Konsep Cinta (Studi Banding Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Erich Fromm)

Authors

  • Melati Puspita Loka UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Erba Rozalina Yulianti UIN Sunan Gunung Djati Bandug

DOI:

https://doi.org/10.15575/saq.v3i2.4323

Keywords:

Konsep Cinta, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Erich Fromm

Abstract

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dan Erich Fromm merupakan tokoh yang membahas tentang cinta secara mendetail sesuai dengan latar belakangnya masing-masing, psikologi dan tasawuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep cinta menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, konsep cinta menurut Erich Fromm, serta mengetahui persamaan dan perbedaan kedua tokoh mengenai konsep cinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study literature yang bersifat komparatif kualitatif. Langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah hermeneutik, content analys, dan komparatif. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa cinta adalah menghapus segala sesuatu di dalam hati kecuali yang dicintai. Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri yang sanggup merobohkan dinding pembatas antara manusia dengan sesamanya, serta merupakan kesatuan dengan sesamanya tanpa meleburkan integritas dan keunikan setiap individu. Ibnu Qayyim membagi cinta menjadi empat, yaitu cinta kepada Allah, mencintai yang dicintai Allah, cinta untuk Allah dan karena Allah, serta cinta terhadap hal lain selain Allah. Sedangkan Erich Fromm membaginya ke dalam lima objek, yaitu cinta sesama, cinta ibu, cinta erotis, cinta diri, dan cinta kepada Allah. Persamaan yang diperoleh adalah kedua tokoh tersebut membahas cinta dengan lebih manusiawi serta berpendapat bahwa cinta adalah unsur utama di alam semesta yang paling penting untuk kehidupan manusia, karena tanpa cinta manusia akan mengarungi kehidupan yang gelap dan penuh derita. Adapun perbedaan yang diperoleh yaitu terdapat dalam faktor penyebab cinta. Ibnu Qayyim berpendapat bahwa faktor penyebab timbulnya cinta adalah berasal dari hal-hal yang bersifat positif. Sedangkan Fromm berpendapat bahwa faktor timbulnya cinta berasal dari manusia yang mengalami alienasi serta isolasi di kehidupannya.

References

Abdurrahman, Asyraf. Cinta Antara Khayalan & Realita. Najla Press. 2006.

Aizid, Rizem. Cinta Itu Indah. Yogyakarta: Diva Press. 2017.

Al-Ghifari, Abu. Remaja & Cinta. Bandung: Mujahid. 2005.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. Madarijus Salikin; Pendakian Menuju Allah- Penjabaran Konkrit “Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in. Jakarta: Pustaka al-Kautsar. 2010.

Al-Jauziyyah, Ibn Qayyim. Penawar Hati yang Sakit. Jakarta: Gema Insani Press. 2003.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. Raudhatul Muhibbin: Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu. Jakarta: Qisthi Press. 2011.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. Terapi Penyakit Hati. Jakarta: Qisthi Press. 2012.

Dagun, Save M. Filsafat Eksistensialisme. Jakarta: Rineka Cipta. 1990.

Fromm, Erich. The Art of Loving. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005.

Rahmat Hidayat, Dede. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2011.

Rakhmat, Jalaluddin. Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001.

Downloads

Published

2019-01-08