BAING YUSUF (Ulama Central dalam Islamisasi di Purwakarta)


Ricko Andhitiyara(1*)

(1) Sejarah Kebudayaan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Di Indonesia, para ulama telah memainkan peranan yang sangat penting dan strategis. Mereka berperan bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat saja, akan tetapi juga dalam mendobrak kekuasaan pemerintahan Kolonial. Sejarah menjadi saksi betapa ulama telah berjasa besar dalam perjuangan kemerdekaan. Bukan hanya itu, ulama juga memainkan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dikarenakan mereka memiliki posisi sebagai pemimpin informal, guru, pembina, dan pengajar agama khususnya. Dimana disini masyarakat menganggap ulama adalah pewaris Nabi Muhammad SAW dan perantara mereka dalam memahami ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Islam memandang para ulama merupakan penerus jejak risalah dan contoh panutan untuk masyarakat guna selamat. Begitu pun dengan Syekh Baing Yusuf, beliau merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Purwakarta. Beliau telah berkelana ke Madagaskar dan melanjutkan perjalanannya ke Tanah Suci guna menuntut ilmu. Dalam beberapa sumber sejarah Purwakarta, disebutkan bahwa Baing Yusuf merupakan tokoh sentral dalam penyebaran dan pengembangan agama Islam yang    terdapat di Purwakarta. Baing Yusuf merupakan guru dari pendiri Pondok  Pesantren Sempur. K.H. Bakri (masyarakat Purwakarta dan khususnya masyarakat setempat lebih mengenal dengan panggilan Mama Sempur.


Keywords


Islamisasi, Baing Yusuf, Purwakarta

Full Text:

pdf

References


D. DAFTAR SUMBER

Sumber Tertulis

a. Arsip/Dokumen

Almanak van Nederlandsch Indie Voor Het Jaan 1830, Purwakarta: koleksi pribadi Ahmad Said Widodo). tentang daftar nama orang-orang yang masuk ke dalam struktur Pemerintahan Kolonial Belanda, seperti Assistent Resident, Hoofd Jaksa, Hoofd Panghoeloe dan lain sebagainya.

Bisluit dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, 20 Juli 1831 No. 2 (koleksi pribadi Ahmad Said Widodo). tentang perubahan nama ibukota Afdeeling Krawang menjadi Purwakarta.

Haji Umar, Tanpa Tahun, “Naskah Krawang”, Purwakarta: koleksi pribadi Ahmad Said Widodo.

Lembaran Negara Republik Indonesia, No. 31 tahun 1968, Purwakarta: koleksi pribadi Ahmad Said Widodo.

Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta, No. 11 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Purwakarta tahun 2011-2031.

Surat dari Asisten Residen Karawang, 20 Juli 1831 (Koleksi Pribadi Ahmad Said Widodo).

Tanda tangan Johannes van Den Bosch mengenai Besluit No. 2, (koleksi pribadi Ahmad Said Widodo).

Undang-undang Republik Indonesia, No. 4 tahun 1968 tentang pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.

b. Artikel, Buku, Naskah Terpublikasi

Nina H Lubis, Sejarah Kota-Kota Lama di Jawa Barat, Jatinangor: Alqaprint.

Sobana Hardjasaputra, 2002, Perubahan Sosial di Bandung 1810-1906, Disertasi, Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Sastra UI.

__________________, 1999, Sejarah Kota Bandung 1810-1906, Bandung: Universitas Padjajaran.

__________________, 2004, Sejarah Purwakarta, Purwakarta: Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Sumantapura Djunaedi A, 1999, Sejarah Purwakarta (1633-1942); Dari Karawang ke Purwakarta Lewat Wanayasa, Purwakarta: DHC Angkatan 45 Kab. Purwakarta.

____________________, 2002, Hari Jadi Purwakarta; Dari Karawang ke Purwakarta Lewat Wanayasa, Purwakarta: tp.

c. Jurnal, Majalah dan Surat Kabar

Ahmad Said Widodo, 2004, “Sumber-sumber Asli Sejarah Purwakarta”, Karya Tulis Hasil Penelitian, Purwakarta.

Atoe Moehamad Natanagara, Sedjarah Purwakarta “Sepintas Kilas”, Purwakarta: Koleksi Pribadi Ahmad Said Widodo.

Naurid Ilyasa, 2017, “Kyai Sapu Pare Baing Yusuf; Ulama Nu Ngabaladah Ngadegna Purwakarta”, Koran Galura, Edisi 11 Juni 2017, No. 4, hlm. 8.

Rahmi Rahmania, 2010, “Peranan Syekh Baing Yusuf dalam Menyebarkan Agama Islam di Purwakarta 1828-1844”, Skripsi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Roesjan, “Babad Purwakarta”, Koleksi Pribadi Ahmad Said Widodo, Bandung: Budaya Kalawarti, No. 14, Tahun 1956.

Sanusi, Tanpa Tahun, “Sejarah Singkat dan Bagan Silsilah Keturunan R. H. M. Yoesoef”, Karya Tulis Hasil Penelitian, Purwakarta.

Sumber Lisan

Amal Sibyan (65 tahun), Keturunan dari R.H.M Yoesoef, Wawancara, Kantor Arsip Kabupaten Purwakarta, tanggal 21 April 2017.

Cardi Rukmana (48 tahun), Eks Kuwu atau Kades, Wawancara, Mesjid Agung Baing Yusuf, tanggal 09 Maret 2018.

R. H. Sanusi AS (67 tahun). Bidang Imarah Masjid Agung Baing Yusuf. Wawancara. Purwakarta, tanggal 14 April 2017.

Ucok Ujang Wardi, S.H (47 tahun), Birokrat atau Mantan Ketua DPRD Kab. Purwakarta, Wawancara, Kantor DPD Golkar Kab. Purwakarta, tanggal 07 Maret 2018.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v15i2.3823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Al-Tsaqafa has been indexed by :

                                

                                                                                       

..........................................................................................................................................................................................................................................

Alamat Redaksi:
Lt. 2 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung 40614
Telp. (022) 7810790 Fax. (022) 7803936

 

Free Hit Counters  

 

 

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

free hit counter View My Stats