Pemikiran Ali Muhammad Ash-Shallabi Tentang Kedudukan dan Perannya di Ranah Publik
DOI:
https://doi.org/10.15575/jbpd.v5i1.23510Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemikiran Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam memahami kedudukan wanita dalam domestik, kedudukan wanita di ranah publik dan tipologi dalam memahami dalil-dalil tentang wanita. Adapun metode penelitian dalam artikikel ini deskriptif-analitis yang bearti menggambarkan kontruksi dari pemikiran Muhammad Ash-Shallabi, lalu di analisis secara kritis untuk mencari akar konstruksi pemikirannya, serta bagaimana kelebihan dan kekurangan dengan tokoh yang lainnya. Seterusnya, sumber data yang hendak penulis teliti yaitu†Negara Islam Modern†karangan yang penulis jadikan sebagai data primer, sedangkan data sekunder penulis yakni, karya ilmiah orang lain tentang Ali Muhammad Ash-Shallabi, yang berupa arikel, buku, webseit dan laiinya.Langkah penelitian ini yaitu, menetapkan tokoh, mengiventarisasi data dan menyeleksi, lalu data tersebut di analisis secara kritis dan di tarik sebuah konklusi yang akan menjawab dari rumusan masalah. Adapun hasil temuan sebagai berikut:, Pemahaman Ali Salaby dalam kedudukan wanita dalam ranah domestik yakni, Ali lebih kepada memberikan edukasi kepada kaum perempuan bahwa mereka mempunyai harga diri untuk di hormati, di hargai, di sayangi dan hak membela diri. Akan tetapi Ash-Shallabi dalam ranah publik Ali Muhammad Ash-Sahallabi berpendapat bahwa, perempuan harus lebih berhati-hati dalam pergaulan. Menurutnya, perempuan hanya boleh dalam pergaulan sosial dalam masalah yang penting dan bermanfaat saja, semisal majelis ilmu, kebutuhan mendesak, dan harus menjaga cara bicara dan gaya berjalan. Tipologi pemahaman Ash-Shallabi dalam memahami dalil kedudukan perempuan yakni cendrung semmi modernis (feminis Muslim), komparasi dan konfirmasi dengan tinjuan sejarah dalam al-Qur’an maupun hadis. Selanjutnya, pemikiran semmi moderat Ash-Shallabi di latar belakangi dengan sosialnya yang ahli politik dan beliau juga tokoh dalam kelompok gerakan Salafi di Libiya dan dekat denga Syekh Yusuf al-Qaradawi. Kesimpulan, Kedudukan perempuan dalam rumah tangga di muliakan, diberikan edukasi, dan di berikan hak-hak mereka dalam membela diri. Sedangkan dalam ranah sosial yakni, perempuan harus berhati-hati dalam pergaulan, akan tetapi hak mereka sama dengan laki-laki, baik dalam pendidikan dan sebagainya. Selain itu tipologi Ash-Shallabi cendrung semi modernis.Â
References
Agung Lesmana. (2020). Pendidikan Akhlak Dalam Buku Muhammad Al-Fatih Generasi Emas Kesultanan Utsmani (Nilai dan Konstribusinya di Era Industri 4.0) [Universitas Islam Negeri Walisongo]. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13710/1/1503016105_Agung Lesmana_Lengkap Tugas Akhir - Agung Lesmana.pdf
Akbar, M. (2020). Biografi Sejarawan Islam Prof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi. https://mujahiddakwah.com/2019/12/biografi-sejarawan-islam-prof-dr-ali-muhammad-ash-shalabi/
Al-Qaradawi, Y. (2015). Fiqh Daulah Menurut Perspektif Islam. Syabab Publishing.
Ali Muhammad Ash-Shallabi. (2006). Fikih Tamkin Panduan Meraih Kemenangan dan Kejayaan Islam. Pustaka Al-Kautsar.
Ali Muhammad Ash-Shallabi. (2008). Biografi Umar bin Al-Khathab. Pustaka Al-Kautsar. https://www.google.co.id/books/edition/Biografi_Umar_bin_Al_Khathab/9evbDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=prof.+Dr.+Ali+Muhammad+Ash-Shallabi&pg=PR4&printsec=frontcover
Anam, S. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam buku Muhammad Al-Fatih karya Ali Muhammad Ash Shalaby [UIN Sunan Ampel Surabaya]. http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/49765
Andika, M. (2019). Reinterpretasi Ayat Gender dalam Memahami Relasi Laki-Laki dan Perempuan (Sebuah Kajian Kontekstual dalam Penafsiran). Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 17(2), 137. https://doi.org/10.14421/musawa.2018.172.137-152
Arif, M. K. (2020). Moderasi Islam (Wasathiyah Islam) Perspektif Al-Qur’an, As-Sunnah Serta Pandangan Para Ulama Dan Fuqaha. Al-Risalah, 11(1), 22–43. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v11i1.592
Ash-Shallabi, A. M. (2017). Ketika Rasulullah Harus Berperang. Pustaka al-Kausar. https://www.google.co.id/books/edition/Ketika_Rasulullah_Harus_Berperang/rNveDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0
Ash-Shallabi, P. D. A. M. (2006). Fikih Tamkin: Panduan Meraih Kemenangan dan Kejayaan Islam. Pustaka al-Kausar. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=qArfDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA131&dq=karya+Ali+Muhammad+Ash-Shallabi+iman+kepada+qadar&ots=98pC4p25I-&sig=1-9XARYc2l-1aGLkyBAqwcy6rTs&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Asmawi, N. I., & Bakry, M. (2020). Kebebasan Perempuan dalam Memilih Calon Suami; Studi Perbandingan antara Mazhab Syafi’i dan Hanafi. Mazahibuna, 2(1), 212–229.
Habibullah, E. S. (2016). Pandangan Imam Abu Hanifah Dan Imam Syafi’i Tentang Al-Istihsan. Al Mashlahah Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(7), 451–466.
Halimatun Nabila, Ahmad Fauzi, A. K. (2022). Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab Dalam Mengelola Lembaga Keuangan Negara Perspektif Prof Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(4), 1–11. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.5922
Insiyah, Z. (2019). Analisis Kesetaraan Hak dan Kewajiban Suami-Istri Perspektif Musdah Mulia dalam Konsep Pembaharuan Keluarga Islam di Indonesia. 1(2), 39–49.
Intan, S. (2014). Kedudukan Perempuan Dalam Domestik Dan Publik Perspektif Jender(Suatu Analisis Berdasarkan Normatifisme Islam). Jurnal PolitikProfetik, 3(1), 1–11.
Karimullah, S. S. (2022). Reinterpretation Of Women’s Position In Islam Throught Ta’wil KH. Husein Muhammad. Arjis, 1(2), 115–133.
Khairul Amri. (2022). Sosiohistoris Masyarakat Arab Pra Islam. Jurnal Al-Mumtaz, 01(17), 1–15. journal.stitmumtaz.ac.id/index.php/stitmumtaz/article/view/42
M.Fakhry. (2012). Pemilu dan Politik Etnis di Libya. Pusat Riset Politik. https://politik.brin.go.id/middle-east-affairs/pemilu-dan-politik-etnis-di-libya/
Meirison, M., Saharuddin, D., Rosdialena, R., & Ridho, M. (2020). Moderasi Islam Dalam Kesetaraan Gender (Komparasi Terhadap Agama Yahudi Dan Nasrani). Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 6(1), 1. https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v6i1.5510
Muhtador, M. (2018). Sejarah Perkembangan Metode dan Pendekatan Syarah Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 259. https://doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3130
Mukhtar, N. (2013). M . Quraish Shihab Menggugat Bias Gender “Para Ulama.†Jurnal of Qur’an and Hadisth Studies, 2(2), 189–208.
NAYA, A. R. (2022). Pesan Dakwah Dalam Buku Sultan Abdul Hamid Ii The Last Khalifa Karya Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi. http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18259
No Title. (n.d.). https://wisatabuku.com/ali-muhammad-ash-shalabi/
Prof. Dr. Ali Muhammad Shallabi. (2020). Wasathiyah Dalam Al-Qur’an Nilai-nilai Moderasi Islam dalam Akidah, Syariat, dan Akhlak. Pustaka Al-Kautsar.
Rifat. (2020). Konsepsi Parlemen Menurut Ali Muhammad Ash-Shallabi. Skripsi. http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4924
Shabra Syatila. (2012). Sejarawan Islam Prof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi. https://fimadani.com/sejarawan-islam-prof-dr-ali-muhammad-ash-shalabi/
Syaikh Ali Muhammad Ash-Shallabi. (2017). Negara Islam Modern. Pustaka al-Kausar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).