MAKNA DAN FUNGSI UPACARA ADAT NYANGKU BAGI MASYARAKAT PANJALU

Authors

  • Heri Jauhari Jauhari Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v15i2.3822

Keywords:

nyangku, fungsi, makna, upacara adat

Abstract

Panjalu sebuah desa bekas kerajaan masyarakatnya sampai sekarang masih memegang tradisi  upacara adat nyangku. Masyarakat Panjalu menganggap tradisi tersebut sakral karena berhub­ungan dengan asal keberadaan dan penyebaran agama Islam di kerajaan Panjalu dan  tatar Priangan. Acara inti  upacara adat nyangku cermah keagamaan (Islam),  pemberesiahan benda-benda pu­saka, dan beberapa rangakaian acara lainnya. Secara teoretis tradisi tersebut berhubungan secara ekstrinsik dengan masyarakat pemiliknya, maka akan berfungsi dan bermakna. Penelitian  menggunakan  metode deskriptif interpretatif. Adapun datanya diperoleh dari obsevasi lapangan. An­alisis data menggunakan  teori strultural genetik, hermeunetik, dan antropologi. Hasil analisis data  menemukan bahwa upcara adat nyangku berfungsi ritual, sosial, pendidikan, dan wisata religi. Dari keempat fungsi itu, fungsi ritual yang paling dominan. Selanjutnya upacara adat nyangku bermakna literal/historis,  alegoris, tropologis/ moral/pendidikan, dan anagogis. Dari keempat makna tersebut, makna historis intensitasnya paling tinggi.

References

Internet

Karasuta, Nadia. 2014. Perilaku Sakral dan Profan pada Upacara Adat Rebo Wekasan di Desa Suci Kabupaten Gresik. HTTP://JMSOS.STUDENTJOURNAL.UB.AC.ID/INDEX.PHP/JMSOS/ARTICLE/VIEW/56 diunduh 05 Juli 2015, jam 10.00 WIB.

Khoiri, Madhan. 2009. Makna Simbol dan Pergeseran Nialai Tradisis Up-cara Adat Rebo Pungkasan. Uni-versitas Islam Negeri Sunan Kali-jaga Yogya¬karta (file:///C:/Users/Adab%20BI/Downloads/421-1170-2-PB%20(1).pdf diunduh 05 Juli 2015, jam 10,30 WIB )

Mukharomah, Sayyidah. 2011. Memaknai Upacara Adat Tamat Sebagai Teks Kebudayaan Studi Kasus pada Masyarakat Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/738 diunduh 05 Juli 2015, jam 0,30 WIB.)

Nurmawati, Ela. 2010. Kajian Folklor Upacara Adat Saparan Pundhen Joko Kasihan di Desa Cacaban Kidul Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. (file:///C:/Users/Adab%20BI/Downloads/421-1170-2-PB%20(1).pdf diunduh 06 Juli 2015, jam 08 WIB.)

Nurmayanti, Maya. 2014. Upacara Adat Nyuguh Kampung Kuta di Desa Karangpaningal Keca¬matan Tambaksari Kabupaten Ciamis. (http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-1545-.html diunduh 06 Juli 2015, jam 09,10 WIB.)

Buku

Aquinas, Saint Thomas. 2004. Ceritical Theory since Plato. New York: Wordswart Publsihing, 3rd Edition

Bronner, Simon J. 2007. The Meaning of Folklore The Analytical Essay of Alan Dundes. Utah: Utah State University

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti

Eagleton, Terry, 1976, Marxism and Lit¬erary Criticism, Routledge, Lon-don.

Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia

Kaplan, David dan Robert A. Manner. 2002. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Propp, Vladimir. 1997. Theory and History of Folklore. Minneapolis: University of Minnesota Press

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

.................................... 2010. Sastra dan Cultural Studies Reperesentasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Spradley, James P. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana

Downloads

Published

2019-05-23