IJTIHAD UMAR IBN AL-KHATHAB TENTANG HAK MUALLAF DALAM ZAKAT

Authors

  • J Jaenudin Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.15575/adliya.v8i1.8618

Keywords:

Ijtihad, Zakat, Muallaf

Abstract

Ijtihad merupakan ruh dalam dinamika hukum Islam yang senantiasa terus mengalami perkembangan dalam persesuaian­nya dengan kondisi yang terjadi. Ijtihad hanya dapat dilakukan oleh ulama yang berkompeten di bidangnya, baik dari aspek keilmuan maupun kemulian pribadinya, seperti di antaranya adalah Umar bin Khathab. Umar selain ia sebagai seorang faqih juga ia seorang khalifah. Di antara ijtihad yang pernah dilakukan oleh Umar bin Khathab adalah mengenai pember­hen­tian bagian harta untuk para muallaf didasarkan atas pertimbangan bahwa kondisi Islam sudah berbeda dengan kondisi pada masa Nabi Saw. Pada masa Nabi saw kondisi umat Islam yang masih lemah menjadikan kelompok ini salah satu yang mendapat bagian penerimaan zakat, hal inipun didasari dengan tujuan agar mereka semakin kuat dalam memeluk Islam atau orang kafir yang bersedia masuk Islam. Namun Umar melihat bahwa ketika Islam sudah kuat, maka bagian muallaf tidak lagi menjadi bagian penerima harta zakat.

References

A. Djazuli dan I. Nurol Aen, Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 2000.

Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushulul Fiqh, terjemahan Noer Iskandar Al-Barsany, Kaidah-Kaidah Hukum Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 1991.

Ahmad Hasan, The Early Develovment of Islamic Jurisprudence, terjemahan Agah Barnadi, Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup, Bandung: Pustaka, 1984.

Ali al-Shabubi, al-Tibyân fi ‘Ulûm al-Qurân, Beirut : ‘Alim al-Kutub, 1985

Al-Tirmidzi, Sunan Al-Tirmidzi, Jilid I, Bairut : Dar al-Fikr, 1967.

Fazlur Rahman, Islam, terjemahan Ahsin Muhammad, Islam, Bandung : Pustaka, 1994.

H.A.R. Gibb dan J.H. Kramer, The Shorter Encyclopadia of Islam, Leiden : E.J. Brill, 1961.

Jalaludin Abdurrahman al-Suyuthi, Al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qurân, Juz I, Bairut : al-Maktab al-‘Ashriyyah, t.t.

Jamaluddin Muhammad Ibn Muharram, Lisân al-‘Arab, Juz III, Beirut : Dar Shâdir, 1990.

Michael H. Hart, The 100 a rangking of The Most Influential Person in History, terjemahan Mahbub Junaidi, Seratus tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Jakarta : Pustaka Jaya, 1986.

Muhammad Husain Haekal, al-Shiddiq Abu Bakr, terjemahan Ali Audah, Abu Bakar Ash-Shidiq, Jakarta : Pustaka litera AntarNusa, 1995.

Muhammad Husain Haekal, Hayat Muhammad, terjemahan Ali Audah, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta : Pustaka Litera AntarNusa, 1993.

Muhammad Rawwas Qal’ahji, Mausu’ah Fiqhi ‘Umar Ibnil Khathab, terjemahan M. Abdul Mujieb AS, Ensiklopedi Fiqh Umar Bin Khathab, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 1999.

Noel J. Coulson, The History of Islamic law, terjemahan Abdul Mun’im saleh, Hukum Islam dalam Perspektif Sejarah, Jakarta : P3M, 1987.

Rasyid Ridha, Tafsir al-Manâr, Juz X, Beirut : Dar al-Ma’rifah, t.t.

Sayyid Qutb, Fî Zhilâl al-Qurân, Juz X, Beirut : Dar Ihya al-Turats al-‘Araby, 1971.

Taha Husain, Al-Syaikhan, terjemahan Ali Audah, Dua tokoh Besar dalam Sejarah Islam, Jakarta : Dunia Pustaka Jaya, 1986.

Wahbah al-Zuhaili, Ushûl al-Fiqh al-Islamy, Juz II, Beirut : dar al-Fikr, 1998.

Downloads

Published

2020-05-29

How to Cite

Jaenudin, J. (2020). IJTIHAD UMAR IBN AL-KHATHAB TENTANG HAK MUALLAF DALAM ZAKAT. ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan, 8(1), 25–38. https://doi.org/10.15575/adliya.v8i1.8618

Citation Check