Pembuatan Biobaterai Berbasis Ampas Kelapa dan Tomat Busuk


Muhamad Abidin(1*), Ashary Fathul Hafidh(2), Mia Widyaningsih(3), Muhammad Yusuf(4), Anceu Murniati(5)

(1) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia
(2) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia
(3) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia
(4) Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Indonesia
(5) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Indonesia merupakan negara tropis dengan produksi kelapa dan tomat yang cukup tinggi. Pada tahun 2016, Indonesia menjadi negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan produksi kelapa sebanyak 18,3 juta ton. Beberapa produksi pengolahan kelapa menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Disisi lain, dari 916.000 ton produksi tomat pertahun terdapat 80% yang mengalami kebusukan akibat serangan hama. Kedua limbah tersebut berpotensi untuk diolah menjadi baterai ramah lingkungan. Tomat busuk telah diketahui dapat dijadikan sebagai elektrolit ramah lingkungan pada baterai dengan menghasilkan beda potensial pada baterai sebesar 1,233 Volt. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu membuat baterai ramah lingkungan berbahan dasar ampas kelapa dan tomat busuk. Ampas kelapa ditambahkan karena emulsifying tepung kelapa secara signifikan lebih tinggi dibandingkan tepung kaya serat lainnya. Metode yang digunakan adalah mencampurkan tomat busuk dengan ampas  kelapa dengan variasi komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% pada masing–masing konsentrasi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah potensial, kapasitas, dan daya baterai. Hasilnya, baterai pada komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% menghasilkan rata-rata beda potensial masing-masing sebesar 1,27; 1,17; 1,45; 1,23; dan 0,02 Volt, arus listrik masing-masing sebesar 0,76; 1,13; 0,97; 0,24; dan 0 mA, dan daya masing-masing sebesar 0,97; 1,56; 1,43; 0,30; 0,00 miliwatt. Kondisi optimum baterai diperoleh pada baterai dengan konsentrasi 25% ampas kelapa berbanding tomat busuk dengan daya sebesar 1,56 miliwatt. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan baterai ramah lingkungan untuk mengurangi limbah B3, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan baterai di era revolusi industri 4.0.


Keywords


Baterai; ramah lingkungan; tomat; ampas kelapa.

Full Text:

PDF

References


J. Burton, “The World Leaders In Coconut Production,” World Atlas, 19 April 2018. [Online]. Available: https://www.worldatlas.com/articles/the-world-leaders-in-coconut-production.html.

Y. Y. Riezqi, “Indonesia Surplus Tomat 900 Ribu Ton/Tahun,” sindonews, 17 Agustus 2015. [Online]. Available: https://ekbis.sindonews.com/read/1033874/34/indonesia-surplus-tomat-900-ribu-tontahun-1439790704.

T. S. &. S. R. E. Uhan, “Pengendalian ulat buah tomat (Helicoverpa armigera Hubn.) dengan insektisida organophosphat dan pirethroid buatan,” Buletin Penelitian Hortikultura, vol. 25, no. 4, pp. 29-34, 1993.

M. I. H. Suprapto, “Pemisahan Mangan Dioksida (MnO2) dari Limbah Pasta Baterai dengan Metode Elektrolisis,” Jurnal Sains dan Seni ITS, vol. 6, no. 2, pp. 2337-3520, 2017.

S. E. W. &. S. A. Iswanto, “Timbulan Sampah B3 Rumah Tangga dan Potensi Dampak Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta,” Jurnal Manusia dan Lingkungan., vol. 23, no. 2, pp. 179-188, 2016.

S. C. L. K. M. A. W. &. R. Hidayat, “Sintesis Polianilin Dan Karakteristik Kinerjanya Sebagai Anoda Pada Sistem Baterai Asam Sulfat,” Jurnal Material dan Energi Indonesia , vol. 6, no. 1, p. 20 – 21, 2016.

S.C.D.D. S.C.Z. & A. Nurmala, "Penerapan Model Task Based Learning Untuk Mengembangkan Literasi Kimia Mahasiswa Pada Pembuatan Bio-Baterai". Prosiding SNIPS 2016.

V. F. Bararah, “Banyak yang Tidak Tahu Bahaya Buang Baterai Bekas.,” detik health, 17 Maret 2011. [Online]. Available: http://health.detik.com/read/2011/03/17/133809/1594158/763/banyak-yang-tidak-tahu-bahaya-buang-baterai-bekas?l99110175..

M. S. R. A. &. H. Supriharyono, “ Analisis Konsentrasi Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) Pada Air dan Ikan dari Perairan Sungai Wakak Kendal,” Diponegoro Journal Of Maquares, vol. 4, no. 3, pp. 37-41, 2015.

D. Gusnita, “Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal,” Berita Dirgantara, vol. 13, no. 3, pp. 95-101, 2012.

lenntech, “Chemical properties of lithium,” lenntech, 2019. [Online]. Available: https://www.lenntech.com/periodic/elements/li.htm.

U. &. P. A. Siddiqui, “The Future of Energy Bio Battery,” International Journal of Research in Engineering and Technology, pp. 2319-1163, 2013.

W. R.P. J. K.D & N. Jayashantha, "Biodegradable Plantain Pith for Galvanic Cells". Proceedings of the Technical, No.28 .pp.92-99, 2012.

M. A. F. I. A. M. K & M. Abidin, “Metode Pembuatan “BAMAT” Inovasi Energi Terbarukan Berbasis Baterai bekas dan Tomat Busuk”. Indonesia Paten S00201904048, 16 Agustus 2019.

T. Trinidad, Coconut Flour From “Sapal”; A Promising Functional Food, Manila: Food and Nutrition Research Institute, Department of Science and Technology, 2004.

O. R, “You could soon power your home with TOMATOES: Scientists develop battery cells that use waste fruit to generate electricity,” Science & Tech. Mail Online, 2016 Maret 2016. [Online]. Available: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3494879/You-soon-power-home-TOMATO-Scientists-develop-battery-cells-use-waste-fruit-generate-electricity.html.




DOI: https://doi.org/10.15575/ak.v7i1.6511

Copyright (c) 2020 Muhamad Abidin, Ashary Fathul Hafidh, Mia Widyaningsih, Muhammad Yusuf, Anceu Murniati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

CrossrefSINTAGoogle ScholarIndonesia One Search

View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.