ETOS KERJA URANG SUNDA: TI BIHARI KA KIWARI

Authors

  • Setia Gumilar Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Ahmad Sahidin Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v16i2.6406

Keywords:

Revolusi industri 4.0, etos kerja, orang Sunda

Abstract

Dinamika kehidupan di era revolusi industri 4.0 menuntut kesiapan dari berbagi komponen untuk mengahdapinya. Salah satu kesiapannya adalah sikap mental atau etos kerja yang harus dimiliki oleh setiap orang atau sekelompok orang dari sebuah entitas. Penguasaan teknologi menjadi ciri utama dari era ini yang akan memengaruhi terhadap pola interaksi manusia. Berbagai aspek kehidupan akan ditentukan oleh alat-alat teknologi yang supercanggih, bahkan keberadaan manusia pun layaknya sebagai mesin saja. Dampaknya terjadi dehumanisasi, hakekat manusia mengalami disrupsi. Kenyataann ini, menimpa salah satu etnis, yaitu etnis sunda. Oleh karena itu, keberadaan Orang Sunda di era ini sangat ditentukan oleh etos kerja yang dilakukannya. Etos kerja ini sangat dipengaruhi oleh motivasi hidup yang diperankan oleh orang Sunda yang bersumberkan pada pandangan hidupnya. Aspek lain, ditentukan oleh keyakinan yang berkembang di tatar Sunda. Dua aspek inilah yang menenetukan etos kerja orang Sunda Meningkatnya kedua aspek tersebut ditetentukan pula oleh pola pendidikan yang dikembangkan oleh orang Sunda. Pola pendidikan yang bersifat menumbuhkan kesadaran menjadi tawaran bagi problem pendidikan dewasa ini. Selain itu, faktor yang mempengaruhi etos kerja orang sunda, ditentukan oleh aspek-aspek lainnya, yang sifatnya bukan kultur, seperti peraturan formal, ekonomi, dan gaya kepemimpinan yang harus dijadikan perhatian dalam meningkatkan etos kerja. Temuan faktor-faktor inilah yang melengkapi faktor faktor yang mempengaruhi terhadap etos kerja, sebagaimana diutarakan oleh Ajip Rosjidi.


Kata Kunci: Revolusi industri 4.0, etos kerja, orang Sunda

References

Abdullah, T. (1979). Agama, etos kerja, dan perkembangan ekonomi. Jakarta, Indonesia: Lembaga Penulisan Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Athoillah, A., & Hasyim. (2003). Pandangan hidup orang Sunda: Islam Sunda Atau Sunda Islam?†Makalah.

Bachtiar, W. (1998). Etos Kerja dan Kajian terhadap Masyarakat Kumuh di Kotamadya Bandung(Dissertation). Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia.

Ekadjati, E. S. (1995). Kebudayaan Sunda suatu pendekatan sejarah. Jakarta, Indonesia: Pustaka Jaya.

Ekadjati, E. S. (2010). Nu maranggung dina sajarah sunda. 2nd ed. Bandung, Indonesia: Pusat Studi Sunda.

Hidayat, R. T. (2013). Peperenian urang Sunda. 4th ed. Bandung, Indonesia: Kiblat.

Majalah Bulanan Basa Sunda Cupumanik. No.88 Edition VIII No.4, (November 2010).

Rosidi, A. (2003). Pandangan hidup orang sunda seperti nampak dalam peribahasa. Proceeding of the Strategi Penelitian Islam-Sunda Lembaga Penelitian IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia.

Rachman, B. M. (2001). Islam pluralis. Jakarta, Indonesia: Paramadina.

Romli, U. (2003). Pesantern sebagai Pusat Orang Sunda. Makalah

Rosidi, A. (2009). Manusia Sunda. 3rd ed. Bandung, Indonesia: Kiblat.

Supendi, U. (2011). Nilai kearifan lokal dan pendidikan karakter. Retrieved from: https://dadanrusmana.wordpress.com/2011/04/26/nilai-kearifan-lokal-dan-pendidikan-karakter/.

Wildan, Dadan. (2003). Penyebaran Islam di Tatar Pasundan. In: Bisri, C. H., editor. Pergumulan Agama Islam dengan Kebudayaan Lokal di Tatar Sunda, Bandung. Bandung, Indonesia: Lembaga Penelitian IAIN Gunung Djati.

Warnaen, S. (1987). Pandangan hidup orang Sunda. Bandung, Indonesia: Depdikbud.

Wibisana, W. (1998). Kondisi dan masalah budaya Sunda dewasa ini. Bandung, Indonesia: Depdikbud.

Downloads

Published

2019-12-18