Peran Pers Ormas Islam dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Masa Pra Kemerdekaan: Kajian atas “Suara Muhammadiyahâ€
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v2i2.18497Kata Kunci:
perjuangan pra kemerdekaan, kegiatan literasi, media dakwah, pembangunan bangsa, sumber daya manusiaAbstrak
Pembangunan, yang diawali oleh perjuangan kemerdekaan, merupakan upaya penting yang harus dilihat secara holistik, tidak melulu persoalan ekonomi dan aspek fisik (infrastruktur) semata. Bahkan jika pembangunan itu dilakukan subjeknya adalah manusia, maka yang penting pertama kali dibangun adalah aspek SDM-nya. Dan untuk mengkoneksikan antar manusia yang berada dalam ribuan budaya dengan keragaman bahasa, yaitu membangun jembatan komunikasi yang dapat dimengerti oleh semua yaitu bahasa itu sendiri. Di sinilah letak pentingnya bagaimana media seperti halnya Suara Muhammadiyah, walaupun bernuansa dakwah dan keagamaan (Islam), tetapi juga memiliki spirit kebangsaan dan keindonesiaan yang holistik, dengan membangun jembatan tadi, sekaligus menjadi pelopor bahasa Indonesia untuk media bercorak dakwah tersebut.
Referensi
Arifin, M. T. (1990). Muhammadiyah potret yang berubah. Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat, Sosial Budaya dan Kependidikan Surakarta.
Astuti, D. R., & Wibisono, M. Y. (2022). Tinjauan Sejarah atas Peran Organisasi Kemasyarakatan Islam pada Pembangunan Indonesia. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(1), 121–130.
Asyari, D. (2021). Dari Teks ke Konteks. Suara Muhammadiyah.
Boxer, C. R. (1983). Sejarah VOC dalam perang dan damai 1602-1799.[Edisi Terjemahan]. Jakarta: Sinar Harapan.
Fawwaz, A. R. D. (2021). Suara Muhammadiyah: Dari Bahasa Daerah Sampai Penanaman Nasionalisme. Suara Muhammadiyah. https://suaramuhammadiyah.id/2021/06/29/suara-muhammadiyah-dari-bahasa-daerah-sampai-penanaman-nasionalisme/
Kartono, K. (2008). Pemimpin & Kepemimpinan. Raja Grafindo.
Koentjaraningrat, K. (1985). Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Oetama, J. (1987). Perspektif Pers Indonesia. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Pusat Data dan Penelitian-Pengembanan Suara Muhammadiyah. (2018). Sejarah Seabad Suara Muhammadiyah Jilid I (1915-1963). Suara Muhammadiyah.
Pusat data dan penelitian-pengembangan Suara Muhammadiyah. (2018). Sejarah Seabad Suara Muhammadiyah Jilid II (1915-1963). Suara Muhammadiyah.
Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ribas. (2021). SM Raih Penghargaan Prestisius di Hari Pers Nasional 2018. Suara Muhammadiyah.
Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. PT. Ikrar Andiriabadi.
Saragih, A. (2010). Bahasa Indonesia mampu membentuk karakter bangsa Indonesia yang toleran dan variatif. Waspada.
Suara Muhammadiyah. (1915). Suara Muhammadiyah, Edisi 2 Tahun 1915. Suara Muhammadiyah.
Suara Muhammadiyah. (2018). Suara Muhammadiyah, Edisi 5 Tahun 2018. Suara Muhammadiyah.
Surjomihardjo, A. (1980). Beberapa segi perkembangan sejarah pers di Indonesia. Proyek Penelitian Pengembangan Penerangan, Departemen Penerangan RI.
Tjokrowinoto, M. (1996). Pembangunan: Dilema dan tantangan. Pustaka Pelajar.
Zed, M. (2017). Warisan penjajahan Belanda di Indonesia pasca-kolonial (perspektif perubahan dan kesinambungan). Diakronika, 17(1), 88–103.
Zulfa, N. I. (2019). FUNGSI DAN PERAN BAHASA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA. PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SIDOARJO.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).