Implementasi Stabilitas Sosial Menurut Penganut Agama Buddha, Tao, dan Konghucu di Kota Bandung


Siti Nurjanah(1*)

(1) Pesantren Al-Ihsan Cibiru Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Stabilitas sosial yaitu keseimbangan pada suatu keadaan dimana sedang terjadinya masalah namun tetap pada posisinya dan dapat merubah sesuai dengan keadaan. Durkheim membagi stabilitas sosial ini menjadi empat pola yaitu pola pertama adanya kontrak sosial pada masyarakat eropa tradisional; pola yang kedua mengenai kebahagiaan di dunia pada individu; pola ketiga, dalam bidang politik ketika sistem demokrasi lebih dominan dikuasai oleh penguasa; dan pola keempat yaitu mengenai urusan yang dimiliki individu secara pribadi dengan melepaskan semua pola pikir yang terdapat di masa lalu. Kerangka tersebut dipakai dalam analisis penelitan ini, yaitu mengenai kestabilan pada ketiga agama yaitu Agama Buddha, Konghucu, dan Tao. Analisis kelembagaan pun dimunculkan dalam rangka melihat pola interaksi lembaga keagamaan dengan pemerintah. Tercapainya sebuah kedamaian dan toleransi pada ketiga agama tersebut di Kota Bandung telah memunculkan terjalinnya hubungan yang terus berkembang dan luas dalam peranan masyarakat dan umat lainnya.


Keywords


hubungan sosial; fakta sosial; lembaga keagamaan; tujuan kelompok; kesadaran individu

Full Text:

PDF

References


Al-Hadar, H. H. J. (2022). Duduk Bersama Budha.

Ariffin, M. (1980). Belajar Memahami Ajaran Agama Agama Besar. Cv Sera Jaya.

Aripudin, A., Rahman, M. T., Burhanudin, D., Anwar, S., Salman, I., & Pinem, M. (2022). The spiritual experience of Chinese Muslim minorities post-1998 reformation: A study of Chinese Muslims becoming Indonesians. HTS Theological Studies, 78(4), 1–8.

Bellah, R. N. (1988). Civil religion in America. Daedalus, 97–118.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2005). Introduction: The discipline and practice of qualitative research.

Durkheim, E. (2014). The rules of sociological method: and selected texts on sociology and its method. Simon and Schuster.

Frydenlund, I. (2020). Religious offence in transitional Myanmar. In Outrage. library.oapen.org. https://library.oapen.org/bitstream/handle/20.500.12657/24350/Outrage.pdf?sequence=1#page=90

Haynes, J. (2020). Introductory thoughts about peace, politics and religion. Religions, 11(5). https://doi.org/10.3390/rel11050242

Lismijar, L. (2017). Relasi Agama dan Negara: Analisis Politik Nurcholish Madjid. Kalam: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 5(2).

Liu, M., Zhang, Q., Gao, S., & Huang, J. (2020). The spatial aggregation of rural e-commerce in China: An empirical investigation into Taobao Villages. Journal of Rural Studies, 80, 403–417.

Lu, Y. (2021a). Confucianism and Phenomenology: An Exploration of Feeling, Value and Virtue. Brill.

Lu, Y. (2021b). The Phenomenology of Sympathy and Love. In Confucianism and Phenomenology (pp. 45–69). Brill.

Mazur, K., & Tomashuk, I. (2020). Governance and Regulation as an Indispensable Condition for Developing the Potential of Rural Areas. Baltic Journal of Economic Studies, 5(5), 67. https://doi.org/10.30525/2256-0742/2019-5-5-67-78

Obeyesekere, G., & Gombrich, R. (2021). Buddhism Transformed: Religious Change in Sri Lanka. muse.jhu.edu. https://muse.jhu.edu/book/82725

Pals, D. L. (2012). Seven theories of religion (I. R. Muzir (ed.)). IRCISOD.

Rahman, M. (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M Taufiq. (2010). Pluralisme Politik. WAWASAN: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 34(1), 1–13.

Rahman, M Taufiq. (2011). Glosari Teori Sosial. Ibnu Sina Press.

Rahman, M Taufiq. (2018). Pembangunan Berbasis Masyarakat.

Rahman, M Taufiq. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, Mohammad Taufiq. (2010). Social Justice in Western and Islamic Thought: A Comparative Study of John Rawl’s and Sayyid Qutb’s Theories of Social Justice. Jabatan Akidah dan Pemikiran Islam, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya.

Rahman, Mohammad Taufiq. (2014). Islam dan Demokrasi dalam Wacana Kontemporer. Risalah, 51(11), 72–75.

Ram, C. (2020). Scenario presentation and scenario generation in multi-criteria assessments: An exploratory study. Technological Forecasting and Social Change, 151, 119850. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2019.119850

Ritaudin, M. S. (2014). Radikalisme Negara dan Kekuasaan Perspektif Politik Global. Kolom Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, IAIN Raden Intan Lampung IAIN Raden Intan Lampung, 8(2).

Riyadi, Hermawan, E. S., Aji, R. N. B., Trilaksana, A., & Mastuti, S. (2018). Breaking the conflict of tionghoa-java in surakarta at reformation period 1998. Journal of Physics: Conference Series, 953, 12184. https://doi.org/10.1088/1742-6596/953/1/012184

Rochadi, A. S. (2021). Racialized Capitalism and Anti-Chinese among Indonesian Workers. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 8(2), 261. https://doi.org/10.29333/ejecs/766

Setia, P., & Rahman, M. T. (2022). Socializing religious moderation and peace in the Indonesian lanscape. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(3), 333–340.

Soekanto, S. (1990). Pengantar Sosiologi. Rajawali Pers.

Sutrisno, E. L. (2018). Negotiating the Confucian Religion in Indonesia: Invention, Resilience and Revival (1900–2010).

Tadjoeddin, M. Z. (2017). Ketimpangan dan stabilitas di Indonesia yang demokratis dan terdesentralisasi. The smeru research institute.

Wibisono, M. Y., Truna, D. S., & Rahman, M. T. (2021). Turning religion from cause to reducer of panic during the COVID-19 pandemic. HTS Teologiese Studies/Theological Studies, 77(4), 1–8. https://doi.org/https://doi.org/10.4102/hts.v77i4.6366




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i1.23417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung