Krisis Lahan Pembangunan Bandara Internasional Lombok: Dinamika Dukungan Masyarakat Tanak Awu
DOI:
https://doi.org/10.15575/adliya.v17i1.22880Abstract
Abstract
This study aims to explore changes in community responses from initial support for development to changes in views along with the development of the Lombok International Airport project in Tanak Awu, Central Lombok. They used the descriptive-analytic method with qualitative research type and social conflict theory popularised by Karl Marx as an analytical scalpel. They conducted in-depth interviews with the community and village officials in Tanak Awu, Central Lombok. This research shows that the people of Tanak Awu initially supported the construction of BIL because it was expected to improve the economy and provide jobs. In addition, the government promised to provide compensation that would not harm the community. However, over time, there was a change in the community's response to the development of BIL. Some factors that led to this change included the non-fulfilment of promises made by the government, recognition of rights, and dissatisfaction with the compensation given. Ultimately, Tanak Awu residents felt pressured by state and customary law in the BIL development process, and despite activities to seek resolution through the judiciary, many community claims were defeated. Although initially supportive, some Tanak Awu community members now feel they have become mere spectators in the BIL development process.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggali perubahan respon masyarakat dari awal dukungan terhadap pembangunan hingga perubahan pandangan seiring dengan perkembangan proyek Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu Lombok Tengah. Menggunakan metode deksriptif-analitik dengan jenis penelitian kualitatif dan teori konflik sosial yang dipopulerkan oleh Karl Marx sebagai pisau bedah analisis serta melakukan wawancara mendalam terhadap masyarakat dan aparatur desa di Tanak Awu, Lombok Tengah. Penelitian ini menunjukkan bahwa awalnya, masyarakat Tanak Awu mendukung pembangunan BIL karena diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan memberikan lapangan pekerjaan. Selain itu, terdapat janji dari pemerintah untuk memberikan ganti rugi yang tidak merugikan masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, ada perubahan respon masyarakat terhadap pembanguÂnan BIL. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ini antara lain adalah tidak terpenuhinya janji yang diucapkan oleh pemerintah, pengakuan hak, dan ketidakpuasan terhadap besaran ganti rugi yang diberikan. Pada akhirnya, penduduk Tanak Awu merasa tertekan oleh hukum negara dan hukum adat dalam proses pembangunan BIL, dan meskipun ada aktivitas untuk mencari penyelesaian melalui badan peradilan, banyak gugatan masyarakat yang dikalahkan. Meskipun awalnya mendukung, beberapa anggota masyarakat Tanak Awu sekarang merasa bahwa mereka hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan BIL.
References
A.A. Navis. “Alam Takambang Jadi Guru.†Tesis, Universitas Gadjah Mada, 1984.
Ahmad, Gelar Ali. “Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Mp3Ei), Sengketa Agraria Dan Viktimologi : Studi Kasus Pembangunan New Yogyakarta International Airport (Nyia).†Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 6, no. 1 (2018): 12. https://doi.org/10.25157/jigj.v6i1.1237.
Akmal. Interview, June 21, 2019.
Amaq Ani. Interview, July 8, 2019.
Amaq Mar, Amaq Abil, Amaq H. Akmal, and Amaq Dijah. Interview, July 19, 2019.
Andau, Nopri Anti, Pawennari Hijjang, and Ahmad Ismail. “Pembangunan Bandara Buntu Kunik: Studi Etnografi Tentang Konflik Sengketa Tanah Di Tana Toraja.†Jurnal Mahasiswa Antropologi 1, no. 2 (2022): 117–32.
Ayu, Langga Tri, Isnaini Harahap, and Sri Ramadhani. “Pengaruh Keberadaan Bandara Internasional Kualanamu Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitarnya.†Jurnal Islamic Circle 2, no. 2 (2021): 61–75.
Bakri, Muhammad. “Unifikasi Dalam Pluralisme Hukum Tanah Di Indonesia (Rekonstruksi Konsep Unifikasi Dalam UUPA).†Kertha Patrika 33, no. 1 (2008): 1–5.
Benda-Beckmann, Franz von, and Keebet von Benda-Beckmann. “Property, Politics, and Conflict: Ambon and Minangkabau Compared.†Law & Society Review 28, no. 3 (1994): 589–607. https://doi.org/10.2307/3054079.
Biezeveld Renshe. Nagari, Negara Dan Tanah Komunal Di Sumatera Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Burhan Ahshafa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Coser, Lewis A. “Social Conflict and the Theory of Social Change.†The British Journal of Sociology 8, no. 3 (1957): 197–207. https://doi.org/10.2307/586859.
Coyne, Edward J. “Karl Marx 1818-1883.†Studies: An Irish Quarterly Review 22, no. 85 (1933): 113–28.
Damanik, Septy Denso, and Waston Malau. “Konflik Pembebasan Tanah Dalam Pembangunan Bandara Kualanamu.†Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi 1, no. 1 (2017): 1–6. https://doi.org/10.24114/bdh.v1i1.8551.
Enggartiasto, Deo, Setiowati, and Rochmat Martanto. “Problematika Dan Solusi Pada Pengadaan Tanah.†Tunas Agraia 4, no. 1 (2021): 40–53.
Ferdinand. Interview, April 11, 2019.
Harris, Abram L. “The Social Philosophy of Karl Marx.†Ethics 58, no. 3 (1948): 1–42.
Hartanto, Emir. “Dampak Pembangunan Bandara Internasional Lombok ( BIL ) Terhadap Nilai Tanah Di Kabupaten Lombok Tengah,†2012.
Haryani, Zakiah Alfi, and Soni Akhmad Nulhaqim. “Analisis Penahapan Konflik Dan Segitiga Multi Tingkat Dalam Penyelesaian Konflik Pembangunan Bandara Internasional Di Majalengka.†Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik 3, no. 1 (2021): 35. https://doi.org/10.24198/jkrk.v3i1.31971.
Hatman, Reza Amirul, and Lego Karjoko. “Pelaksanaan Pengadaan Tanah Terkait Dalam Pembangunan Bandara Bagi Kepentingan Umum Di Kabupaten Kulonprogo.†Jurnal Discretie 3, no. 3 (2022): 149–59. https://doi.org/10.20961/jd.v3i3.57274.
Hermanto, Bambang. “Dampak Pembangunan Bandara Internasional Kertajati Dalam Kajian Green Political Theory.†Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jambi (JISIP-UNJA) 5, no. 2 (2021): 62–73.
Hermawati. “Aspek Sosiologis Perubahan Hukum Pertanahan Dalam Tanah Adat Minangkabau Di Sumatera Barat.†Tesis, Universitas Gadjah Mada, 1995.
Hidayati, Taufika, and Yusuf Hanafi Pasaribu. “Pewarisan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Antar Negara.†ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan 15, no. 1 (2021): 31–46.
https://doi.org/10.15575/adliya.v15i2.13494.
Hutomo, Prio Darmo. “Perlindungan Hukum Terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Dalam Pembangunan Infrastruktur Bandara Internasional Jawa Barat.†Jurnal Ilmiah Dunia Hukum 4, no. 2528–6137 (2019): 10–18.
Inaq Andi, Inaq Mis, Amaq Purna and H. Zuhdi. Interview, June 24, 2019.
Indah Arry Pratama. “Pemetaan Tingkat Resiko Kekumuhan Di Desa Tanak Awu Kabupaten Lombok Tengah.†Jurnal Sangkareang Mataram 3, no. 2 (June 2017): 67–72.
Iswahyudi. “Partisipasi Masyarakat Hak Ulayat Dalam Mendukung Bandara Frans Kaisiepo Menjadi Bandara Internasional.†Jurnal Gema Kampus 11, no. 1 (2016): 1–23.
Jacob Vredenberg. Metode Dan Tekhnik Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 1981.
Jamaludin, Jamaludin, and Arif Sugitanata. “Tradisi Ngorek Pada Upacara Nyongkolan Perkawinan Adat Sasak Tanak Awu.†Al-Hukama’ 10, no. 2 (2020): 319–48. https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.319-348.
Joseph, Jonathan. Social Theory. Edinburgh University Press, 2003. http://www.jstor.org/stable/10.3366/j.ctvxcrx3c.
Keebet Von Benda Bechmann. Goyahnya Tangga Menuju Mufakat. Jakarta: PT. Grasindo, 2000.
Kurniawati, Evi, Baiq Harly Widayanti, and Febrita Susanti. “Faktor Penentu Tingginya Harga Lahan Di Sekitaran Bandara Internasional Lombok.†In Seminar Nasional Inovasi Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Menunjang Era Industri (4.0), 354–60, 2020.
Lalu Abdul Wahab. Interview (Former Tanak Awu village head), July 21, 2019.
Lalu Abdul Wahab and Lalu Nudiana. Interview (Former Tanak Awu Village Head), June 21, 2019.
Lalu Ardajat. Interview (Tanak Awu Village Secretary), July 22, 2019.
Lalu Nurdiana. Interview (Former Tanak Awu Village Head), July 21, 2019.
LANUZA, GERARDO M. “The Dialectical Foundations of Marx’s Sociology of Conflict: Methodological Implications for the Study of Conflicts.†Philippine Sociological Review 64 (2016): 103–33.
Lestari, I Gusti Agung Ayu Istri. “Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif (Studi Kasus Di Desa Tanah Awu, Lombok Tengah).†GaneC Swara 8, no. 2 (2014): 15–19.
Liputan6. “Protes Pembangunan Bandara Lombok Baru Ricuh.†Liputan6. Accessed April 20, 2023. https://www.liputan6.com/amp/113345/protes-pembangunan-bandara-lombok-baru-ricuh.
Listyawati, Hery. “Pengadaan Tanah Untuk Pengembangan Bandara Adisucipto Menjadi Bandara Internasional.†Mimbar Hukum 21, no. 3 (2009): 409–628.
M Haeruddin/Radar Lombok. “Eksekusi Lahan Tanak Awu Ricuh, Mantan Kades Jadi Sasaran.†Radarlombok.Go.Id, Agustus 2017. https://radarlombok.co.id/eksekusi-lahan-tanak-awu-ricuh-mantan-kades-jadi-sasaran.html.
MARX, KARL, FRIEDRICH ENGELS, Steven Lukes, Stephen Eric Bronner, Vladimir Tismaneanu, and Saskia Sassen. The Communist Manifesto. Yale University Press, 2012. http://www.jstor.org/stable/j.ctt5vm1x2.
Nissa, Miranda, and Atik Winanti. “Hak Masyarakat Hukum Adat Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah Ulayat Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.†Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i 8, no. 1 (2021): 159–72. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i1.19395.
Nugraha, M Arif, Cut Zukhrina Oktaviani, and Alfa Taras Bulba. “Pengaruh Keterlambatan Proses Pengadaan Tanah Terhadap Pencapaian Waktu Proyek.†Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan (JARSP) 5, no. 1 (2022): 59–68.
“Observasi.†Tanak Awu, June 16, 2019.
Pamungkas, Slamet Catur. “Transformasi UU Agraria Tahun 1870 Ke UUPA 1960 Pada Masa Dekolonisasi Kepemilikan Tanah Pasca Kemerdekaan Di Indonesia.†Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities 2, no. 2 (2021): 43–59. https://doi.org/10.22515/isnad.v2i2.4854.
Permata Sari, Mia, and Suteki. “Penyelesaian Sengketa Pengadaan Tanah Guna Pembangunan Bandar Udara Internasional Berbasis Nilai Keadilan Sosial.†Notarius 12, no. 1 (2019): 83–98. https://doi.org/10.14710/nts.v12i1.23764.
Savur, Manorama. “Sociology of Conflict Theory.†Social Scientist 3, no. 12 (1975): 29–42. https://doi.org/10.2307/3516428.
Setiady, Tri. “Hubungan Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Daerah Dalam Mengurus Bidang Pertanahan Dihubungkan Dengan Hukum Positif.†Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 8, no. 2 (2014): 278–94.
Sopanudin, Akhmad. “Konflik Lahan Pertanian Dalam Pembangunan Bandara Internasional Di Kulon Progo 1.†E-Societas: Jurnal Pendidikan Sosiologi 6, no. 1 (2017): 1–18.
Srinata. Interview (Former Governor of NTB), Mei 2019.
Sudirman. “Profil Desa Tanak Awu: Tingkat Perkembangan Desa Dan Kelurahan Tahun 2018.†Arsip. Tanak Awu: Kantor Desa Tanak Awu, July 27, 2019.
Sulaiman, King Faisal. “Polemik Fungsi Sosial Tanah Dan Hak Menguasai Negara Pasca UU Nomor 12 Tahun 2012 Dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50 /.†Jurnal Konstitusi 18, no. 2 (2021): 91–111.
Sumarja, FX. “Hukum Agraria Nasional Sebagai Produk Politik Berbasiskan Nilai-Nilai Pancasila.†MMH: Masalah-Masalah Hukum 41, no. 4 (2012): 521–28.
Sutrisno Lukman. Pemikiran Kearah Hukum Agraria, Suatu Perspektif Sosiologis, Makalah, Disampaikan Dalam Workshop Pluralisme Hukum Pertanahan Di Indonesia 2. Yogyakarta, 1994.
Syahyuti. “Kendala Pelaksanaan Landreform di Indonesia: Analisa Terhadap Kondisi Dan Perkembangan Berbagai Faktor Prasyarat Pelaksanaan Reforma Agraria.†Forum Penelitian Agro Ekonomi 22 (2004): 89–101.
Syarifuddin, Oryza Pneumatica I, Nuning Juniarsih, and M Rasyidi. “Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdampak Pembangunan Bandara International Lombok Praya.†Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis 1, no. 1 (2016): 57–70.
Syifa, Ahmad. “Dampak Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Bagi Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati Kabupaten Cirebon).†JURNAL Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 2, no. 2 (2016): 25–36.
Taufika Hidayati and Yusuf Hanafi Pasaribu. “Pewarisan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Antar Negara.†ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan 15, no. 2 (September 2021): 147–62.
https://doi.org/10.15575/adliya.v15i2.13494.
Uktolseja, Novyta, and Pieter Radjawane. “Tinjauan Juridis Perkembangan Tanah-Tanah Adat (Dahulu, Kini Dan Akan Datang).†SASI: Fakultas Hukum Universitas Pattimura 25, no. 1 (2019): 13–26.
Utami, Westi, Dihien Nurcahyanto, and Sudibyanung Sudibyanung. “Economic Impacts of Land Acquisition for Yogyakarta International Airport Project.†MIMBAR : Jurnal Sosial Dan Pembangunan 37, no. 1 (2021): 150–60. https://doi.org/10.29313/mimbar.v37i1.6955.
“UU No. 5 Tahun 1960 Tentang UUPA Berdasarkan Pasal 22 Ayat 1 Dan Ayat 2,†1960.
Wahyudin. Interview, July 25, 2019.
Widodo Dwi Putro. “Konflik Penguasaan Lahan Laut Antara Petani Rumput Laut Dengan Investor.†Tesis, Universitas Brawijaya, 2000.
Wolff, Robert Paul. “How to Read ‘Das Kapital.’†The Massachusetts Review 21, no. 4 (1980): 739–65.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).