Pembuatan Bioetanol dari Kulit

Singkong. Prosiding Seminar

Nasional Menuju Masyarakat

Madani dan Lestari. Jurusan

Teknik Lingkungan, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan,

Universitas Islam Indonsia.

Siman, Maxima. 2015. Bahan

Bakar Nabati di Indonesia :

Bioetanol.

[http://m.kompasiana.com/maxi

mahs/ bahan-bakar-nabati-diindonesia- bioetanol_54f9370ca33311ae06

b49]. Diakses pada 09 April

Rukmana dan Yuniarsih. 2011.

Aneka Olhan ubi Kayu.

Yogyakarta: Kanisius.

Fitriyani, Ai. 2013. Pengaruh

Penggunaan Jamur

Trichoderma viride terhadap

Perubahan Kandungan Nutrisi

pada Proses Fermentasi Limbah

Padat Pengolahan Bioetanol

Singkong (Manihot esculenta).

[Skripsi]. UIN Bandung.

Winarno, F.G. 1980. Bahan

Pangan Terfermentasi. Bogor:

Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi

Pangan Institut Pertanian Bogor.

Akbar, Rahmat Taufiq Mustahiq.

Peningkatan Nutrisi

Limbah Produksi Bioethanol

dari Singkong Melalui

Fermentsi oleh Konsorsium

Saccharomyces cerevisiae dan

Trichoderma viride. [Skripsi].

Bandung : Universitas Islam

Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung. h 58

Akmal J., Andayani dan S.

Novianti. 2004. Evaluasi

kandungan NDF, ADF dan

hemiselulosa pada jerami padi

amoniasi yang difermentasi

dengan menggunakan EM-4.

Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu

Peternakan. Vol.7 No.3: 168-

Islamiyati, R. 2014. Nilai Nutrisi

Campuran Feses Sapi Dan

Beberapa Level Ampas Kelapa

yang Difermentasi dengan

EM4. Buletin Nutrisi dan

Makanan Ternak. Vol 10(1) h

Paramarta. Gilang Dayinta. 2013.

Pengaruh Penambahan Nitrogen

dan Sulfur pada Fermentasi

Limbah Padat Pengolahan

Bioethanol oleh Konsorsium

Trichoderma viride dan

Saccharomyces cerevisiae

terhadap Protein Kasar dan Non

Protein Nitrogen. [Skripsi].

Sumedang : Fakultas Peternakan

Universitas Padjadjaran. h 28

Lehninger, Albert L. 1982.

Dasar-dasar Biokimia Jilid 2.

Jakarta: Erlangga

Poedjiadi, Ana dan F.M. Tintin

Supriyanti. 2009. Dasar-dasar

Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia:

Metabolisme & Bioenergetika.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Thantowi, A dan Nuswantara, S.

Efek sumber karbon

berbeda terhadap produksi α-

glukan oleh Saccharomyces

cerevisiae pada fermentor air

lift. Junal Nature Indonesia.

Vol. 13. No. 2

Sari, Duwi Maida. 2013.

Pengaruh Fermentasi oleh

Konsorsium Aspergillus niger

dan Sacharomyces cerevisiae

Terhadap Kandungn Nutrisi

Limbah Padat Pengolahan

Bioethanol yang Berasal dari

Singkong (Manihot esculenta).

[skripsi]. Bandung : UIN SGD

Bandung.

Sutisna, Andri. 2013. Pengaruh

Fermentasi Limbah Padat

Pengolahan Bioetanol dari

Singkong (Manihot esculenta)

Menggunakan Saccharomyces

cerevisiae Terhadap Kandungan

Gizi Limbah. [Skripsi].

Bandung: UIN Sunan Gunung

Djati Bandung.

Santoso, Urip dan I.Aryani.

Change in Chemical

Compsosition of Cassava

Leaves Fermented by EM4.

Jurnal Sains Perernakan

Indonesia. Vol. 2 No. 2.

Tifani, Muhammad Anjang, Sri

Kumalaningsih, dan Arie

F.Mulyadi. 2015. Produksi

bahan pakan ternak dari ampas

tahu dengan fermentasi

menggunakan EM4 (Kajian pH

awal dan lama waktu

femrnetasi). Jurnal Fakultas

Teknologi Pertanian.

Universitas Brawijaya. Malang.

Sunaryanto, Roqif, Efrida

Martius, dan Bambang

Marwoto. 2014. Uji

Kemampuan Lactobacillus

casei sebagai Agensia

Probiotik. Jurnal Bioteknologi

dan Biosains Indonesia.

Vol.01, No. 1 . ISSN: 2442-

Zubaidah, Elok. 2006.

Pengembangan Pangan

Probiotik Berbasis Bekatul.

Jurnal Teknologi Pertanian,

Vol. 7 No. 2. hal 89-95

Ikram, Muhammad Mohsin

Javed, Tehmina Saleem Khan

dan Zafar Siddiq. 2005. Cotton

Saccharifying Activity of

Cellulases Produced by Coculture of Aspergillus niger

and Trichpderma viride. Res.

J. Agriculture and Biology

Science. Vol 1, No.3 : hal 241-

Ginting, S.P., dan Krisnan R.

Produks etanol

menggunakan Sccharomyces

cereviceae yang dimobilisasi

dengan agar batang. Akta

Kimindo. 1 (2).

Pelczar dan Chan, 2006. Dasardasar Mikrobiologi Jilid 1.

Jakarta: UI-Press.