Relevansi dan Keutamaan Tafsir bil Matsur sebagai Fondasi Utama dalam Penafsiran Al-Quran


Muhammad Ruhiyat Haririe(1*)

(1) University of The Holy Quran and Islamic Sciences Khartoum, Sudan
(*) Corresponding Author

Abstract


Tafsir bil Matsur menjadi salah satu pilar utama dalam penafsiran Al-Quran, tidak terlepas dari perkembangan awal penafsiran yang mengandalkan sumber klasik, yaitu riwayat. Meskipun sumber-sumber penafsiran berkembang seiring waktu, tafsir bil Matsur sering dianggap kuno dan tidak relevan untuk menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu, pembahasan kembali mengenai tafsir bil Matsur sangat penting untuk memperkuat posisinya sebagai sumber utama dalam penafsiran Al-Quran dan mengatasi stigma negatif terhadapnya. Artikel ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif melalui studi kepustakaan untuk menjelaskan kembali sejarah, batasan, dan perdebatan ulama terkait tafsir bil Matsur. Hal ini bertujuan untuk menguatkan hipotesa bahwa tafsir bil Matsur adalah fondasi utama yang selalu diacu dalam penafsiran Al-Quran. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pandangan di antara para penafsir terkait kedudukan tafsir para tabi'in, yang menjadi titik awal melemahnya tafsir bil Matsur. Meskipun demikian, kesimpulan penelitian menegaskan bahwa tafsir bil Matsur tetap memiliki autentisitas tinggi dibandingkan dengan tafsir-tafsir yang menggunakan sumber-sumber lain. Oleh karena itu, tafsir bil Matsur tetap menjadi fondasi penting dalam penafsiran Al-Quran yang tidak dapat diabaikan dalam diskusi mengenai tafsir Al-Quran.

Keywords


otentisitas tafsir; penafsiran al-Quran; sumber klasik; tafsir bil matsur.

References


Akhdiat, A., & Abdul, K. (2022). Metode Tafsir Al-Qur’an: Deskripsi atas Metode Tafsir Ijmali. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(4), 643–650.

Al-Dzahabi, M. H. (2012). Al-Tafsir Wa Al-Mufassirun. Dar al-Hadith.

Al-Najjār, Z. (2001). Tafsir al-Ayat al-Kauniyyah fi al-Qur’an al-Karim (Vol. 4). In Maktabah al-Tharwah al-Dauliyyah.

Al-Qathan, M. (2009). Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Pustaka Al-Kautsar.

Al-Qathân, M. (1997). Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qur’ân. Kairo: Maktabah Wahbah.

Al-Qattan, M. (1973). Mabahith fi ‘Ulum al-Qur’an. Dinamika Barakah Utama.

Al-Qattan, M. K. (1973). Mabahits Fii ’Ulumil Qur’an. Mansyurat Al-’Asr Al-Hadis.

Al-Tayyar, M. bin S. (1993). Fusul Fi Usul Al-Tafsir. Dar al-Nasyr ad-Dauli.

Al-Zarkasyi, I. (1994). Al-Bahru al-Muhith fi Ushul al-fiqh. Beirut: Dâr Al-Shafwat, Jilid VI.

Al-Zarqani, M. A. A. (1996). Manahil al-Irfan fī Usūl al-Qur’an. In Beirut: Dār al-Fīkr, tt.

Ash-Shiddieqy, M. H. (1992). Sejarah dan pengantar ilmu al-Qur’an/Tafsir. In Jakarta: Bulan Bintang.

At-Thabari. (2000). Jami’ul Bayan fi Ta’wili al-Qur’an. Mu’assasatu ar-Risalah.

Baidan, N. (2005). Metodologi Penafsiran Al-Qur’an. Pustaka Belajar.

Ghinaurraihal, G., Zulaiha, E., & Yunus, B. M. (2021). Metode, Sumber dan Corak Tafsir Pada Penulisan Kitab Tafsir Isyaratul I’jaz Karya Said Nursi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(4), 490–496.

Hasanudin, A. S., & Zulaiha, E. (2022). Hakikat Tafsir Menurut Para Mufassir. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(2), 203–210.

Hashim, A. (2020). Investigating effective teaching strategy for tafseer of quran: An empirical study. In Journal of Critical Reviews (Vol. 7, Issue 2, pp. 712–717). https://doi.org/10.31838/jcr.07.02.131

Lestari, M., & Vera, S. (2021). Metodologi Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an Sayyid Qutb. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(1), 47–54.

Lune, H., & Berg, B. L. (2017). Qualitative research methods for the social sciences. Pearson.

M. Quraish Shihab. (1996). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persolan Umat. Mizan.

Muir, W. (2020). The Coran; Its Composition and Theacing; and The Testimony it Bears to the Holy Scriptures. Jurnal Ilmu Al - Qur’an Dan Tafsir, 8.

Mustaqim, A. (2003). Madzahibut tafsir: peta metodologi penafsiran al-Qur’an periode klasik hingga kontemporer. Nun Pustaka.

Shabuni, M. A. al. (2001). Rawa’i al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur’an. Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.

Shihab, M. Q. (1999). Yang tersembunyi: Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Quran-As-Sunnah serta wacana pemikiran ulama masa lalu dan masa kini. Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2003). Tafsir al-Mishbah (V. 1 (ed.)). Lentera Hati.

Taimiyah, I. (1971). Muqaddimat fi Usul al-Tafsir, ed. Adnan Zurzur.

Yusuf, M. Y. (2014). Metode Penafsiran Al-Qur’an. SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education), 11.

Zaini, Z. (2019). The Method Of Interpretation Of Syeh Muhammad Abduh And Syeh Rasyid Ridha In The Book Tafsir Al Manar. Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 2(1), 1–17.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v4i2.34232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung