Posisi Ruh dalam Realitas Menurut Ibnu Qayim Al-Jauziyah
DOI:
https://doi.org/10.15575/saq.v1i2.1433Keywords:
Ruh, Qadim, Realitas, Tradisi SalafiAbstract
Makalah ini bertolak dari pemikiran, bahwa ruh memiliki peranan yang signifikan, baik dalam khazanah keilmuan Islam maupun non-Muslim. Dalam ajaran Islam, ditemukan indikasi, bahwa perbincangan tentang ruh hanya milik filosof dan ahli tasawuf. Sedang di kalangan non-Muslim, terutama para filosof mau tidak mau akhirnya mengakui  bahwa ruh memang diperlukan untuk menjawab hal-hal yang di luar pisik. Karena ruh berdimensi metafisik, maka pembahasannya lebih cocok dilakukan oleh para filosof yang mengedepankan pola-pola rasional. Ibnu Qayim adalah seorang pemikir Muslim dan pelanjut tradisi Salafiyah. Ia  meletakkan ruh bukan pada kajian tasawuf atau filsafat Islam, tetapi pada teologi, sekalipun sangat menolak pola-pola teologi yang dikembangkan kaum Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Baginya, pengkajian tentang ruh mesti dimulai dari dalil-dalil nash, pendapat dan pengalaman para sahabat atau tabi’in sebagai afirmasi. Setelah itu, mengemukakan pendapat kaum yang dianggap menyimpang sebagai negasi. Langkah terakhir, dikemukakan pendapatnya sendiri sebagai sintesa. Dari sejumlah informasi, ditemukan,  bahwa posisi ruh dalam realitas bagi Ibnu Qayim bersifat makhluk dan diciptakan. Ia tidak qadîm (terdahulu, lama) dan hadîts (baru). Eksistensinya meng-ada setelah eksis jasad. Ruh mengalami proses triadic, yang meliputi tahapan dialektis, serta kebebasan ruh yang bermakna pusat bagi dirinya sendiri.References
Amin, Husayn Ahmad, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, Rosda Karya, Bandung, 1995.
Haseem, O., Agama Marxis, Nuansa, Bandung, 2001.
Jauziyah, Ibnu Qayim al-, Fadhilah Amal: Studi Kritik Terhadap Hadis Nabi, Pustaka Azzam, Jakarta, 2000
Madkour, Ibrahim, Filsafat Islam, Rajawali Press, Jakarta, 1996
Mustapa, Hasan, Konsep Ruh Ibnu Qayim al-Jauziyah (691 – 751 H) dan George Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831 M), Fakultas Ushuluddin, Bandung, 2003.
Nasution, Harun, Falsafah Dan Mistisisme Dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1990.
__________, Falsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.
Pijper, G.F., Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900 – 1950, terj. Tujimah dan Yessy Augusdin, UI Press, Jakarta, 1985.
Qayim, Ibnu, Al-Ruh, Dar el-Fikri, Beirut, t.t.,
Rahmat, Jalaluddin, Kuliah-Kuliah Tasawuf, Pustaka Hidayah, Bandung, 2000.
Sanhuti, Muhammad al-Anwar al-, Ibnu Qayim Berbicara Tentang Tuhan, Mustaqim, Jakarta, 2001.
Solomon, Robert C., dan Kathleen M., Higgins, Sejarah Filsafat, Terj. Saut Pasaribu, Yayasan Bentang Budaya, Jogjakarta, 2000.
Suhardi, Kathur, Roh, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 2000.
Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998.
Wach, Joachim, Ilmu Perbandingan Agama Inti dan Bentuk Pengalaman Keagamaan, Rajawali, Jakarta, 1989.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).