KEPENTINGAN POLITIK JANGKA PANJANG MAHKAMAH KONSTITUSI DAN FENOMENA JUDICIALIZATION OF POLITICS PADA BEBERAPA PUTUSANNYA


Zaky Badruzzaman(1*)

(1) Universitas Gajah Mada, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This article aims to describe the phenomenon of judicialization of politics in Indonesia. This phenomenon became known at the beginning of the 21st century, which was marked by the resolution of matters relating to public policy, morality, education and political controversies through judicial institutions. The emergence of the judicialization of politics can be seen in the shift in the resolution of political conflicts which were previously resolved through political institutions, namely the MPR, to judicial-based resolution. To be able to see this phenomenon, this article will discuss the brief minutes of the formation of the Constitutional Court in Indonesia. From a socio-historical perspective, the establishment of the Constitutional Court is an institution that is not only intended to fulfill judicial interests, but also expands its presence into the political realm. Apart from that, this article will also explain the decision of the Constitutional Court regarding the institutional position of the Corruption Eradication Committee and the age limit for presidential and vice-presidential candidates to show that the phenomenon of judicialization of politics is clearly present in Indonesia through the Constitutional Court Decision.

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena judicialization of politics di Indonesia. Fenomena ini mulai dikenal pada awal abad ke-21 yang ditandai dengan adanya penyelesaian yang berkaitan dengan perkara kebijakan publik, moralitas, pendidikan dan kontroversi politik melalui lembaga peradilan. Kemunculan judicialization of politics dapat terlihat pada pergeseran penyelesaian konflik politik yang tadinya diselesaikan melalui lembaga politik, yakni MPR menjadi penyelesaian yang berbasis judicial. Untuk dapat melihat fenomena tersebut, artikel ini akan membahas terkait dengan risalah singkat pembentukan Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Dalam perspektif sosio-hostoris, pembentukan Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang bukan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan judicial, namun juga memperluas kehadirannya ke ranah politik. Selain itu, tulisan ini juga akan menguraikan terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan kedudukan kelembagaan KPK dan batas usia capres dan cawapres untuk menunjukan bahwa fenomena judicialization of politics jelas hadir di Indonesia melalui Putusan Mahkamah Konstitusi.


Keywords


Judicialization of politic; Mahkamah Konstitusi; kontroversi politik

Full Text:

PDF

References


Chien-Chin Lin. “Pace of Constitutional Transition Matters: The Judicilization of Politics in Indonesia and Korea.” UCLA Journal of International Law and Foreign Affairs, n.d.

Posner, Richard A. How Judges Think. How Judges Think, 2010. https://doi.org/10.4159/9780674033832.

Satrio, Abdurrachman. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Memutus Perselisihan Hasil Pemilu Sebagai Bentuk Judicialization 0f Politics.” Accessed November 1, 2023. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1217/56.

Perwira, Indra “Refleksi Fenomena Judicialization of Politics Pada Politik Hukum Pembentukan Mahkamah Konstitusi Dan Putusan Mahkamah Konstitusi.” Accessed November 1, 2023. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1312/211.

Alec Stone Sweet, Governing with Judges: Constitutional Politics in Europe, Oxford University Press, New York, 2002.

Andy Omara dalam kuliah Teori dan Hukum Konstitusi, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), disampaikan pada tanggal 25 September 2023.

“Batas Usia Capres-Cawapres 40 Tahun Atau Menduduki Jabatan Yang Dipilih Dari Pemilu/Pilkada | Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” Accessed November 1, 2023. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=19660.

C. Neal Tate, Why the Expansion of Judicial Power?, in The Global Expansion of Judicial Power, New York University Press, New York, 1995..

Dikutip dari https://nasional.kompas.com/read/2021/05/05/09354491/rangkuman-putusan-mk-soal-uu-kpk-3-perkara-ditolak-3-tak-diterima-1?page=all pada tanggal 05 Oktober 2023.

Dikutip dari https://www.hukumonline.com/berita/a/mengintip-dissenting-wahiduddin-adams-dalam-putusan-uji-formil-uu-kpk-lt6092f85bd89f2/?page=1#!, pada tanggal 05 Oktober 2023.

Indra Perwira, Refleksi Fenomena Judicialization of politics pada Politik Hukum Pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Putusan Mahkamah Konstitusi, Jurnal Konstitusi Vol. 13, Nomor 1, 2019.

“INFOGRAFIK: 7 Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Ke MK, 1 Dikabulkan Sebagian.” Accessed November 1, 2023. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/10/18/151000582/infografik--7-gugatan-batas-usia-capres-cawapres-ke-mk-1-dikabulkan.

Manunggal K. Wardaya, Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Acuan Pembangunan Hukum Nasional, hlm. 2 Diunduh melalui http://www.academia. edu/1478627/Empat_Pilar_Kebangsaan_Sebagai_Panduan_Pembangunan_Hukum_Nasional pada 30 September 202..

Marurar Siahaan, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Sinar Grafika, Jakarta. 2016.

Mochtar, Zainal Arifin. “Patah Palu Hakim Di Hadapan Politik - Kompas.Id.” Accessed November 1, 2023. https://www.kompas.id/baca/opini/2023/10/16/patah-palu-hakim-di-hadapan-politik.

Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Latar Belakang, Proses dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Sekretariar Jenderal dan kepaniteraan Mahkamah Konstitusi 2010, Buku Ke VI tentang Kekuasaan Kehakiman, hlm. 556-558 Diunduh dari https://www.mkri.id/public/content/infoumum/naskahkomprehensif/pdf/naskah_Naskah%20Komprehensif%20Buku%202.pdf Pada Tanggal 30 September 2023.

Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Latar Belakang, Proses dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Sekretariar Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi 2010, Buku Ke VI tentang Kekuasaan Kehakiman, hlm. 495 Diunduh dari https://www.mkri.id/public/content/infoumum/naskahkomprehensif/pdf/naskah_Naskah%20Komprehensif%20Buku%202.pdf Pada Tanggal 30 September 2023.

Rachel Sieders, “Cultures of Legality: Judicialization and Political Activism in Latin America”, Legal Studies Research Paper Series Paper No. 1118, Cambridge University Press, 2010.

Ran Hirschl, “Judicialization of Pure Politics Worldwide”, Fordham Law Review Vol. 75, Faculty of Law and Departement of Political Science University of Toronto, Toronto, 2006.

Ran Hirschl, “The Judicialization of Mega-Politics and The Rise of Political Courts”, Annual Review Political of Science, Faculty of Law and Departement of Political Science University of Toronto, Toronto, 2008.

Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI 26 Mei-22 Agustus 1945, Sekretariat Negara RI, Jakarta 1995.

Susan D. Baer, Boston College Environmental Affairs Law Review vol. 15, 1988.

Tom Ginsburg, Judicial Riview in New Democracies; Constitutional Courts in Asian Cases. Cambridge University Press, United Kingdom, 2003.

Zainal Arifin Mochtar, Independensi Komisi Pemberantasan Korupsi Pasca Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019. Jurnal Konstitusi, Vol 8, 2021.

Zainal Arifin Mochtar, Lembaga Negara Independen; Dinamika Perkembangan dan Urgensi Penataannya Kembali pasca Amandemen Konstitusi, Rajawali Pers, Depok, 2019.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.