WAHYU DALAM PANDANGAN NASR HAMID ABU ZAID


Miftah Miftah(1*), Irma Riyani(2)

(1) Mahasiswa Fakultas Ushuluddn UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Wahyu merupakan suatu perkara yang sangat penting dalam agama Islam bahkan menjadi asas kepada kewujudan Islam itu sendiri. Begitu pula tema wahyu dalam khazanah ‘‘ulūm al-Qur’ān. Oleh sebab itu, berbagai kajian tentang wahyu banyak dilakukan oleh para pemikir Muslim, ia sentiasa dijadikan sasaran musuh Islam untuk melemahkan Islam dan umatnya. Nasr Hamid Abu Zaid adalah satu nama besar dalam dunia Pemikiran Islam yang mencoba menawarkan gagasan baru mengenai wahyu tersebut.Dalam mengkaji tradisi (turath) di bidang pemikiran terutama pada kajian‘ulūm al-Qur’ān, Nasr Hamid Abu Zaid berbeda dengan para pendahulunya. Jika para pendahulunya lebih cendrung mengekor atau taqlīd dengan pemikiran yang sudah ada, justru Nasr Hamid Abu Zaid lebih memilih untuk mengkritisi pemikiran- pemikiran tersebut,. Bahkan lebih jauh lagi Ia  bukan sekedar mengkritisi, tetapi tidak segan-segan untuk menolaknya. Sikap kritis Abu Zaid diwujudkan dengan menggiring, ‘‘ulūm al-Qur’ān sebagaii objek kajiannya menuju taraf ilmiah rasional. Karena kajian ini  masih dianggap jalan di tempat, yakni masih berada pada wilayah teologis-mitologis. Sehingga belum ada upaya-upaya untuk menuju ke taraf yang lebih tinggi, yaitu taraf ilmiah-rasional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Nasr Hamid Abu Zaid tentang wahyu. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah deskriptif analisis. langkah awal yang ditempuh adalah dengan mengumpulkan data-data primer dan sekunder kemudian mengklasifikasikan, mendeskripsikan dan selanjutnya menganalisis.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Abu Zaid mengkaji wahyu dengan analisis unsur budaya sehingga yang membedakannya dengan penafsir lainnya adalah antara wahyu dan budaya,. budaya-sosial sangat berperan dan berpengaruh penting terhadap munculnya sebuah teks. Abu Zaid menjelaskan proses  pewahyuan Alquran dengan meminjam teori model komunikasi Roman Jakobson, meskipun tidak sama persis.“Proses pewahyuan menurutnya adalah sebuah tindak komunikasi yang secara natural terdiri dari pembicara, yaitu Allah, seorang penerima, yakni Nabi Muhammad, sebuah kode komunikasi, yakni bahasa Arab, dan sebuah canel, yakni Ruh Suci (Jibril). Nasr Hamid Abu Zaid juga dipengaruhi oleh Toshihiko Izutsu, dan  al-Jurjani.


Keywords


Ulûm al-Qur’ân ;Nasr Hamid Abu Zaid ;Wahyu

References


Abd al-Baqi Muhammad Fuad. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur’ān al-Karīm. Beirut: Dar al-Fikr. 1981.

‘Abd al-Baqi, Muhammad Fuad.al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr. 1981.

‘Abd ar-Rahman as-Suyuthi, Al-Hafizh Jalal ad-Din. Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an. Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyah. 2003.

Abduh, Muhammad.Risalah Tauhid. Terj. H. Firdaus. Bandung: Bulan Bintang. 1979.

Abdurrahman, Hafidz.Ulumul Quran Praktis. Bogor: Pustaka Utama. 2003.

Abu Zaid, Nasr Hamid.Al-Imām al-Syāfi’ī wa Ta’sīs al-Idiyūlūjiyyā al-Wasatiyyah.Beirut: Al-Markaz al-Tsaqafi-‘al-Arabi. 2007.

--------------,al-Nass, wa al-Sultah wa al-Haqīqah, Beirut: al-Markaz al- Tsaqāfiy al-‘Arabiy. 1995.

--------------, Hermeneutika Inklusif; Mengatasi Problematika Bacaan dan Cara-cara Pentakwilan atas Diskursus Keagamaan. Yogyakarta: Samha. 2004.

--------------, Mafhūm al-Nass Dirāsah fī‘Ulūm Al-Qur’ãn,Kairo: Al-Hai’ah al-Misriyyah al-‘Ammah li al-Kutub. 1990.

--------------, Menalar Firman Tuhan; Wacana Majaz dalam al-Qur‟an menurut Mu’tazilah. Bandung: Mizan. 2003.

--------------, Naqd al Kitab ad-Dini. terj, Khoiron Nahdiyyin, Kritik Wacana Agama. Yogyakarta: Lkis, 2003.

--------------, Naqd al-Khitāb al-Dīnī. Kairo: Sina li al-Nasyr. cet.2. 1994.

--------------, Tekstualitas al-Quran; Kritik Terhadap Ulumul Quran,terj. Khoiron Nahdliyyin, Yogyakarta: Lkis. 2013.

Adnan Amal, Taufiq. Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an. Bandung: Alvabet. 2012.

, Islam dan Tantangan Modernitas. Bandung: Mizan. 1990.

Al Munawar, Said Agil Husin. Al-Qur'an Membangun Tradisi Kesaleha Hakiki, Jakarta: Ciputat Pers. 2002.

Al-A’raji, Sattar Jabar. al-Wahy wa Dilalatuhu Fīal-Qur’ãn al-Karīm wa al-Fikr al-Islāmi. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. 2001.

al-Hafni, Abdul Mu‘min. Ensiklopedia: Golongan, Kelompok, Aliran, Madzhab, Partai dan Gerakan Isla. terj. Muhtarom. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2006.

Al-Qattan, Manna. Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an. terj. Aunur Rafiq.Jakarta: Pustaka al-Kautsar. 2006.

Al-Qattan, Manna. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. terj. Mudzakir. Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa. 2013.

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Asy-Syifa, Departemen Agama RI. 2000.

al-Razi, Muhammad bin Abu Bakr. Mukhtar al-Sihah. Beirut: Dar al-Fikr. 1981.

Al-Zarkasyi. Al-Burhan fi Ulum Al-Quran. Juz I ttp.: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah ‘Isa al-Babi al- Halabi wa Syurakah. 1957.

Al-Zarqani, Muhammad Abdul Azim. Manahil al-Irfan. Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah. 1996.

Anwar, Rosihon. Ulum Al-Quran. Bandung: Pustaka Setia. 2008.

Arkoun, Mohammed. “Pemikiran Tentang Wahyu dari Ahl al-Kitab Sampai Masyarakat Kitab”, Jurnal Ulum al-Qur’an Vol. IV, no. 2. 1993.

Aseri, Akh Fauzi (dkk.). Kesinambungan Dan Perubahan Dalam Pemikiran Kontemporer Tentang Asbab Al-Nuzul:Studi Pemikiran Muhammad Syahrūr dan Nashr Hamīd Abū Zayd. Yogykarta: Aswaja Pressindo. 2014.

as-Shalih Shubhi. Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Terj. Tim Pustaka Firdaus .Jakarta: Pustaka Firdaus. 1993.

Bakker, Anton. dan Zubair, Achmad Charis. Metolodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. 1990.

Bathh, Hasanain. Anatomi Orientalisme. Terj. Muhammad Faisal Muhtar. Yogyakarta: Menara Kudus,. 2004.

Bell, Richard. Pengantar Studi al-Qur’an. Terj. Taufik Adnan Amal. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.

Billa, Mutamakkin.“Qira’ah Siyaiyah Nasr Hamid Abu Zayd Tentang Hak-hak Wanita Dalam Al-Qur’an”, Jurnal Mutawati, Vol 2, Desember 2012.

Departemen Pendidikan Nasioanal Pusat Perbukuan Ensiklopedi Islam, vol 4 Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2003.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam 5. Cet. ke-4 Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 2009.

Faizah, Siti. “Pembacaan Ilmiah terhadap Qur’an: Tekstualitas Abu Zayd”, Gerbang, No. 11, Vol. IV, 2002.

Fauzan, Ahmad “Teks al-Qur’an dalam Pandangan Nashr Hamid Abu Zayd”, Jurnal Kalimah, Vol. 13, No. 1, Maret 2015.

Harb, Ali.Kritik Nalar al-Qur’an. Terj. M. Faisol Fatawi. Yogyakarta: Lkis. cet II, 2003.

Heri Afrizal, Lalu. “Metodologi Tafsir Nasr Hamid Abu Zaid dan Dampaknya terhadap Pemikiran Islam”, Jurnal Tsaqafah, Vol 12, No 2 November 2016.

Husaini, Adian.Wajah Peradaban Barat. Jakarta: Gema Insani Press. 2005.

Hussain Salihu, Abdul Kadir. “Hermeneutika Al-Qur’an menurut Muhammad Arkoun:Sebuah Kritik”, dalam ISLAMIA: Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam, Thn. I, No.2 Juni-Agustus 2004.

Ibn Manzur, Muhammad bin Makram. (t.t.). Lisan al-Arab. Beirut: Dar Sodir.

Ichwan, Moch. Nur.Studi al-Qur’an Kontemporer: al-Qur’an sebagai Teks.Yogyakarta: Tiara Wacana. 2002.

Ilyas, Yunahar. Kuliah Ulumul Qur’an. Yogyakarta: ITQAN Publishing. 2014.

Irsyadunnas. “Wahyu dan Perubahan Masyarakat (Tinjauan Sosio-Historis)” Jurnal PMI Vol. III. No. 1, September 2005.

Izutsu, Toshihiko.Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an.terj.Agus Fahri Husaeindkk. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2003.

Jakub, TK. H. Ismail. Orientalisme dan Orientalistem. Surabaya: Faizan. 1970.

John J. Donohue, dkk, Islam dan Pembaharuan: Ensiklopedia Masalah-Masalah. terj. Machnun Husein. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.

Kermani, Navid. From Revelation to interpretation: Nashr Hamid Abu Zayd and the Literary Study of the Qur‟an, dalam Modern Muslim Intelectual and the Qur‟an, ed, by Suha Taji-Farouki.

kurdi, (dkk.). Hermeneutika Al-Qur'an dan Hadis. Editor: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin MA. el.Saq. Press. 2010.

Latief, Hilman. Nasr Hamid Abu Zaid: Kritik Teks Keagamaan. Yogyakarta: eLSAQ Press. 2003.

M. Federspiel, Howard. Kajian al-Quran di Indonesia: Dari Mahmud Yunus hingga Quraish Shihab,terj. Tajul Arifin. Bandung: Mizan. 1996.

M. Muzayyin, Menguji “Otentisitas Wahyu Tuhan” dengan Pembacaan Kontemporer. Jurnal Esensia Vol 25, No. 2, September 2014.

Madhi, Mahmud. al-Wahyū al-Qur’āni Fī al-Manzur al-Istisyraqi wa Naqduhū. Iskandariah: Dar al-Dakwah. 1996.

Maftuhin, Arif. “Dari Nalar Ushuli ke Nalar Interdisiplin: Studi Atas Implikasi Kritik Nalar Islami Mohammed Arkoun”, Jurnal Hermeneia Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2004.

Malik Thoha, Anis. “Konsep Wahyu Dan Nabi dalam Islam”, Makalah pada Workhsop On Islamic Epistemology and Education Reform diselenggarakan di (UIN) Pekanbaru. 2010.

Meolong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2002.

Moh Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Gahlia Indonesia. Cet 3. 2002.

Muhammad Fauzinuddin Faiz, “Teori Hermeneutika Al-Qur’an Nashr Hamid Abu Zayddan Aplikasinya Terhadap Wacana Gender Dalam Studi Hukum Islam Kontemporer”,Jurnal Al-Ahwal,Vol. 7, No. 1 April 2015.

Munir, Samsul. “Nasr Hamid Abu Zaiddan Hermeneutika Teks A-Qur’an", Jurnal Ta’dib.

Musbikin, Imam. Istinthiq Al-Qur’an Pengenalan Studi Al-Qur’an Pendekatan Interdisipliner. Madiun: Jaya Star Nine. 2016.

Mustaqim, Abdul. Studi Al-Qur’an Kontemporer. Jakarta: Tiara Wacana. 2002.

Narain, Harsh. “Konsep Wahyu dalam Islam dan Hinduisme”, Jurnal ‘Ulūm al-Qur’ān Vol. II, no. 2, 1989.

Nawawi, Hadri. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Cet IV. 1993.

Noor, Fauz. Berfikir Seperti Nabi. Yogyakarta: Lkis. 2009.

Nur Ichwan, Moch. Meretas Kesarjanaan Kritis al-Qur‟an: Teori Hermeneutik Nashr Hamid Abu Zayd. Jakata: TERAJU. cet. I, 2003.

Qardhawi, Yusuf. Berinteraksi Dengan Al-Qur'an. Terj. AbdulHayyie Al-Kattani. Jakarta: Gema Insani Press. 1999.

Rosyadi, Salim.“Interpretasi Al-Qur’an Melalui Metode Semiotika Struktural”, Skripsi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 2013.

Sa’īd Haidar, Hāzim. ‘Ulūm al-Qur`ān bayna al-Burhān wa al-Itqān: Dirāsah Muqāranah. Madinah: Dār al-Zamān. 1420 H.

SabiqBasyiri,“KonsepPewahyuanAl-Qur’an”,dalam www.iatbajigur.wordpress.com,diakses tanggal 14 Agustus 2017.

Saedd, Abdullah. Al-Quran Abad 21 Tafsir Kontekstual. Terj. Ervan Nurtawab Bandung: Mizan. 2016.

Said, Edward W. Orientalisme. Terj. Asep Hikmat. Bandung: Pustaka. 2001.

Shalahuddin, Henri.al-Qur’an Dihujat. Jakarta: Al-Qalam. 2007.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. 1994.

Sibawaihi. Hermeneutika al-Qur’an Fazlur Rahman. Yogyakarta: Jalan Sutra. 2007.

Sucipto, Hery.Ensiklopedi Tokoh Islam dari Abu Bakar Hingga Nasrdan Qardhawi,Jakarta: Hikmah. Mizan Publika.

Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1996.

Syamsuddin, Sahiron. (ed),Hermeneutika Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Penerbit eLSAQ Press. 2010.

Syamsuddin, Sahiron. “Konsep Wahyu al-Qur’ān dalam Perspektif Syahrūr”, dalam Jurnal Studi Ilmu- ilmu al-Qur’ān dan Hadis Vol. 1, No. 1 Juli 2000.

Syarqawi Ismail, Achmad.Rekonstruksi Konsep Wahyu Muhammad Syahrur. Yogyakarta: Elsaq. 2003.

Syauqi Nawawi, Rifat. Kepribadian Qur’an. Terj. Lihhiati.Jakarta: Imprint Bumi Aksara. 2011.

Tarlam, Alam. “Analisis dan Kritik Metode Hermeneutika al-Qur’an Muhammad Shahrur”, dalamJurnal Empirisma Vol. 24, no. 1, Januari 2015.

Verdiansyah, Very. Islam Emansipatoris: Menafsir Agama untuk Praksis Pembebasan. Jakarta:Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dan Ford Foundation Jakarta. 2004.

WM Ubaidillah Haji wan Abas (dkk.),“Wahyu Menurut Noeldeke: Studi Analisis Awal”, Jurnal Center of Quranic Research.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v3i1.3127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Miftah Miftah, Irma Riyani

Lihat Statistik View MyStat

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.