Spiritualistas Taubat dan Nestapa Manusia Moderen
DOI:
https://doi.org/10.15575/saq.v2i2.2976Keywords:
Tobat, Nestapa, SpiritualAbstract
Kompleksitas kehidupan manusia berawal karena ia bukan sekedar mahluk biologis. kematiannya bukanakhir dari perjalanan hidupnyan namun awal dari kehidupan abadinya. Kebahagiaan manusia bukan hanya pada pemuasaan kebutuhan jasmaninya, tetapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan rohaninya. Tetapi kehidupan manusia moderen yang terpaku pada rasionalitas dan standar- standar ilmu yang mengikuti rumus- rumus kaku kaum positivisme telah membuat rumusan kebahagiaan yang hanya bersifat material. Akibatnya manusia tercerabut dari nilai –nilai dan akar-akar spiritualitas yang menjadikan manusia terasing dan nestapa dalam kehidupanya. Spiritualitas dalam kehidupan manusia adalah kekuatan mahadasyat yang dapat  menghubungkan manusia dengan segala apa yang dilakukan dan tujuan apa ia melakukannya. Spiritualitas adalah iradah rabbaniyah yang mengalahkan kekuatan lain. Ia bagaikan kekuatan daya listrik  dalam pembangkit listrik. Kabel dan lampu hanyalah perantara. Ia mengalir sebagai motor penggerak amal manusia. Ia bersifat bebas dan berdaya kekuatan yang luar biasa. Ia adalah potensi yang baik yang dapat menggerakan manusia terhubung dengan sesuatu yang terdalam pada diri manusia. Nestapa manusia moderen adalah keterpisahan dengannya.
Formula penting yang harus ditemukan untuk manusia yang sudah terlanjur terpaku pada rumus-rumus modernitas yang rasional dan materialistik adalah spiritualitas yang dapat mendamaikan rasionalitas dan transendenalitas. Kajian filosofis yang mendalam dalam memelihara keterhubungan manusia dengan tuhannya dengan cara-cara yang lebih subtansial dengan menghidupkan beberapa ajaran tasawuf dalam keseharian kita merupakan tawaran dalam tulisan ini.
References
Erich Fromm, The Art of Loving (New York: Harper and Row, 1989
Thabataba’i, Tafsir al- Mizan, juz , (Beirut, Daar el Fikr ), 1974
Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1973
Amin Syukur, Menggugat tasawuf sufisme dan tanggung jawab Sosial abad 20, Pustaka Pelajar, Jogjakarta
Abu al Wafa al Ganimi Al-Taftajani, Madkal ila al-tashawuf al-Islami, Darul al-Tsaqofah, Kairo, 1979
Budhy Munawar-Rahman, New age dalam Rekonstruksi dan Renungan Relegius Islam, Paramadina, Jakarta, 1996
Abdul Qodir, Muhammad Teladanku,Mizania, Bandung, 2008
Abdul Mun’im Muhammad Umar, Khadijah, The Ttrue Love Story of Muhammad,
Abul a’la al-Afifi dalam Muqiddimah buku ibn arabi “Fusus al-Hikamâ€
Zainal Abidin, Filsafat Manusia: Memahami manusia melalui Filsafat (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).