Perkembangan Kesenian Bangreng di Kabupaten Sumedang Tahun 1969-2020
DOI:
https://doi.org/10.15575/priangan.v4i1.47508Abstrak
Artikel ini membahas tentang perkembangan Kesenian Bangreng yang diciptakan pada tahun 1969 oleh Abah Maman Suharya. Kesenian Bangreng merupakan perkembangan dari kesenian Terbang dan kesenian Gembyung. Kesenian Terbang yang menjadi awal penyebaran agama Islam diwilayah kabupaten Sumedang. Meskipun yang digunakan berdasarkan ajaran Islam seperti doa dan dzikirnya, namun pelaksanaan dan tata caranya (dalam ritual) tetap dilakukan menurut norma budaya Hindu. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Kesenian Bangreng merupakan salah satu kesenian khas di Kab. Sumedang yang berawal dari kesenian Terbang yaitu untuk menyebarkan ajaran Islam di Sumedang. Kesenian Bangreng awalnya merupakan kesenian favorit bagi masyarakat Sumedang pada masa itu, tetapi pada tahun 2000- an, Bangreng mengalami titik jenuh dengan demikian pemerintah Kabupatrn Sumedang melakukan upaya untuk melestarikan kembali Kesenian Bangreng dengan tiga cara: perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ainun Nur Intan Fadilah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).