Tinjauan Sejarah atas Peran Organisasi Kemasyarakatan Islam pada Pembangunan Indonesia


Dyah Rahmi Astuti(1*), Muhammad Yusuf Wibisono(2)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This article aims to describe the role of Islamic community organizations in Indonesia's development. The method used in this paper is descriptive analysis. The discussion results show that Islamic organizations played a role in the struggle for independence in the cases of the Nahdlatul Ulama Jihad Resolution and the Muhammadiyah Jihad Mandate. The role of post-independence until now has been Nahdlatul Ulama Islamic Boarding School Education and Muhammadiyah Formal Education. Islamic organizations need to play an active role in Indonesia's development in terms of its role as a liaison between people's aspirations and the government. Also that Islamic organizations must increase their role in deradicalization programs to prevent terrorist acts and radicalism.


Keywords


ormas Islam; resolusi jihad; pondok pesantren; Muhammadiyah; Nahdlatul Ulama

Full Text:

PDF

References


Ali, M. (2016). Membedah tujuan pendidikan muhammadiyah. Profetika: Jurnal Studi Islam, 17(01), 43–56.

Amy L., F. (2009). Civil Society, Moderate Islam, and Politics in Indonesia and Malaysia. Journal of Civil Society, 5(2), 107–127. https://doi.org/10.1080/17448680903154907

Anwar, R. K., Komariah, N., & Rahman, M. T. (2017). Pengembangan Konsep Literasi Informasi Santri: Kajian di Pesantren Arafah Cililin Bandung Barat. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya. https://doi.org/10.15575/jw.v2i1.964

Arifin, Z. (2012). Perkembangan pesantren di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 9(1), 40–53.

Astuti, N. F. (2021). Mengenal Penyebab Terorisme, Ketahui Strategi Pencegahannya. Merdeka.Com, Diunduh pada 12 Desember 2021.

Bizawie, Z. M. (2020). Laskar Ulama-Ulama Santri Resolusi Jihad. pustaka compass.

Brewer, K. (2020). Perjalanan Hadirnya Organisasi Islam di Indonesia. Realworldevaluation.Org, Diunduh pada 25 Oktober 2021.

Burhani, A. N. (2018). Pluralism, liberalism, and islamism: religious outlook of muhammadiyah. Studia Islamika, 25(3), 433–470.

Burhani, A. N. (2019). Muhammadiyah. Encyclopaedia of Islam, 3rd Edn. Leiden: Brill.

Deddy, T. T. (2005). Administrasi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.

Dilla, S. (2007). Komunikasi Pembangunan pendekatan terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Hanafi, H., Syarifudin, S., Nurfaizal, D., & Nurjanah, S. (2020). Kajian Ontologis Studi Agama-Agama. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Hasbullah, M., & Rahman, M. T. (2018). Elit Politik Islam Nasional dan Pengembangan Pesantren di Daerah. Jurnal Socio-Politica, 8(1), 45–56.

Herman, H. (2013). Sejarah Pesantren di Indonesia. Al-TA’DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 6(2), 145–158.

Humas DPRD Jabar. (2020). Humas DPRD Jabar Jelaskan Mekanisme Penyampaian Aspirasi Kepada Wakil Rakyat. Jabarprov.Go.Id, Diunduh pada 13 Desember 2021.

Huriani, Y. (2021). Agama dan Gender: Versi Ormas Islam Perempuan di Indonesia. Lekkas.

Ida, L. (2004). NU muda: kaum progresif dan sekularisme baru. Erlangga.

Ismail, H. F. (2017). Panorama sejarah Islam dan politik di Indonesia. IRCiSoD.

Lolytasari, L., & Istiqoriyah, L. (2018). Arsip Sejarah Ormas Islam: Studi Kasus Penyelamatan Arsip Nadhlatul Ulama Dan Muhammadiyah. Buletin Al-Turas, 24(1), 107–124.

Machmudi, Y. (2013). Sejarah dan Profil Ormas-Ormas Islam di Indonesia. Depok: PTTI UI.

Mietzner, M., & Muhtadi, B. (2020). The Myth of Pluralism: Nahdlatul Ulama and the Politics of Religious Tolerance in Indonesia. Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs, 42(1), 58–84.

Mustaqim, M. (2015). Politik Kebangsaan Kaum Santri: Studi Atas Kiprah Politik Nahdlatul Ulama. Addin, 9(2).

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Ekonomi Pesantren: Manajemen Pesantren dalam Pembangunan Masyarakat Desa (Vol. 1, Issue 1). Lintang Publishing.

Nafi, M. Z. (2018). Menjadi Islam, Menjadi Indonesia. Elex Media Komputindo.

Nashir, H. (1997). Persentuhan Muhammadiyah dan Politik. Suara Muhammadiyah.

Ni’am, S. (2015). Pesantren: The miniature of moderate Islam in Indonesia. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 5(1), 111–134. https://doi.org/10.18326/ijims.v5i1.111-134

Novianti, I. (2008). Peran Ormas Islam dalam Membina Keberagamaan Remaja. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 2(2), 250–259.

Rahman, M. T. (2016). Pendidikan Karakter Islam Modern di Sekolah Berbasis Pesantren.

Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M. T., & Setia, P. (2021). Pluralism in the Light of Islam. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jis.v1i2.12269

Romadanyl. (2021). Wamenag: Kontribusi Ormas Islam Menentukan Wajah Depan Indonesi. Kemenag.Go.Id, Diunduh pada 25 Oktober 2021.

Rosyad, R., Mubarok, M. F., Rahman, M. T., & Huriani, Y. (2021). Toleransi Beragama dan Harmonisasi Sosial. Lekkas.

Sajogyo, P. (1985). Sosiologi Pembangunan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Saputra, I. (2019). Resolusi Jihad: Nasionalisme Kaum Santri Menuju Indonesia Merdeka. Jurnal Islam Nusantara, 3(1), 205–237.

Setia, P. (2021a). ATAS NAMA ISLAM: KAJIAN PENOLAKAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) TERHADAP PLURALISME. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 21(2), 115–136.

Setia, P. (2021b). Kampanye Moderasi Beragama Melalui Media Online: Studi Kasus Harakatuna Media. In P. Setia & R. Rosyad (Eds.), Kampanye Moderasi Beragama: Dari Tradisional Menuju Digital (I, pp. 167–180). Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Setia, P. (2021c). Membumikan Khilafah di Indonesia: Strategi Mobilisasi Opini Publik oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Media Sosial. Journal of Society and Development, 1(2), 33–45.

Setia, P., & Rahman, M. T. (2021). Kekhilafahan Islam, Globalisasi dan Gerilya Maya: Studi Kasus Hizbut Tahrir Indonesia. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 9(2), 241–264.

Shihab, A. (2016). Membendung arus: respon gerakan Muhammadiyah terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia. Suara Muhammadiyah.

Sugihen, B. G., Sulistiani, I., & Sumardjo, N. P. (2017). Peran Komunikasi dalam Pengembangan Energi Sosial Masyarakat di Papua. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan, 18(1), 43–56.

Sulhan, M. (2018). Deradikalisasi Islam Indonesia: Studi pemikiran Islam Nahdlatul Ulama.

Syah, M. K. T., & Setia, P. (2021). Radikalisme Islam: Telaah Kampanye Khilafah oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Pra-Pembubaran oleh Pemerintah. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(4).

van Bruinessen, M. M. (1994). Pesantren and kitab kuning: Continuity and change in a tradition of religious learning.

Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Wibowo, C. T., Hafidhuddin, D., & Agung, S. S. (2011). Strategi Pengembangan Komunikasi Massa dalam Mendukung Pembangunan Pertanian dengan Pendekatan Jati Diri Bangsa yang Berorientasi pada Budaya. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 9(2).

Wildan, D., Khaeruman, B., Rahman, M. T., & Awaludin, L. (2015). Anatomi Gerakan Dakwah Persatuan Islam. Amana Publishing.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v2i1.16882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung