KONTESTASI AKTOR DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DI WILAYAH PEMBANGUNAN REKLAMASI TELUK JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.15575/jt.v2i1.3619Keywords:
Sosiologi Pembangunan, Relasi Kuasa, Aktor Sosial, Teluk JakartaAbstract
Penelitian ini membahas tentang lokasi yang merasakan dampak reklamasi Pantai Utara Jakarta. Hasil reklamasi yang terlihat yaitu seperti reklamasi di bagian timur kawasan hunian mewah Pantai Mutiara, reklamasi di bagian barat Pantai Indah Kapuk serta dibangunnya pelabuhan Muara Angke sebagai akses penyebrangan masyarakat umum. Dengan menggunakan studi kepustakaan, kajian ini mendapati bahwa kehadiran reklamasi ini berpengaruh terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat Muara Angke, yang kebanyakan masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan pelaku usaha perikanan lainnya seperti pedagang dan pengolah hasil laut. Kajian ini merekomendasikan bahwa pengolahan sumberdaya alam perikanan (fishiers management) merupakan upaya penting dalam menjaga kesinambungan sumberdaya (sustainability). Dengan demikian tidak saja generasi sekarang yang menikmati kekayaan sumber daya, tetapi generasi mendatang pun akan merasakan hal yang sama.
References
Anwar, R. K., Rusmana, A., & Rahman, M. T. 2018. The Politics Of Information On Traditional Medical Practices In Bandung Barat. MIMBAR, Vol. No 1st (June) 2018 pp. 158-165, 34(1).
Dahuri, Rokhmin. 2000. Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Lembaga Informasi dan Studi Pembangunan Indonesia.
Hafsanita SD. 2008. Persepsi Nelayan Terhadap Potensi Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta (Tesis). Yogyakarta (ID): Universitas Gajah Mada.
Harmadi, Sonny Harry B. Nelayan Kita. HU. Kompas, 19 November 2014 https://nasional.kompas.com/read/2014/11/19/21243231/Nelayan.Kita [19/1/2019].
Indraka R. 2012. Penentuan Insentif dalam Pengembangan Reklamasi Kawasan Pantai Utara Jakarta (Tesis). Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Kardono, Priyadi. 2015. Garis Pantai Indonesia terpanjang Kedua di Dunia, Antara News.com.
Mustaqim I. 2015. Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat. Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.
Ostrom E. 1990. Governing The Commons: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge (GB): Cambridge University Press.
Priyatna FN. 2013. Kontestasi Kepentingan Dalam Pengelolaan sumber daya Perairan Waduk Djuanda, Jatiluhur. (Tesis). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Rahman, M. Taufiq. 2018. Pengantar Filsafat Sosial. Bandung: Lekkas.
Rahman, M.T., Sulthonie, A.A. and Solihin, S., 2018. “Sosiologi Informasi Pengobatan Tradisional Religius†Kajian di Masyarakat Perdesaan Jawa Barat. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14(2), pp.100-111.
Ribot CJ & Peluso NL. 2003. A Theory of Access. Rural Sociology, Vol. 68, No. 2, Juni 2003.
Satria A. 2009. Ekologi Politik Nelayan. Yogyakarta (ID): LKiSYogyakarta.
Satria A. 2015. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta (ID): Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Satria A. 2015. Politik Kelautan dan Perikanan: Catatan Perjalanan Kebijakan Era SBY hingga Jokowi. Jakarta (ID): Yayasan Pustaka Obar Indonesia.
Supono S. 2009. Model Kebijakan Pengembangan Kawasan Pantai Utara Jakarta Secara Berkelanjutan. (Disertasi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in Temali: Jurnal Pembangunan Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).