Pelestarian Taneyan Lanjhang di Madura

Authors

  • Y.A Widriyakara Setiadi Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia
  • Josephine Roosandriantini Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia
  • Anas Hdayat Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia
  • Antonius Sachio Troy Wijaya Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia
  • Bryan Richard Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia
  • Fernando Edward Siriman Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika, Indonesia

Abstract

Abstrak

Permasalahan berkurangnya arsitektur nusantara khususnya rumah Taneyan Lanjhang di Madura menjadi suatu hal yang perlu dikhawatirkan mengingat rumah Taneyan adalah ciri khas rumah adat dari masyarakat Madura.Menghilangnya rumah Taneyan Lanjhang dikarenakan perubahan jaman sehingga rumah Taneyan tradisional dikinikan sehingga unsur-unsur tradisionalya ada yang dihilangkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan rumah modern termasuk nilai-nilai kekeluargaan pada rumah Taneyan. Pengabdian masyarakat ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan rumah Taneyan Lanjhang tradisional sehingga tidak hilang akibat perubahan jaman, pengabdian masyarakat sendiri dilakukan dengan survey awal untuk menentukan lokasi dan pengamatan data awal yang kemudian dilakukan pengumpulan data melalui studi lapangan dan interaksi dengan warga yang kemudian dibuat modelling dan maket dari data yang didapat sebagai hasil akhir yang didukung dengan dokumentasi rumah Taneyan Lanjhang.Dokuemntasi foto, modelling dan maket sendiri nantinya dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk mencegah rumah Taneyan tradisional tidak menghilang dimana data yang didapat dapat digunakan untuk merekonstruksi kembali rumah Taneyan Lanjhang serta menunjukkan eksistensi rumah Taneyan lanjhang.

Kata Kunci: Pelestarian, Arsitektur Nusntara, Taneyan Lanjhang

Abstract

The problem of diminishing archipelago architecture, especially the Taneyan Lanjhang house in Madura, is something to worry about, considering that the Taneyan house is a hallmark of the traditional house of the Madurese people. The disappearance of the Taneyan Lanjhang house is due to changing times so that traditional Taneyan houses are updated so that there are traditional elements removed to suit them. with the needs of modern homes including family values at Taneyan's house. This community service itself was carried out with the aim of preserving the traditional Taneyan Lanjhang house so that it would not be lost due to changing times, the community service itself was carried out with an initial survey to determine the location and observation of initial data which was then carried out by collecting data through field studies and interactions with residents which were then made modeling. and mockups of the data obtained as the final result supported by documentation of Taneyan Lanjhang's house. Photo documentation, modeling and mockups themselves can later be used as a solution to prevent traditional Taneyan houses from disappearing where the data obtained can be used to reconstruct Taneyan Lanjhang's house as well as showing the existence of the Taneyan lanjhang house.

Keywords: Conservation, Archipelago Architecture, Taneyan Lanjhang

Author Biography

Anas Hdayat, Universitas Katolik Darma Cendika

Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik

References

Alia, Demitra Nur, and Yuswadi Saliya. 2022. “The Reflection of Nusantara Architecture in the Central Administration Building Appearance , Gedung Pusat Administrasi Universitas.” 06:440–51.

Ch. Koesmartadi, and D.Lindarto. 2020. “Jelajah Kearifan Teknologi Bangunan Arsitektur Nusantara.” Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) 3(1). doi: 10.32734/ee.v3i1.851.

Koesmartadi, Christophorus & Kusyanto, Mohammad. 2023. “Pengkinian Konstruksi Joglo Tanpa Empat Saka Guru Studi Kasus: Pendopo Pura Agung Blambangan Banyuwangi |.” 8(3):199–210.

Kurnia, Widya Aprilia, and Agung Murti Nugroho. 2015. “Karakteristik Ruang Pada Rumah Tradisional Tanean Lanjhang Di Desa Bandang Laok Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan Madura.” Langkau Betang: Jurnal Arsitektur 2(1):10–21. doi: 10.26418/lantang.v2i1.13836.

Mansur, Mansur, Ridan Muhtadi, Kamali Kamali, and Akhmad Rofiki. 2020. “Model Local Culture Tourism Berbasis Tanean Lanjhang Desa Larangan Luar Pamekasan.” PROFIT: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan Syariah 4(2):17–40. doi: 10.33650/profit.v4i2.1634.

Puri Bahesa, Samantha Bella, and Nurudin Nurudin. 2021. “Etnografi Komunikasi Masyarakat Taneyan Lanjhang Sebagai Identitas Budaya Pamekasan.” Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora 5(3):474. doi: 10.23887/jppsh.v5i3.36631.

Ramadhan, Evandry, and Yulianto P. Prihatmaji. 2023. “Kesetempatan Dan Kesemestaan Di Arsitektur Nusantara.” Sinektika: Jurnal Arsitektur 20(1):32–38. doi: 10.23917/sinektika.v20i1.19397.

Tiba, N., Waani, J. O., & Sembel, A. S. (2019). Pusat seni budaya masyarakat Sorong: Arsitektur Nusantara. Daseng: Jurnal Arsitektur, 8(1), Artikel e24633. https://doi.org/10.35793/daseng.v8i1.24633.

Wardoyo, V. 2020. “Hotel Resor Di Madura.” EDimensi Arsitektur Petra VIII(2):529–36.

Wijaya, A. R., Y. Kusumarini, and F. P. Suprobo. 2019. “Manifestasi Nusantara Mengkini Pada Konsep Karya Interior Arsitektur Andy Rahman (Studi Kasus: Omah Boto).” Intra 7(2):1–9.

Downloads

Published

2025-08-01

How to Cite

Setiadi, Y. W., Roosandriantini, J., Hdayat, A., Wijaya, A. S. T., Richard, B., & Siriman, F. E. (2025). Pelestarian Taneyan Lanjhang di Madura. Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 42–50. Retrieved from https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/al-khidmat/article/view/26382

Citation Check

Most read articles by the same author(s)