Konsorsium Bacillus spp. Untuk pengendalian penyakit rebah kecambah dan busuk batang (Sclerotium rolfsii) pada tanaman Cabai


Yulmira Yanti(1*), Hasmiandy Hamid(2), Yaherwandi Yaherwandi(3), Nurbailis Nurbailis(4)

(1) Andalas University, Padang, Indonesia
(2) Andalas University, Padang,  
(3) Andalas University, Padang,  
(4) Andalas University, Padang,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Sclerotium rolfsii merupakan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 75% pada tanaman cabai. Alternatif pengendalian ramah lingkungan bisa menggunakan agens hayati yaitu konsorsium bakteri endofit Bacillus spp. Penelitian bertujuan mendapatkan konsorsium Bacillus spp. terbaik untuk pengendalian rebah kecambah dan busuk pangkal batang yang disebabkan S. rolfsii pada tanaman cabai. Penelitian berupa eksperimen secara in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan yaitu : konsorsium A (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), konsorsium B (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB), konsorsium C (B. thuringiensis SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB), konsorsium D (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), Kontrol positif (tidak diberi S. rolfsii dan Bacillus spp.), Kontrol negatif (diinokulasikan S. rolfsii dan tidak diberi Bacillus spp.) dan Kontrol pembanding (fungisida Mankozeb). Peubah yang diamati yaitu perkembangan penyakit rebah kecambah dan busuk pangkal batang. Hasil penelitian menunjukkan konsorsium AGBE 2.1 TL+ SLBE 2.3 BB, konsorsium AGBE2.1 TL + SLBE1.1 BB dan konsorsium AGBE2.1 TL + SLBE1.1 BB + SLBE2.3 BB memiliki efektivitas 100% dalam mengendalikan penyakit rebah kecambah dan busuk pangkal batang.

ABSTRACT

Sclerotium rolfsii is a soil-borne pathogen that can reduce yields up to 75% in chili plants. An alternative for environmentally friendly control can use biological agents, namely a consortium of endophytic bacteria Bacillus spp. The aim of the study was to obtain a consortium of Bacillus spp. best for controlling of damping off and stem rot caused by S. rolfsii in chili plants. The study was an in vivo experiment using a completely randomized design with seven treatments and three replications: consortium A (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), consortium B (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB), consortium C (B. thuringiensis SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB), consortium D (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), positive control (no S. rolfsii and Bacillus spp.), negative control (inoculated with S. rolfsii and no Bacillus spp.) and comparison control (Mankozeb fungicide). The results obtained that the consortium AGBE 2.1 TL+ SLBE 2.3 BB, the consortium AGBE2.1 TL + SLBE1 .1 BB and consortium AGBE2.1 TL + SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB were 100% effective in suppressing developmental disease of damping off and stem rot caused by S. rolfsii


Keywords


busuk pangkal batang, cabai, konsorsium, rebah kecambah, Sclerotium rolfsii

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z., Aini, L. Q., & Abadi, A. L. (2015). Pengaruh bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. terhadap pertumbuhan jamur patogen Sclerotium rolfsii Sacc. penyebab penyakit rebah semai pada tanaman kedelai. Jurnal HPT, 3(1), 1–10.

Aziziy, M. H., Tobing, O. L., & Mulyaningsih, Y. (2020). Studi serangan antraknosa pada pertumbuhan cabai merah (Capsicum annuum L.) setelah aplikasi larutan daun mimba dan Mol bonggol pisang. Jurnal Agronida, 6(1), 24.

Badan Pusat Statistik. (2020). Luas Panen, Produktivitas, Produksi Tanaman Cabai Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Baker, R & F.M. Scher. (1987). Enhancing the activity of biological control agents: In innovative approaches to plant disease control. Ed. 1 Chet. Pp 1-17. New York: Jhon Wiley dan Sons.

Bashan, Y., De-Bashan, L. E., Prabhu, S. R., & Hernandez, J. P. (2014). Advances in plant growth-promoting bacterial inoculant technology: Formulations and practical perspectives (1998-2013). Plant Soil, 378(1–2), 1–33.

Chandra Sekhar, J., Prakash Mishra, J., Prasad, R., Reddy, V. P., Kumar, S., Thakur, A., Pal, J., Mishra, J. P., and Reddy, P. (2020). Isolation and in vitro evaluation of biocontrol agents, fungicides and essential oils against stem blight of tomato caused by Sclerotium rolfsii (Curzi) C.C Tu & Kimber. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 9(3), 700–705.

Diarta, I. M., Javandira, C., & Widnyana, I. K. (2016). Antagonistik bakteri Pseudomonas spp. dan Bacillus spp. terhadap jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu tanaman tomat. Jurnal Bakti Saraswati, 05(01), 1–7.

Harish Kumar, K., & Jagadeesh, K. S. (2016). Microbial Consortia-Mediated Plant Defense Againt Phytophatogens and Growth Benefits. South Indian Journal of Biological Sciences, 2(4), 395.

Hutauruk, D., Suryanto, D., & Munir, E. (2016). Pada media pembawa tanah gambut dan kompos janjang kelapa sawit dalam menghambat pertumbuhan. Jurnal HPT Tropika, 16(1), 61–70.

James, D., Girija, D., Mathew, S. K., Nazeem, P. A., Babu, T. D., & Varma, A. S. (2003). Detection of Ralstonia solanocearum race 3 causing bacterial wilt of solanaceous vegetables in Kerala, using Random Amplified Polymorphic DNA RAPD analysis. Journal of Tropical Agriculture, 41, 33–37.

Jatinika, W., A.L. Abadi & L.Q. Aini. (2013). Pengaruh aplikasi Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. terhadap perkembangan penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur patogen Peronosclerospora maydis pada tanaman jagung. J. HPT 1 (3): 2338 – 4336

Kumar, K.H. & K.S. Jagadeesh. (2016). Microbia consortia-mediated plant defense againt phytophatogens and growth benefits. South Indian J. of Biological Sciences 2 (4): 395-403.

Kusumawati, D. E., Pasaribu, F. H., & Bintang, M. (2014). Aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari tanaman miana (Coleus scutellariodes [L.] Benth.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia colli. Current Biochemistry, 1(1), 45–50.

Marwan, H., Mulyati, S., & Wilia, W. (2017). Kemampuan bakteri endofit dalam mengendalikan penyakit rebah kecambah dan layu Sclerotium (Sclerotium rolfsii) pada kedelai. Jpt : Jurnal Proteksi Tanaman (Journal of Plant Protection), 1(2), 52.

Munif, A., Pradana, A. P., Soekarno, B. P. W., & Herliyana, E. N. (2015). Isolasi dan uji potensi konsorsium bakteri endofit asal tanaman kehutanan sebagai agen biokontrol dan pemacu pertumbuhan tanaman tomat. In Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman II. Institut Pertanian Bogor.

Nurhayati. (2011). Penggunaan Jamur dan bakteri dalam pengendalian penyakit tanaman secara hayati yang ramah lingkungan. Prosiding Semirata, 978–979.

Oktania, P., Marwan, H., & Asniwita, A. (2018). Potensi Bacillus spp. dari rizosfer tanaman kedelai untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.). Jurnal Agroecotania, 1(1), 19–32.

Sa’diyah, N., Fitri, A., Rugayah, R., & Karyanto, A. (2020). Korelasi dan analisis lintas antara percabangan dengan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) hasil iradiasi sinar gamma. Jurnal Agrotek Tropika, 8(1), 169.

Saeed, S., Butt, B., Sana, N., & Javaid, A. (2016). Biological control of Sclerotium rolfsii through the leaf extract of Melia azedarach L. and Syzigium cumini. Journal of Medicinal Plants, 4(5), 259–261.

Schaad, N. W., Jones, J. B., Zoina, A., & Bridge, P. D. (2001). Laboratory Guide for Identification of Plant Pathogenic Bacteria. Third Edition (3rd ed., Vol. 50). St. Paul, Minn. : APS Press.

Sekhar, J.C., J.P. Mishra., R. Prasad., V.P. Reddy., S. Kumar., A. Thakur & J. Pal. (2020). Isolation and in vitro evaluation of biocontrol agents, fungicides and essential oils against stem blight of tomato caused by Sclerotium rolfsii (Curzi) CC Tu and Kimber. Journal of Pharmacognsy and Phytochemistry, 9(3), 700-705.

Selviani, Z., Efri, E., Ivayani, I., & Suharjo, R. (2021). Pengaruh beberapa ekstrak tanaman obat terhadap pertumbuhan koloni dan produksi spora C. gloeosporiodes penyebab penyakit antraknosa pada cabai (Capsicum annuum L.). Jurnal Agrotek Tropika, 9(1),9–16.

Semangun, H. (2007). Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. In Ugm Press (Kedua). Gadjah Mada University.

Silaban, I. C., Aini, L. Q., & Syib’li, M. A. (2015). Pengujian konsorsium mikroba antagonis untuk mengendalikan jamur Sclerotium rolfsii penyebab penyakit rebah semai pada kedelai. Hpt, 3(2), 100–107.

Sumarni, N., & Muharam, A. (2005). Budidaya Tanaman Cabai Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sumartini. (2012). Penyakit tular tanah (Sclerotium rolfsii dan Rhizoctonia solani) pada Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian serta Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 31(1), 27–34.

Yanti, Y., Habazar, T., Resti, Z., & Suhalita, D. (2013). Penapisan isolat rhizobakteri dari perakaran tanaman kedelai yang sehat untuk pengendalian penyakit pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis pv. Glycines). J. HPT Tropika, 13(1), 24–34.

Yanti, Y., Warnita, Reflin, & Busniah, M. (2017). Identification and characterizations of potential indigenous endophytic bacteria which had ability to promote growth rate of tomato and biocontrol agents of Ralstonia solanacearum and Fusarium oxysporum fsp. solani. Microbiology Indonesia, 11(4), 117–122.

Yanti, Y., Warnita, Reflin & Busniah, M. (2018). Indigenous endophyte bacteria ability to control Ralstonia and Fusarium wilt disease on chili pepper. Biodiversitas, 19(4), 1532–1538.




DOI: https://doi.org/10.15575/17954

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.