Persamaan dan Perbedaan Apologi Tafsīr Fī zhilal Al-Quran dengan Tafsīr Al-Munīr Fī Al-‘Aqīdah wa Al-Syarīah wa Al-Manhaj pada Konteks ayat-ayat Thāghūt


Hari Fauji(1*), Muhammad Roflee Waehama(2)

(1) Pesantren Al-Ihsan Bandung, Indonesia
(2) Prince of Songkla University, Narathiwat, Thailand
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang penelitian ini karena Sayyid Quthb memaknai thāghūt dalam konteks kekuasaan menurut tsaqāfahnya. Begitu pula tafsir moderat yaitu Wahbah Al-Zuhaili yang menafsirkan thāghūt dalam konteks berhala. Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan konsep thāghūt dari dua kitab tafsir yang berbeda. Serta menghasilkan konteks penafsiran thāghūt pada dua kitab tafsir dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan permintaan maaf tafsīr fī zhilal dan tafsīr al-munīr dalam menafsirkan ayat thāghūt. Pendekatan analisisnya menggunakan komparatif, dengan membandingkan dua tafsir kemudian merumuskan persamaan dan perbedaan sifat konteks thāghūt. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dengan model jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian mengenai konsep thāghūt dalam Al-Quran adalah sebagai berikut: Pertama, salah satu contoh dalil permintaan maaf dari kedua tafsir tersebut, misalnya mengenai Surat Al-Baqarah 256 dalam hal persamaan mengenai tafsir thāghūt, pada ayat ini tidak ada persamaannya. Sayyid Quthb memaknai thāghūt sebagai kekuatan suatu sistem pemerintahan, karena mengacu pada konteks agama sebelumnya yang bersifat memaksa, sedangkan Wahbah thāghūt adalah perbudakan terhadap berhala, karena sudah jelas kebenarannya telah datang. Kedua, Surat Al-Zumar 17 antara persamaan zhilal dan al-munīr sama-sama mengartikan thāghūt sebagai ibadah kepada selain Allah, namun zhilal tidak menyebutkan bentuk ibadahnya sedangkan al-munir adalah patung dan berhala.

Keywords


gerakan fundamentalis; kontekstualisasi; kontradiksi tafsir; pemerintahan Islam; tafsir moderat

Full Text:

PDF

References


Azra, A. (1996). Pergolakan politik Islam: Dari fundamentalisme, modernisme hingga post-modernisme. (No Title).

Bahnasawi, S. (2004). Butir-Butir Pemikiran Sayyid Quthb. Gema Insani.

Barakat, M. T. (2010). Sayyid Quthb Khalashah Hayatihi, Manhajuhu fi Harakah al-Naqd al-Muwajah ilaihi. Beirut: Dar Daâ€TM Wah, Tt.

bin Musthafa al-Zuhaili, W. (2016). al-Tafsir al-Munir fi al-Aqidah wa al-Syariah wa al-Manhaj. Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.

Den Heijer, J., & Anwar, S. (1993). Islam, Negara dan Hukum.

Enayat, H., & Hikmat, A. (1988). Reaksi politik sunni dan syi’ah: pemikiran politik Islam modern mengahadapi abad ke-20. Penerbit Pustaka.

Ghofur, S. A. (2013). Mozaik Mufasir Al-Qur’an dari Klasik hingga Kontemporer. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Muhammadun. (2016a). Pemikiran Hukum Islam Wahbah Az-Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah. Misykah, 1(2).

Muhammadun, M. (2016b). Wahbah Al-Zuhaili dan Pembaruan Hukum Islam. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 1(2).

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Laksbang Pressindo.

Quthb, S. (2000). Tafsir fī Zilal al-Quran (A. Yasin (ed.)). Gema Insani Press.

Rahman, A., M Yunus, B., & Zulaeha, E. (2020). Corak Tasawuf Dalam Kitab-Kitab Tafsir Karya KH Ahmad Sanusi. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M. T. (2014). Social Justice in Western and Islamic Thought: A Comparative Study of John Rawls’s and Sayyid Qutb’s Theories. Scholars’ Press.

Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Setia, P., & Rahman, M. T. (2022). Socializing religious moderation and peace in the Indonesian lanscape. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(3), 333–340.

Shari, M. F. (2022). Makna Thagut dalam Al-Quran: Analisis Semiotika Julia Kristeva pada Tafsir fi Zhilail Quran dan Tafsir Al-Azhar. Jalsah: The Journal of Al-Quran and As-Sunnah Studies, 2(1), 1–17.

Siregar, A. B. A. (2017). Analisis Kritis Terhadap Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an Karya Sayyid Qutb. Ittihad, 1(2).

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Talafihah, S. T. A., Amin, M. F. M., & Zarif, M. M. M. (2017). Taghut: A Quranic Perspective: الطاغوت في ضوء القرآن. Ulum Islamiyyah, 22, 87–95.

Taufiq, W., & Suryana, A. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Israiliyyat Dalam Al-Qur‟ an Dan Tafsirnya (E. Zulaiha & M. T. Rahman (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i3.29261

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung