Aplikasi pupuk organik limbah rumah potong hewan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas padi


Suhardjadinata Suhardjadinata(1*), Dwi Pangesti(2), Tenten Tedjaningsih(3)

(1) Universitas Siliwangi, Indonesia
(2) ,  
(3) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Limbah Rumah Potong Hewan (RPH) berpotensi digunakan sebagai pupuk organik. Teknologi yang dapat direkomendasikan untuk pemanfaatan limbah Rumah Potong Hewan adalah pengomposan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk organik limbah RPH terhadap kesuburan tanah dan produktivitas padi. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya dari Mei sampai September 2017.  Percobaan menggunakan Rancangan acak kelompok 10 taraf perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan kombinasi dosis N,P, K dan pupuk organik (PO), yaitu: A= Dosis N,P,K; B= dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; C=Dosis N,P,K + 5 t ha-1 PO; D= Dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; E= ¾ dosis N,P,K   + 2,5 t ha-1 PO; F= ¾ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO; G= ¾ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; H= ½ dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; I= ½ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO;  J= ½ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO. Dosis rekomendasi N, P dan K:  urea 300  kg ha-1, SP 36 150  kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik 2,5 t ha-1 dan ¾ dosis N, P dan K menghasilkan gabah lebih tinggi dan meningkatkan kesuburan tanah.

 

Slaughterhouse waste is potential to be used as organic fertilizer. The technology recommended for the usage of slaughterhouse waste is composting. This research was aimed to study effect of organic fertilizer slaughterhouse waste on soil fertility and rice productivity. The research was conducted in the experiment site of Agricultural Faculty, Universitas Siliwangi Tasikmalaya from May to September 2017. Randomized block design was used with ten level treatments and replicated three times. The treatment was combination dosage N,P, K and organic fertilizer (OF), namely : A= (N,P,K recommendation dose), B= (N,P,K dose + 2.5 t ha-1 OF), C= (N,P,K dose + 5 t ha-1 OF), D= (N,P,K dose + 7.5 t ha-1 OF), E= (3/4 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), F= (3/4 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), G= (3/4 dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF), H=(1/2 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), I= (1/2 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), J= ( ½ dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF). The recommendation dose of N, P and K, respectively: urea 300 kg ha-1, SP 36 150 kg ha-1, and KCl 100 kg ha-1. The results showed application organic fertilizer 2,5 t ha-1 dan ¾ dose of N, P, K fertilizer increased yields grain higher and improve soil fertility.


Keywords


Dekomposisi, Fungsional, Lahan Basah, Ruminansia

Full Text:

PDF

References


Amrullah, Sopandie, D., Sugianta, & Junaedi, A. (2014). Peningkatan produktivitas tanaman padi (Oryza sativa L.) melalui Pemberian Nano Silika. Jurnal Pangan, 23(1), 17–32.

Bachtiar, T., Waluyo, S. H., & Syaukat, S. H. (2013). Pengaruh pupuk kandang dan SP-36 terhadap pertumbuhan tanaman padi sawah. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 9(2), 151–159.

Barchia, M. F. (2009). Agroekosistem tanah mineral masam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Castrillon, L., Fernandez-Nava, Y., Maranon, E., Garcia, L., & Berrueta, J. (2009). Anoxic-aerobic treatment of the liquid fraction of cattle manure. Waste Management, 29, 761–766.

Dariah, A., Nurida, N. L., & Sutono. (2013). Peranan pembenah tanah untuk perbaikan kualitas tanah, peningkatan produksi tanaman pangan dan efisiensi penggunaan pupuk pada lahan kering di Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. In D. K. S. Swastika, K.

Suradisastra, & B. Hutabarat (Eds.), Pemanfaatan dan pendayagunaan lahan terlantar menuju implementasi reforma agraria (pp. 104–114). Bogor: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian.

Hartati, S., Minardi, S., & Ariyanto, D. P. (2013). Muatan titik nol berbagai bahan organik, pengaruhnya terhadap kapasitas tukar kation di lahan terdegradasi. Sains Tanah, 10(1), 27–36. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15608%2Fstjssa.v10i1.131

Hartati, S., Syamsiah, J., & Erniasita, E. (2014). Imbangan paitan (Tithonia diversifolia) dan pupuk phonska terhadap kandungan logam berat Cr pada tanah sawah. Sains Tanah-Jurnal Ilmu Tanah Dan Agroklimatologi, 11(1), 21–28.

Hartono, S., Hiola, F., & Nur, S. (2014). Parameter kualitas limbah

padat rumah potong hewan tamangapa kota makassar sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos. Jurnal Bionature, 15(2), 137–141.

Hermawati, T. (2012). Pertumbuhan dan hasil enam varietas padi sawah dataran rendah pada perbedaan jarak tanam. Bioplante, 1(2), 108–116.

Kementerian Pertanian RI. Peraturan Menteri Pertanian Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah, Pub. L. No. 70/Permentan/SR.140/10/2011, Peraturan Menteri Pertanian 16 (2011). Indonesia.

Maghfoer, M. D., Koesriharti, Islami, T., & Kanwal, N. D. S. (2018). A study of the efficacy of various nutrient sources on the growth and yield of cabbage. Agrivita Journal of Agricultural Science, 40(1), 168–176. https://doi.org/http://doi.org/10.17503/agrivita.v40i1.1721

Oktiawan, Wiharyanto, Sarminingsih, A., Purwono, & Afandi, M. (2015). Strategi produksi pupuk organik cair komersial dari limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Semarang. Jurnal Presipitasi, 12(2), 89–94.

Qurrohman, B. F. T., Suriadikusuma, A., & Haryanto, R. (2014). Analisis potensi kerusakan tanah untuk produksi ubi kayu (Manihot utilisima) pada lahan kering di Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Jurnal Agro, 1(1). https://doi.org/10.15575/78

Santosa, M., & Suryanto, A. (2015). The growth and yield of paddy Ciherang planted in dry and wet season and fertillized with organic and inorganic fertilizers. Agrivita Journal of Agricultural Science, 37(1), 24–29. http://doi.org/10.17503/agrivita.v37i1.251

Sharma, P., Laor, Y., Raviv, M., Medina, S., Saadi, I., Krasnovsky, A., Borisover, M. (2017). Green manure as part of organic management cycle: Effects on changes in organic matter characteristics across the soil profile. Geoderma, 305, 197–207. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2017.06.003

Simarmata, T., Hersanti, Turmuktini, T., Fitriatin, B. N., Setiawati, M. R., & Purwanto. (2016). Application of bioameliorant and biofertilizers to increase the soil health and rice productivity. Hayati Journal of Biosciences, 23(4), 181–184. https://doi.org/10.1016/j.hjb.2017.01.001

Suhardjadinata. (2017). Proses produksi pupuk organik limbah rumah potong hewan dan sampah organik. In Peranan Sumber Daya Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (pp. 373–379). Solo.

Suminarti, N. E., & Susanto. (2015). Pengaruh macam dan waktu aplikasi bahan organik pada tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) Var. Kawi. Jurnal Agro, 2(1), 15–28. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/166

Suwardi, & Darmawan. (2009). Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen melalui rekayasa kelat urea-zeolit-asam humat. In Seminar Hasil-hasil Penelitian IPB 2009 (pp. 516–524). Bogor.

Tadini, A. M., Nicolodelli, G., Senesi, G. S., Ishida, D. A., Montes, C.

R., Lucas, Y., … Milori, D. M. B. P. (2018). Science of the Total Environment Soil organic matter in podzol horizons of the Amazon region : Humi fi cation , recalcitrance , and dating. Science of the Total Environment, 613–614C, 160–167. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2017.09.068

Wulandari, R. A. (2014). Proses komposting limbah padat rumah potong hewan dengan Metode Aerobik dan AA0 (Anaerobik-Anoksik-Oksik). Institut Teknologi Surabaya.




DOI: https://doi.org/10.15575/1675

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.