Pengalaman Pelajar Penghayat Kepercayaan Sunda Wiwitan Komunitas Gradasi Cirendeu Cimahi Jawa Barat


Agnes Widiana(1*), Evi Fitaulifia(2), Kartikasari Kartikasari(3)

(1) SAA UIN SGD Bandung, Indonesia
(2) SAA UIN SGD Bandung, Indonesia
(3) SAA UIN SGD Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Freedom and religious rights in this nation have gone through a long phase of ups and downs; in this case, the ones that are most heavily highlighted are the adherents of local religions. Even so, local religion continues to exist amid various existing problems. One form of the problem is multiple efforts to discriminate and violate the right to religious freedom for students who follow the Sunda Wiwitan faith in Cirendeu, Cimahi, West Java. This study aims to explain the various forms of discrimination students receive from the Sunda Wiwitan faith. This study uses a qualitative method. Based on case studies and interviews, it is stated that there have been various forced attempts to change beliefs that often occur in schools; one of the fundamental criticisms is the absence of religious learning facilities according to ideas in school. So it is often the case that students with beliefs as believers are forced to take lessons according to the majority religion in the school.

Full Text:

PDF

References


Affandi, H. (2017). Kontekstualitas Makna" Bersamaan Kedudukan" di Dalam Hukum dan Pemerintahan Menurut Undang-Undang Dasar 1945. Padjadjaran Journal of Law, 4(1), 19–40.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Efianingrum, A. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Seminar Sosisologi.

Galtung, J. (1964). A structural theory of aggression. Journal of Peace Research, 1(2), 95–119.

Galtung, J. (1968). A structural theory of integration. Journal of Peace Research, 5(4), 375–395.

Galtung, J. (1996). Peace by peaceful means: Peace and conflict, development and civilization (Vol. 14). Sage.

Galtung, J. (2009). Theories of conflict. Definitions, Dimensions, Negations, Formations. Oslo: Transcend.

Hine, C. (2008). Virtual ethnography: Modes, varieties, affordances. The SAGE Handbook of Online Research Methods, 257–270.

Indriati, M. F. (2007). Prospek Hukum dan Peta Legislasi Untuk Perjuangan Kebebasan Berkeyakinan Di Indonesia. NEwsletter Interfidei, 5(12).

Kartono, K. (1976). Pengantar metodologi research sosial. Alumni.

Ma’arif, S. (2017). Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. CRCS UGM.

Ma’ruf, J. (2012). Pendekatan antropologi dalam kajian Islam." Artikel Pilihan dalam Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI. Www. Ditpertais. Net.

Mantu, R. (2014). Agama Lokal dan Negara. Dari Politik Exclusion Orde Baru Ke Politik Kebhinnekaan.

Mardalis. (1998). Metode Penelitian. Bumi Aksara.

Misrawi, Z. (2014). Revolusi Mental dan Arah Kebijakan Toleransi Jokowi-JK. Jurnal Ma’arif, 9(2).

Mulya, A. S., Nafisa, F., Astri, R. O., & Setyo, R. J. (2015). Posisi dan Reposisi Kepercayaan Lokal Di Indonesia. Kuriositas, 27(2).

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Laksbang Pressindo.

Narbuko, C., & Ahmadi, A. H. (2009). Metodologi Penelitian (Cetakan Ketiga). Bumi Aksara.

Nurhayanto, P., & Wildan, D. (2016). Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Cireundeu. SOSIETAS, 6(1).

Rahman, M. T., & Setia, P. (2021). Pluralism in the Light of Islam. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2).

Roza, E. (2019). Akulturasi Islam dalam Adat Pengesahan Perkawinan Suku Sakai Solapan Kabupaten Bengkalis Riau. Jurnal TSAQAFAH, 15(1), 49–66.

Rumagit, S. K. (2013). Kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama di Indonesia. Lex Administratum, 1(2).

Setia, P. (2021). Perilaku Keberagamaan Masyarakat Perdesaan Pasca Pembangunan PLTA Cisokan di Kabupaten Bandung Barat. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 4(1), 15–27.

Soekanto, S. (2017). Sosiologi Puatu Pengantar (1st ed.). PT PT Raja Grafindo Persada.

Subhanah. (2014). Dinamika Kepercayaan lokal di Indonesia. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alpabeta.

Suparlan, P. (1995). Orang Sakai di Riau: Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.

Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/B.A.01.2/4683/95 tanggal 18 Nopember 1978, (1978).

Syarif, D., & Fakhruroji, M. (2017). Faktor psikologis dan sosiologis kemunculan aliran sesat aliran quraniyah di Jawa Barat. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 17(1), 49–76.

Tuwu, D. (2018). Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian. Literacy Institute.

Usman, S., Qodir, Z., & Hasse, J. (2014). Radikalisme Agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Wibisono, M Yusuf. (2015). Agama, kekerasan dan pluralisme dalam Islam. Kalam, 9(2), 187–214.

Wibisono, M Yusuf. (2020). Definisi Agama Di Indonesia: Sebuah Dilema Agama Pribumi. Modul Sosialisasi Toleransi Beragama, 65.

Wibisono, M Yusuf. (2021). Agama dan Resolusi Konflik. Lekkas dan FKP2B Press.

Wibisono, M Yusuf, Ghozali, A. M., & Nurhasanah, S. (2020). Keberadaan agama lokal di Indonesia dalam perspektif moderasi. Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Yusuf, M. W., Muchtar, A. G., & Nurhasanah, S. (2020). Keberadaan Agama Lokal di Indonesia Dalam Perspektif Moderasi.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v1i4.13417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung