POLIGAMI PERSPEKTIF KEADILAN GENDER

POLIGAMI PERSPEKTIF KEADILAN GENDER

Authors

  • Didi Sumardi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.15575/adliya.v9i1.6163

Keywords:

Poligami, Keadilan, Gender

Abstract

Abstrak
Secara historis, poligami poligami muncul sebagai dampak dari
peperangan pada masa perluasan wilayah Islam, mereka (para
suami) yang gugur di medan pertempuran meninggalkan anak
dan isteri, sementara anak dan isterinya masih perlu mendapatkan bimbingan, perhatian, nafkah, dan kasih sayang dari
suami yang dicintainya. Sebagai pengganti ayah yang gugur di
medan pertempuran, maka kaum laki-laki diminta untuk
mengayomi anak yatim dan janda-janda tersebut. Namun menurut kaum feminis tidak demikian, poligami merupakan
bentuk ketidakadilan terhadap perempuan, karena perempuan
dianggapnya sebagai pemuas hawa nafsu kaum laki-laki belaka.
Perempuan menjadi subordinasi bagi kaum patriarki, dijadikan
selir para raja, dan dipandang sebagai perempuan murah yang
dapat ditukar dan diperjualbelikan. Kenyataan seperti ini berlangsung sejak dahulu hingga sekarang, hal ini dapat dilihat
dengan maraknya traficking atau penjualan anak gadis atau
perempuan lain oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
untuk mendapatkan keuntungan materi pribadi belaka, dengan
tidak memperhatikan kondisi fisik dan fsikis perempuan yang
menjadi korban. Pada tulisan ini, penulis mengkaji mengenai
poligami yang ditinjau dari keadilan gender.

References

DAFTAR PUSTAKA

al-Dimasyqi, Al-Imam Abu al-Fida‟ al-Hafidz Ibnu Katsir. Tafsir alQuran al-‘Adzim, jilid 1.

al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. 1992. Tafsir al-Maraghi. Semarang:

Toha Putra.

al-Tabari, Ibnu Jarir. 2001. Jami’ al-Bayan ‘an ‘tawili Ayi al-Quran.

Beirut: Darul Fikr.

al-Uwayyid, Muhammad Rasyid. 2002. Pembebasan Perempuan.

Yogyakarta: Izzan Pustaka.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad (e.d). 2009. Fiqh Munakahat:

Khitbah, Nikah, dan Talak. Jakarta: Amzah.

Bahreisy, Salim. 1986. Tarjamah Riadhus Shalihin I. Bandung:

Alma‟arif.

Burhanudin, Jajat. 2002. Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Depag Republik Indonesia. 2002. Mushaf al-Qur’an Terjemah. Jakarta:

al-Huda.

Engineer, Asghar Ali. 2003. Pembebasan Perempuan, Cetakan Ke 1.

Yogyakarta: LKiS.

Fuad, Muhammad. 2007. Fiqh Wanita Lengkap: Mengupas Sisi Hukum

Wanita dalam Kehidupan Sehari-hari. Jombang: Lintas Media.

Hasan, Husein Hamid. 1971. Nazariyyah al-Maslahah al-Fiqh al-Islami.

Mesir: Dar al-Nahdah al-„Arabiyyah.

Muhammad, Husein. 2011. Ijtihad Kyai Husein: Upaya Membangun

Keadilan Gender. Jakarta: Rahima.

………......................, 2007. Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana

Agama dan Gender, Jakarta: Rahima.

Nurmila, Nina. t.th. Pendidikan Gender (Panduan Perkuliahan pada

Program Studi S3 Pendidikan Islam Pasca Sarjana UIN Sunan

Gunung Djati Bandung). Bandung: t.tp.

Qardhawi dkk, Yusuf. 2009. Ensiklopedi Muslimah Modern: Jawaban

Pakar Islam atas Ratusan Masalah Aktual Kewanitaan. Bandung:

Pustaka Iman.

Quthub, Sayyid. 2001. Tafsir fi Zhilalil Quran: Dibawah Naungan alQuran Jilid 2. Jakarta: Gema Insani.

Ridha, Muhammad Rasyid. 1994. Panggilan Islam Terhadap Wanita, trj.

Afif Muhammad. Bandung: Pustaka.

Salim, Hadiah. 1994. Wanita Islam: Kepribadian dan Perjuangannya.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syarifuddin, Amir. 2009. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: antara

Fiqh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan. Jakarta:

Kencana.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2009. Kompilasi Hukum Islam (Hukum

Perkawinan, Kewarisan, dan Perwakafan). Bandung: Nuansa Aulia.

Wehr, Hans. 1980. A Dictionary of Modern Written Arabic, J.Milton

Cowan (ed). London: MacDonald dan Evans LTD.

Yanggo, Huzaemah Tahido. 2010. Fikih Perempuan Kontemporer.

Bogor: Ghalia Indonesia

Downloads

Published

2019-10-16

How to Cite

Sumardi, D. (2019). POLIGAMI PERSPEKTIF KEADILAN GENDER. ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan, 9(1), 185–202. https://doi.org/10.15575/adliya.v9i1.6163
Loading...