Makna dan Aktualisasi Dakwah Islam Rahmatan lil‘Alamin di Indonesia


Harjani Hefni(1*)

(1) Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Rahmatan Lil'alamin is the term al-Quran refers to the main purpose of propaganda carried by Prophet Muhammad SAW. This term is often used to explain that Islam is a religion of peace, compassion, tolerance, and love of goodness. But in the Qur'an, the hadith and the history of the Prophet Muhammad and his companions show that not all activities aimed at upholding the rahmatan lil'alamin can be presented with peace, compassion, tolerance and love of goodness, but there is also the concept of jihad, amar ma ' ruf nahi munkar and wala 'with fellow believers. This paper tries to explore the meaning of grace in the Qur'an as well as how to make it happen with thematic interpretive method approach. Based on the results of the study found that the meaning of rahmatan lil'alamin will be realized when there is a balance hablun minallah and hablun minannas, which apply twelve activities related to the relationship hablun minallah and twelve activities associated with hablun minannas.


Rahmatan Lil‘alamin merupakan istilah yang dipopulerkan oleh al-Quran untuk merujuk kepada tujuan utama dakwah yang diusung oleh Nabi Muhammad SAW. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Sehingga, seetiap tindakan yang bertujuan untuk menegakkan syariat Islam yang terkesan ‘bertentangan’ dengan makna di atas  disebut sebagai tindakan yang tidak ‘rahmatan lil‘alamin.’  Namun dalam al-Quran,hadis dan sejarah dakwah Nabi Muhammad dan para sahabatnya menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas yang bertujuan untuk menegakkan rahmatan lil’alamin bisa dihadirkan dengan damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Di sana ada jihad, amar ma’ruf nahi munkar dan wala’ dengan sesama mukmin.  Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaaan istilah ini dan untuk mewujudkan rahmatan lil’alamin yang sesuai dengan ruh al-Quran itu sendiri maka penelitian ini dilakukan. Tulisan ini mencoba untuk menggali makna rahmat dalam al-Quran serta bagaimana cara mewujudkannya dengan pendekatan tafsir tematik.  Sebagai kesimpulan rahmatan lil’alamin akan terwujud manakala terjadi keseimbangan hablun minallah dan hablun minannas, yaitu menerapkan duabelas aktivitas yang terkait dengan hubungan hablun minallah  dan duabelas aktivitas yang terkait dengan hablun minannas.


Keywords


Rahmatan lil’alamin; hablun minallah; hablun minannâs

Full Text:

PDF (Indonesia)

References


Abu Abdillah, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad al-Syaibani, Musnad al-Imam Ahmad, (Muassasah al-Risalah, 1421H -2001M).

Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib bin Ali al-Khurasani al-Nasa’i, Sunan al-Nasa’i, (Halb: Maktabah al-Mathbu’at al-Islamiyyah, 1406-1986), Cet.2

Abu Dawud, Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azdi al-Sijistani, Sunan Abi Dawud, (Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyyah, t.th).

Abu al Fida Ismail bin Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al Ulum wa al Hikam, Madinah, 1413/1993.

Abu Muhammad, Abdullah bin Abdurrahman bin al-Fadhl bin Bahram bin Abdussomad al-Darimi, Sunan al-Dârimi, (Saudi Arabia: Dar al-Mughni, 1412 – 2000).

Ameur Zemmali, Ed, Islam dan Hukum Humaniter Internasional, (Mizan: Jakarta, 2012), cet. 2.

Al Badr, Abdul Muhsin bin Hamd Al ’Abbaad Fathul Qawiy al Matiin fii Syarhi al Arba’in wa Tatimmaatu al Khamsiin, (Dammam, KSA: Dar Ibn al-Qayyim, 1424- 2003), Cet. 1.

I Made Wirartha, Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2006).

Ibnu Khaldun, Al-Mukaddimah, (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘ilmiyyah, 1413 – 1993)

Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwini, Sunan Ibni Majah, (Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.th)

Ibnu Taimiyah, Majmūʻ al-Fatāwa (Dār al-Wafā’, 1426 H-2005 M)

Ibnu Taimiyah, Al-Siyāsah al-Sharʻiyyah (Riyāḍ: Wizārah al-Shu’ūn al-Islāmiyyah wa al-Auqāf wa al-Daʻwah wa al-Irshād, 1418 H)

Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqh Dakwah, Intermedia Solo, 1418 H/1998 M

Al-Ma’afiri, Abdul Malik bin Hisyam bin Ayyub al-Himyari, Sirah Ibnu Hisyam, (Maktabah Mushtafa al-Bâbi al Halabi, Mesir, 1375 H- 1955 M), Cet. 2.

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999)

Michael H. Hart, The 100: “A Ranking Of The Most Influential Persons In History.”

Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa'ad Syamsuddin Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, al-Dâ' wa al-Dawâ', (Jeddah: Dâr 'Ălam al-Fawâ-id, 1429), cet.1.

Muh. Abul Fath al Bayanuni, al Madkhal ila ‘Ilmi’ ad Dakwah, Mu’assasah ar Risalah, t.th

Muhammad al-Ghazali, Fiqh al-Sirah, (Dimasyq: Dâr al-Qolam, 1409-1989)

Muhammad al- Ghazali, Naḥwa Tafsîr Mauḍūʻī li Suwar Alquran al-Karīm (Beirut: Dār al- Syurūq, 1992-1413), cet. 1.

Muslim bin al-Hajjaj, Abu al-Husain al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Dâr Ihyâ al-Turâts al-‘Arabi, t.th).




DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i1.1438

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Editorial Office:

4th Floor, Building of Da'wah and Communication Faculty, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung Jl. AH. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung 40614

Telp. (022) 7810788 Fax. (022) 7810788

E-mail: jurnal.ilmudakwah@uinsgd.ac.id

View My Stats