HIPONIMI DAN POLISEMI BAHASA INDONESIA DAN BAHASA SUNDA


Irman Nurhapitudin(1*), Fakri Hamdani(2)

(1) Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Kesulitan atau kekeliruan dalam menafsirkan makna dari dua jenis kosa kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda sangat jelas terlihat jika pentuur keduanya melakukan interaksi dengan penutur lainnya. Untuk membuktikan keberadaannya, maka diperlukan penelitian bahasa yang bersangkutan dengan kajian leksikal dan semantik terhadap bahasa Indonesia dan bahasa Sunda dilihat dari adanya persamaan kosa kata tertentu pada keduanya. Dari hasil pengamatan sementara terhadap para dwibahasawan yang berbahasa ibu bahasa Sunda di masyarakat Kampung Jati, Kec. Tarogong Kaler , Kab.Garut, diketahui bahwa mereka sering menggunakan kosa kata  yang sama baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari. Secara leksikal, kosa kata polisemi bahasa Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan bahasa Sunda. Hal ini disebabkan karena faktor kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dengan cakupan penutur yang lebih banyak dari bahasa Sunda.  Berdasarkan data, bahasa Sunda memiliki empat buah polisemi, yakni: kata amis , kata burung, kata jarah , kata lini,.Adanya relasi makna antara kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang ditunjukkan dengan banyaknya sumber data kosa kata berhiponimi dan polisemi.


Keywords


hiponim, polisemi, bahasa indonesia, bahasa sunda

Full Text:

PDF

References


Alwasilah, Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif. Bandung : PT. Dunia Pustaka Jaya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cresswell, John. W. 1994. Research Design, Qualitative & Quantitative Approach. United Kingdom. SAGE Publications, inc.

Crystal, David. 1985. A dictionary of Linguistics and Phonetics Oxford. New York.

Hornby. 1987. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford University Press.

Katz, J.J. 1972. Semantics Theory. New York: Cambridge University press.

Leech, G. 1974. Semantics: the study of meaning. Second Edition. Harmondsworth: Penguin Books.

Lyons, John. 1977. Semantics. London: Cambridge University Press.

Maxwell, Joseph A. 1996. Qualitative Research Design, An Interactive Approarch. London. Sage Publications.

Oxford Dictionaries, 2014. Definition Politic and Terms in English. 7 Mei 2014.

Palmer, F.R. 1976. Semantics A New Outline. London: Cambridge University Press.

Parera, J.D. 1991. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Roshco, B. 1975. ‘Newsmaking’, reprinted in H.Tumber (1999) News: a reader, Oxford: Oxford University Press.

Saeed, Jhon I. 1997. Semantics. Massachusetts: Blackwell. Publisher.

Syamsul M. Romli, Asep. 2009 Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yule, George. 2010. The Study of Language. United Kingdom: C.U.P.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v13i02.1982

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Al-Tsaqafa has been indexed by :

                                

                                                                                       

..........................................................................................................................................................................................................................................

Alamat Redaksi:
Lt. 2 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung 40614
Telp. (022) 7810790 Fax. (022) 7803936

 

Free Hit Counters  

 

 

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

free hit counter View My Stats