Spiritualistas Taubat dan Nestapa Manusia Moderen


Eni Zulaiha(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Kompleksitas kehidupan manusia berawal karena ia bukan sekedar mahluk biologis. kematiannya bukanakhir dari perjalanan hidupnyan namun awal dari kehidupan abadinya. Kebahagiaan manusia bukan hanya pada pemuasaan kebutuhan jasmaninya, tetapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan rohaninya. Tetapi kehidupan manusia moderen yang terpaku pada rasionalitas dan standar- standar ilmu yang mengikuti rumus- rumus kaku kaum positivisme telah membuat rumusan kebahagiaan yang hanya bersifat material. Akibatnya manusia tercerabut dari nilai –nilai dan akar-akar spiritualitas yang menjadikan manusia terasing dan nestapa dalam  kehidupanya. Spiritualitas dalam kehidupan manusia  adalah kekuatan mahadasyat yang dapat  menghubungkan manusia dengan segala apa yang dilakukan dan tujuan apa ia melakukannya. Spiritualitas adalah  iradah rabbaniyah yang mengalahkan kekuatan lain. Ia bagaikan kekuatan daya listrik  dalam pembangkit listrik. Kabel dan lampu hanyalah perantara. Ia mengalir sebagai motor penggerak amal manusia. Ia bersifat bebas dan berdaya kekuatan yang luar biasa.  Ia adalah potensi yang baik yang dapat menggerakan manusia terhubung dengan sesuatu yang terdalam pada diri manusia. Nestapa manusia moderen adalah keterpisahan dengannya.

Formula penting yang harus ditemukan untuk manusia yang sudah terlanjur terpaku pada rumus-rumus modernitas yang rasional dan materialistik adalah  spiritualitas yang dapat mendamaikan rasionalitas dan transendenalitas. Kajian filosofis yang mendalam dalam memelihara keterhubungan manusia dengan tuhannya dengan cara-cara  yang lebih subtansial dengan menghidupkan beberapa ajaran tasawuf dalam keseharian kita merupakan tawaran dalam tulisan ini.


Keywords


Tobat; Nestapa; Spiritual

Full Text:

pdf

References


Erich Fromm, The Art of Loving (New York: Harper and Row, 1989

Thabataba’i, Tafsir al- Mizan, juz , (Beirut, Daar el Fikr ), 1974

Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1973

Amin Syukur, Menggugat tasawuf sufisme dan tanggung jawab Sosial abad 20, Pustaka Pelajar, Jogjakarta

Abu al Wafa al Ganimi Al-Taftajani, Madkal ila al-tashawuf al-Islami, Darul al-Tsaqofah, Kairo, 1979

Budhy Munawar-Rahman, New age dalam Rekonstruksi dan Renungan Relegius Islam, Paramadina, Jakarta, 1996

Abdul Qodir, Muhammad Teladanku,Mizania, Bandung, 2008

Abdul Mun’im Muhammad Umar, Khadijah, The Ttrue Love Story of Muhammad,

Abul a’la al-Afifi dalam Muqiddimah buku ibn arabi “Fusus al-Hikam”

Zainal Abidin, Filsafat Manusia: Memahami manusia melalui Filsafat (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006)




DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v2i2.2976

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Syifa Al-Qulub Visitors

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Department of Tasawuf Psikoterapi
Gedung Fakultas Ushuluddin Lt. 3
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cibiru Bandung Tlp. (022) 7802275
Handphone: +62 852-0685-1568
E-mail: syifaalqulub@uinsgd.ac.id