Perbedaan Makna Gender dan Jenis Kelamin di Dalam Al-Quran Menurut Nasaruddin Umar
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v2i3.18852Kata Kunci:
perbedaan peran, isu gender, etika sosial, menghormati perempuan, analisis tekstualAbstrak
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang memuat pesan-pesan keadilan dan kesetaraan bagi manusia. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, Al-Qur'an telah membawa revolusi kemanusiaan, salah satunya memanusiakan wanita. Hal ini tercermin dari ayat-ayat Al-Qur'an yang sarat akan nilai-nilai menghormati perempuan, mengembalikan hak-haknya yaitu sebagai manusia, dan juga memuliakan mereka. Diskusi tentang gender menjadi semakin populer, terutama di kalangan akademisi. Kajian ini secara jelas membedakan antara gender dan jenis kelamin (sex) yang semula dianggap serupa. Banyak yang mengira bahwa perbedaan antara kedua istilah ini pertama kali muncul di Barat, tetapi menurut Nasaruddin Umar, Al-Qur'an sudah melakukannya terlebih dahulu.
Referensi
Allen, R. E., H. W. Fowler, and F. G. F. (1990). The Concise Oxford dictionary of current English. Oxford: Clarendon Press.
Departemen Agama RI Al-Quran Terjemah dan Tajwid. (2014). Al-Qur’an Tajwid (1st ed.). Jawa Barat: Sygma.
Echols, J. M., & Shadily, H. (2005). Kamus Inggris-Indonesia / oleh John M. Echols dan Hasan Shadily. 2016.
Faidhullah, S. (2018). Konsep Mahar Perkawinan Berupa Hafalan Surah Al-Qur’an (Prespektif Keadilan Gender). Jurnal Al-Risalah, 14(2), 239–264.
Faizah, N., & Timur, J. (2018). KONSEP QIWĀMAH DALAM YURISPRUDENSI ISLAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER. 11(1), 13–22.
Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra, 08, 73.
Humanika, J. (2018). Kata Kunci: Perbedaan biologis, gender, prinsip kesejajaran dan kemitraan. (1), 1–15.
M. Burhanuddin Ubaidillah, aisah. (2022). ARAH BARU TAFSIR GENDER & FEMINISME AMINA WADUD DALAM QUR’AN AND WOMAN, REREADING THE SACRED TEXT FROM A WOMAN’S PERSPECTIVE. Ejournal Staida, 9(1), 76–99.
Rahman, M. T. (1994). Perjalanan Tafsir Ilmi dan Sikap Terhadapnya. Panji Masyarakat, (807), 43–46.
Rahmi, A. (2018). PERSPEKTIF JENDER DALAM AL-QUR’AN (Book review Dari Disertasi Nasaruddin Umar). Serambi Tarbawi, 17–36.
Sakdiah. (1967). ARGUMEN KESETARAAN JENDER PERSPEKTIF AL-QUR’AN KARYA PROF. DR. NASARUDDIN UMAR, MA. GastronomÃa Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Syafe, I., Mashvufah, H., & Susanti, A. (2020). Konsep Gender Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyah: Jurnal Pendidikan Islam, 11(02), 243–257.
Syasi, M., & Ruhimat, I. (2020). Ashil Dan Dakhil Dalam Tafsir Bi Al-Ma‟ tsur Karya Imam Al-Suyuth (E. Zulaiha & M. T. Rahman, eds.). Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Tarbiyah, K. F., & Alauddin, K. U. I. N. (n.d.). Gender dalam persfektif islam. 1, 55–68.
Taufiq, W., & Suryana, A. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Israiliyyat Dalam Al-Qur‟ an Dan Tafsirnya (E. Zulaiha & M. T. Rahman, eds.). Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Zulaiha, E. (2016). Tafsir Feminis: Sejarah, Paradigma dan Standar Validitas Tafsir Feminis. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 17–26.
Zulaiha, E. (2018). Analisa Gender dan Prinsip Prinsip Penafsiran Husein Muhammad pada Ayat-Ayat Relasi Gender. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.15575/al-bayan.v3i1.3125
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).