Sejarah Seni Mahkota Tokoh-tokoh Wayang Golek di Jelekong Tahun 1990-2000 (Pendekatan Arkeologis)


Teddiansyah Nata Negara(1*), Tolib Rohmatillah(2)

(1) Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


 

Abstract

Wayang Golek is one of the performing arts that is in great demand by the public. There are so many arts that accompany wayang golek, starting from music art to the art of puppet carvings that are made, including in the crown which is quite complicated. The method used in this study is the historical research method. This research was conducted with several steps: topic selection, source collection (heuristics), internal and external criticism (verification), analysis and interpretation (interpretation), and presentation in written form (historiography). The art of the golek puppet crown has a very interesting history and is certainly inseparable from some of the rules that have been made by previous craftsmen. By time to time, the art of the golek puppet crown has increasingly developed carried out by puppeteers.

 

Keyword: archaeology, crown, Wayang Golek

 

Abstrak

Wayang Golek merupakan salah satu dari seni pertunjukan pagelaran yang sangat diminati masyarakat. Banyak sekali seni yang menyertai wayang golek dimulai dari seni musik sampai seni ukiran wayang yang dibuat termasuk di bagian mahkota yang terbilang cukup rumit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan: pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), kritik intern dan ekstern (verifikasi), analisis dan interpretasi (penafsiran), serta terakhir penyajian dalam bentuk tulisan (historiografi). Seni mahkota wayang golek memiliki sejarah yang sangat menarik dan tentunya tidak terlepas dari beberapa aturan yang telah dibuat oleh pengrajin-pengrajin terdahulu. Dari masa ke masa, seni mahkota wayang golek semakin berkembang yang mana dilakukan oleh para dalang.

 

Kata kunci: Arkeologi, Makhota, Wayang Golek


Full Text:

PDF

References


Buku Teks

Buurman, Peter. (1991). Wayang Golek: The Entrancing World of Classical West Javanese Puppet Theatre. Oxford University Press.

M Dien Majid, Johan Wahyudin. (2014). Ilmu Sejara: Sebuah Pengantar. Depok: Prenadamedia Group.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyaakrta: Tiara Wacana.

Revol, Patrick. (2021). Pengaruh Musik Indonesia pada Musik Prancis Abad ke-20. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Sulasman. (2014). Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Medote, Contoh Aplikasi. Bandung: Puskata Setia.

Wasino, Endah Sri Hartatik. (2018). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Magnum Puskata Utama.

Lisan

Awan Kartanda Suanda Ade Kosasih. Seni Mahkota Wayang Golek. Wawancara Pribadi. Bandung, 28 November 2022.

Opick Sunandar Sunarya. Perkembangan Giri Harja, danJjuga Sistem Pengajaran di Giri Harja. Wawancara pribadi. Bandung: 19 November 2022.

Internet

M. Hardi, Sejarah Wayang Kulit di Indonesia, Harus Terus Dilestarikan, 2022. https://www.gramedia.com/best-seller/sejarah-wayang-kulit/#:~:text=Lalu%20dari%20penelitian%20R%20Pichel,percampuran%20budaya%20Jawa%20dan%20India.

Wisatajabar.com. Profil Abah Sunarya di Lingkung Seni Giri Harja di Jelekong, Kab. Bandung. 23 Oktober 2017. https://www.wisatajabar.com/2017/10/profil-abah-sunarya-dan-lingkung-seni.html

Benda

Beberapa wayang golek dengan berbagai ukiran baik dari elacau, Cibiru, maupun Bogor. Parongpong. Koleksi dari Opick Suandar Sunarya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Priangan: Journal of Islamic Sundanese Culture



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.