Tafsir Bil Ma’tsur dalam Studi Naskah Al-Qur’an
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v2i3.18791Kata Kunci:
penafsiran al-Qur’an, tafsir sunnah, perkataan Sahabat, kesepakatan mufassir, tradisi ArabAbstrak
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tafsir bil ma’tsur dan apa saja yang harus di perhatikan hingga disebut dengan tafsir bil ma’tsur, serta pandangan para ulama terhadap tafsir bil ma’tsur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini, ditemukan pokok bahasan bahwasannya tafsir bil ma’tsur adalah Penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an, penafsiran al-Qur’an dengan sunnah, penafsiran al-Qur’an dengan qaul sahabat. Apabila penafsirnya adalah kalangan sahabat, maka itu termasuk tafsir sahabat. Dan apabila penafsirnya adalah tabi’i, maka itu bagian dari tafsir tabi’in. Yang harus diperhitungkan sebagai tafsir bil ma’tsur itu ada tiga jenis: Pertama: Apa yang diriwayatkan Rasulullah Saw dari penafsirannya terhadap Al-Qur'an. Kedua: Apa yang diriwayatkan dari para sahabat, yang memiliki hukum marfu'; seperti ababun nuzul dan mugibat. Ketiga: apa yang telah disepakati para sahabat atau para tabi’in. Pandangan ulama klasik dan kontemporerpun berbeda pendapat mengenai tafsir bil matsur.Referensi
Al-Dzahaby, M. H. (2000). Al-Tafsir wal-Mufassirun, Kairo: Maktabah Wahbah, Jil 1, Cet. Ke-7.
Al-Qathan, M. (2009). Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qattan, M. K. (2001). Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an. terj. Mudzakir AS, Jakarta.
Al-Qattan, M., & Mudzakir, A. S. (2016). Studi ilmu-ilmu Quran.
Al-Thayyar, M. bi S. (1999). Fushul fi Ushul Al-Tafsir. Dar Ibn Al-Zauji.
Ilyas, Y. (2003). Kuliah Ulumul Qur’an. In Al-Hafizh Jalâl ad-Din ‘Abd ar Rahman as-Suyuthi, Al-Itqân fi ‘Ulum Al-Qur’an. ITQAN.
Rahman, M. T. (2016). Rasionalitas Sebagai Basis Tafsir Tekstual (Kajian atas Pemikiran Muhammad Asad). Al-Bayan: Jurnal Studi AL-Quran Dan Tafsir, 1(1), 63–70. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.1668
Ridha, M. R. (2007). Tafsîr al-Qur’ân al-Hakîm al-Syahîr bi Tafsîr al-Manâr. Beirut: Dar Al-Fikr, t. Th.
Shiddieqy, T. M. H. A., & Hasby, M. (2003). Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Shihab, M. Q. (2007). Membumikan al-Qur’an. Mizan.
Syasi, M., & Ruhimat, I. (2020). Ashil dan Dakhil dalam Tafsir Bi al-Ma’tsur karya Imam al- Suyuthi (E. Zulaiha & M. T. Rahman (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Taufiq, W., Suryana, A., & Rahman, T. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Israiliyyat Dalam Al-Qur‟ an Dan Tafsirnya, ed. by Eni Zulaiha. Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Yunus, B. M., & Jamil, S. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Kitab Shafwah al-Tafasir (E. Zulaiha & M. T. Rahman (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Zulaiha, E. (2017). Tafsir Kontemporer: Metodologi, Paradigma dan Standar Validitasnya. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(1), 81–94.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).