GAYA BUSANA IDENTITAS ULAMA SUNDA 1800-1998
DOI:
https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v17i1.8917Keywords:
Gaya Hidup, Busana, Ulama, Tatar SundaAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada kesederhanaan gaya hidup kaum ulama/ kyai di Tatar Sunda yang terkesan monoton aktivitasnya antara masjid, pondok, santri dan masyarakat. Kalau kita tengok kekayaan dan isi rumahnya niscaya tak ada barang mewah yang menghiasi, hanya deretan kitab-kitab kuning klasik yang menjadi kajian kebanggaannya. Tak terkecuali dalam hal gaya berbusananya. Sekalipun ulama-ulama di Tatar Sunda memiliki kekhasan gaya busana masing-masing, tetapi sangat jauh dari tampilan kemewahan. Seiring dengan perkembangan zaman terutama di era reformasi justeru banyak tampil ulama atau kyai gaya baru yang menghias media layar kaca yang sangat berbeda jauh dengan apa yang ditampilkan oleh ulama/kyai tempo lalu terutama di era kolonial. Terkadang sulit membedakan mereka, apakah sebagai sosok seorang ulama/ kyai atau selebritas? Pertanyaannya, apa yang menjadi latar penyebab terjadinya pergeseran sosok ulama bersahaja dan berwibawa kepada kyai/ustadz yang popular dengan gaya hidupnya yang mewah? Bagaimana model-model gaya busana para ulama dari zaman ke zaman di Tatar Sunda? Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi empat tahapan, yaitu: 1) heuristik, 2) kritik sumber, 3) interpretasi, dan 4) historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat menjelaskan bahwa keterkaitan fashion atau busana pada ulama/ kyai tidak lagi sebatas simbol budaya yang mencerminkan identitas dan kepribadian seorang ulama, melainkan juga nilai agama tercakup di dalamnya. Pakaian ulama dianggap sebagai standar berpakaian yang dianjurkan dalam Islam. Oleh karenanya, meniru gaya berpakaian ulama akan dianggap sebagai bagian dari tuntunan ajaran Islam. Gaya busana para ulama disesuaikan dengan kondisi sosial dan kultur di daerahnya masing-masing sekalipun sebagiannya mengadopsi model-model dari luar, baik model Arab Timur Tengah, Eropa, India, Cina bahkan Turki.
References
Aartsen, J.P. van. 1953. Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: Pembangunan.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2013. Budaya Bangsa, Jati Diri dan Integrasi Nasional: Sebuah Teori, Jurnal Sejarah dan Nilai Budaya Jejak Nusantara, Edisi Perdana, Tahun I.
ANRI. Preanger. No. 5/2. “Laporan Tahunan Umum Keresidenan Priangan, 1858â€. Jakarta: ANRI.
ANRI. 1980. Memori Serah Jabatan 1931-1940 Jawa Barat (I). Jakarta: ANRI.
Blackburn, Susan. 2012. Jakarta Sejarah 400 Tahun. Jakarta: Masup Jakarta.
Djajadiningrat, A. A. 1936. Kenang-kenangan Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat, Jakarta: terbitan Balai Poestaka, Kolff-Buning.
Ekadjati, Edi S. 2009. Kebudyaan Sunda: Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.
Hesse, Elias. 1931. Gold-Bergwerke in Sumatra 1680–1683. Haag: Martinus Nijhoff.
Kartodirdjo, Sartono. 1984. Pemberontakan Petani Banten 1888: Kondisi, Jalan Peristiwa, dan Kelanjutannya. Sebuah Studi Kasus Mengenai Gerakan Sosial di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kaptein, Nico J.G. 2009.‘Southeast Asian debates and Middle Eastern inspiration: European dress in Minangkabau at the beginning of the 20th century’, dalam Southeast Asia and the Middle East: Islam, movement, and the longue duree (ed. Eric Tagliacozzo), Singapore: NUS Press; Stanford: Stanford University Press.
Lombard, Denys. 2000. Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu, Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lubis, Nina H. dkk. 2003. Sejarah Tatar Sunda. Jilid 1. Bandung: Satya Historika.
Morris, Desmond. 1977. Manwatching: A Field Guide to Human Behavior. New York: Abrams.
Munir, Ghazali. 2007. “Pemikiran Kalam Muhammad Salih Darat AsSamarani (1820-1903).†Disertasi Program, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Nationaal Archief. Kaartcollectie Buitenland Leupe. 4.VELH, 426F. Den Haag: Nationaal Archief.
Ricklefs, Merle Calvin. 2001. A History of Modern Indonesia since c. 1200. Palgrave Macmillan.
Suhamihardja, A. S. 1984. “Agama, kepercayaan, dan sistem pengetahuan†dalam Edi S. Ekadjati (Penyunting). Masyarakat sunda dan kebudayaannya. Jakarta: PT. Girimukti Pusaka.
Suminto, Aqib. 1985. Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta: LP3ES.
Taylor, Jean German. 2005. “Kostum dan Gender di Jawa Kolonial tahun 1800-1940â€, dalam Henk Schulte Nordholt (ed.), Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. Yogyakarta: LKiS.
van Dijk, Kees. 2005. “Sarung, Jubah dan Celana: Penampilan Sebagai Sarana Pembedaan dan Diskriminasiâ€, dalam Henk Schulte Nordholt (ed.), Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. Yogyakarta: LKiS.Burhanuddin, Maman S. 2006. Hermeneutika al-Qur’an Ala Pesantren: Analisis terhadap Tafsir MarÄh LabÄ«d Karya K.H. Nawawi Banten, Yogyakarta: UII Press.
Fatoni, Uwes. dkk. 2018. Komunikasi Dakwah Bahasa Sunda K.H. AF Ghazali, Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 02, No. 01.
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Nuh
http://pknk.web.id/index.php/PKNK/article/view/205/195.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ruhiat.
www.nu.or.id.
https://www.sufiz.com/kisah-mujahid/kh-abbas-djamil-buntet-mutiara-dari-pesantren-buntet.html.
https://www.nu.or.id/post/read/94934/-fesyen-ajaib-di-muka-bumi-ala-muslim-indonesia.
https://alif.id/read/m-iqbal/berpakaian-islami-di-masa-kolonial-b204596p/.
Padang Ekspres, 14 November 2014.
Downloads
Published
Issue
Section
License
PROPOSED CREATIVE COMMONS COPYRIGHT NOTICES
1. PROPOSED POLICY FOR JOURNALS THAT OFFER OPEN ACCESS
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
2. PROPOSED POLICY FOR JOURNALS THAT OFFER DELAYED OPEN ACCESS
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).