Perempuan dalam Sistem Budaya Sunda (Peran dan Kedudukan Perempuan di Kampung Geger Hanjuang Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)


istianah istianah(1*)

(1) IAIC (inastitut Agama Islam Cipasung),  
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

 

Isti’anah : Perempuan dalam Sistem Budaya Sunda ((Peran dan Kedudukan Perempuan di Kampung Geger Hanjuang Leuwisari Tasikmalaya)

Peran dan posisi perempuan di berbagai budaya menempati posisi yang inferior. Laki-laki diidentikkan dengan superior yang dapat berkiprah di ruang publik sedangkan perempuan hanya dapat berkiprah di ranah domestik saja. Penelitian ini akan menguak peran peran dan posisi perempuan pada sistem budaya sunda berdasarkan fakta sejarah dan juga realitas pada masa kini.

Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatiif dengan pendekatan historis dan budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara. Studi literatur digunakan untuk mencari data seputar isu perempuan pada masa lalu. Fokus penelitian ini di Kampung Geger Hanjuang Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Responden yang terlibat berjumlah lima orang tokoh masyarakat dari kampung Geger Hanjuang.

Hasil penelitian adalah bahwa telah terjadi pergeseran peran dan posisi perempuan dalam masyarakat di mana perempuan pada masa lalu di Kerajaan Galunggung yang lokasinya di Kampung Geger Hanjuang dapat menempati posisi tertinggi di msyarakat bahkan menjadi seorang resi atau guru agama. Fakta yang terjadi saat ini di Kampung Geger Hanjuang adalah perempuan masih diposisikan sebagai pengurus urusan rumah tangga, melayani suami dan mengurus anak. Pergeseran kiprah perempuan ini disebabkan oleh beberapa pengaruh, Sebagian tokoh mengatakan merupakan akibat dari pertemuan antara budaya Sunda dengan budaya Arab pada masa penyebaran Agama Islam, di mana Budaya Arab sangat patriarkhis. Ada pula yang mengatakan sebagai akibat pengaruh dari masuknya budaya Jawa pada masa penyerangan Mataram ke Wilayah Sunda. Akan tetapi saat ini seiring dengan perkembangan global posisi perempuan di masyarakat mulai merambat  naik kembali setara dengan laki-laki yaitu dapat berkiprah di ruang publik, akan tetapi peran perempuan sebagai pengurus domestik tetap ada.

Kata Kunci : Perempuan, budaya, Sunda

 


Full Text:

PDF

References


Dick Hartoko, Pengantar llmu Sastra, Jakarta : PT Gramedia, 1989

Edi S Ekadjati, , Ma¬syarakat Sunda dan Kebudayaannya, (Jakarta : Girimukti Pusaka, 1984

Arthur S Nalan, Kosmologi Perempuan Sunda (Suatu Studi Gender dalam Tradisi Lisan dan Tradisi Tulisan di Jawa Barat), Bandung : Departemen P dan K STSI , 2000

Nina H Lubis, Kehidupan Kaum Menak Priangan, Bandung : Pusat Informasi Kebudayaan Sunda, 1998.

Apipudin. Penyebaran Islam Di Daerah Galuh Sampai Dengan Abad Ke-17.Badan Litbang dan Diktat Kementerian Agama RI. 2010

Venni Andriana, “Penguasa dan Politik Tubuh, Spirit Revolusi Kaum Feminis Radikal” dalam Jurnal Perempuan. Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan

Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1982

Muhammad Roqib, Pendidikan Perempuan, Yogyakarta : Gema Media, 2003




DOI: https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v17i2.9328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Al-Tsaqafa has been indexed by :

                                

                                                                                       

..........................................................................................................................................................................................................................................

Alamat Redaksi:
Lt. 2 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung 40614
Telp. (022) 7810790 Fax. (022) 7803936

 

Free Hit Counters  

 

 

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

free hit counter View My Stats