SISTEM KEPERCAYAAN DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT SUNDA: MEMAHAMI KEMBALI ISLAM TEH SUNDA, SUNDA TEH ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v16i2.5937Keywords:
Sundanese Islam, Sundanese culture, Sundanese character, moderate IslamAbstract
Islam dan Sunda adalah suatu kasus hubungan ambivalen antara agama dan budaya sebagai dua entitas yang berbeda, tetapi tidak dapat dipisahkan. Agama sebagai nilai ideal membutuhkan budaya dalam mengaktualisasikannya, dan budaya membutuhkan panduan yang berasal dari agama untuk mengantarkan manusia ke tujuan penciptaannya. Kedekatan Islam dan Sunda tidak terlepas dari proses yang terjadi pada pertemuan kedua entitas, juga simpul-simpul yang menyatukan satu sama lain. Artikel ini bertujuan untuk memahami kembali proses Islamisasi masyarakat Sunda dan simpul-simpul yang menyatukan keduanya. Proses islamisasi di tatar Sunda yang demikian lancar karena didukung oleh berbagai faktor, yaitu wawasan luas yang dimiliki oleh para leluhur di Sunda dan ajaran islam yang berterima dengan masyarakat Sunda pada saat itu.
Kata Kunci: Islam Sunda, budaya Sunda, karakter Sunda, Islam moderat
References
Ghofur, A. (2011). Tela’ah kritis masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara.Jurnal Ushuluddin, 17(2), 159–169.
Abdurrahman. (2015). Rekonstruksi Islam teh Sunda, Sunda teh Islam. Asy-Syari‘ah, 17(2): 20–28.
Anwar, R. Islam itu Sunda, Sunda itu Islam. Retrieved from https://uinsgd.ac.id/berita/islam-itu-sunda-sunda-itu-islam/.
Arifin, B. (1996). Pelembagaan hukum Islam di indonesia: akar sejarah, hambatan, dan prospeknya. Jakarta, Indonesia: Gema Insani Press.
Bachtiar, T. (2012). Islamisasi Tatar Sunda: Perspektif Sejarah dan Kebudayaan. Jurnal Islamia Pembebasan Nusantara: Antara Islamisasi dan Kolonialisasi, 7(2).
Farhan, F. (2017). Sunda Wiwitan, Perilaku Islami’ yang Tercecer di Sunda Dwipa. Diakses pada 04/09/2019 Retrieved from https://www.kompasiana.com/faridfarhan 730/59afc4ee5356400cc7267e32/sunda-wiwitan-perilaku-islami-yang-tercecer-di-sunda-dwipa?page=all.
Indrawardana, I. (2014). Berketuhanan dalam perspektif kepercayaan sunda wiwitan, dalam MELINTAS. International Journal of Philosophy and Religion, 30(1),105-118.
Izetbegovic, A. (1996). Membangun jalan Tengah Islam antara Timur dan Barat. Bandung, Indonesia: Mizan.
Kahmad, D. (2005). Agama Islam dalam Perkembangan Budaya Sunda. Diakses pada 14/09/2019 Retrieved from http://www.komunitasdemokrasi.or.id/component/content/ article/1-latest-news/162.
Madjid, N. (1992). Islam, doktrin dan peradaban: sebuah telaah kritis tentang masalah keimanan, kemanusiaan, dan kemodernan, Jakarta, Indonesia: Paramadina.
Madjid, N. (1994). Kontekstualisasi doktrin Islam dalam sejarah. Jakarta, Indonesia: Paramadina.
Madjid, N. (1994). Pintu pintu menuju Tuhan. Jakarta, Indonesia: Paramadina.
Madjid, N. (1995). Islam agama kemanusiaan: membangun tradisi dan visi baru Islam Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Madjid, N. (2000). Pesan-pesan takwa: kumpulan khutbah jum’at di Paramadina. Jakarta, Indonesia: Paramadina.
Muhammad, A. (2005). Pelangi Islam 1: ragam corak pemahaman Islam. Bandung, Indonesia: Khazanah Intelektual.
Prawira, A. (2018). Agama dan budaya tak bisa dipisahkan dalam sejarah Islam di indonesia. Retrieved from https://nasional.sindonews.com/read/ 1298036/15/agama-dan-budaya-tak-bisa-dipisahkan-dalam-sejarah-islam-di-indonesia-1523779131.
Ruswana, E. (2008). Perjumpaan Islam dengan tradisi Sunda. Retrieved from https://sundaislam.wordpress.com/2008/01/12/perjumpaan-islam-dengan-tradisi-sunda-2/.
Setiawan. H. (2008). Etika Sunda. Bahan diskusi bersama para peserta pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat 2008.
Shihab, M. (1996). Wawasan Al-Qur’an, tafsir maudhu’i atas pelbagai persoalan umat. Bandung, Indonesia: Mizan.
Sumpena, D. (2012). Islam dan Budaya Lokal: Kajian terhadap Interelasi Islam dan Budaya Sunda, dalam Ilmu Dakwah. Academic Journal for Homiletic Studies, 6(1), 101–120.
Suyatman, U. (2018). Teologi Lingkungan dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sunda. Al-Tsaqafa, Jurnal Ilmiah Peradaban Islam,15(01), 77-88.
Wahid, A. (2001). Pergulatan negara, agama dan kebudayaan. Depok, Indonesia: Desantara.
Wahid, M. (2011). Sunda Wiwitan Baduy: Agama Penjaga Alam Lindung di Desa Kanekes Banten. EL-HARAKAH: Jurnal Budaya Islam. 13(2)1-15.
Downloads
Published
Issue
Section
License
PROPOSED CREATIVE COMMONS COPYRIGHT NOTICES
1. PROPOSED POLICY FOR JOURNALS THAT OFFER OPEN ACCESS
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
2. PROPOSED POLICY FOR JOURNALS THAT OFFER DELAYED OPEN ACCESS
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).