Makna dan Aktualisasi Dakwah Islam Rahmatan lil‘Alamin di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i1.1438Keywords:
Rahmatan lil’alamin, hablun minallah, hablun minannâsAbstract
Rahmatan Lil'alamin is the term al-Quran refers to the main purpose of propaganda carried by Prophet Muhammad SAW. This term is often used to explain that Islam is a religion of peace, compassion, tolerance, and love of goodness. But in the Qur'an, the hadith and the history of the Prophet Muhammad and his companions show that not all activities aimed at upholding the rahmatan lil'alamin can be presented with peace, compassion, tolerance and love of goodness, but there is also the concept of jihad, amar ma ' ruf nahi munkar and wala 'with fellow believers. This paper tries to explore the meaning of grace in the Qur'an as well as how to make it happen with thematic interpretive method approach. Based on the results of the study found that the meaning of rahmatan lil'alamin will be realized when there is a balance hablun minallah and hablun minannas, which apply twelve activities related to the relationship hablun minallah and twelve activities associated with hablun minannas.
Rahmatan Lil‘alamin merupakan istilah yang dipopulerkan oleh al-Quran untuk merujuk kepada tujuan utama dakwah yang diusung oleh Nabi Muhammad SAW. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Sehingga, seetiap tindakan yang bertujuan untuk menegakkan syariat Islam yang terkesan ‘bertentangan’ dengan makna di atas disebut sebagai tindakan yang tidak ‘rahmatan lil‘alamin.’ Namun dalam al-Quran,hadis dan sejarah dakwah Nabi Muhammad dan para sahabatnya menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas yang bertujuan untuk menegakkan rahmatan lil’alamin bisa dihadirkan dengan damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Di sana ada jihad, amar ma’ruf nahi munkar dan wala’ dengan sesama mukmin. Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaaan istilah ini dan untuk mewujudkan rahmatan lil’alamin yang sesuai dengan ruh al-Quran itu sendiri maka penelitian ini dilakukan. Tulisan ini mencoba untuk menggali makna rahmat dalam al-Quran serta bagaimana cara mewujudkannya dengan pendekatan tafsir tematik.  Sebagai kesimpulan rahmatan lil’alamin akan terwujud manakala terjadi keseimbangan hablun minallah dan hablun minannas, yaitu menerapkan duabelas aktivitas yang terkait dengan hubungan hablun minallah dan duabelas aktivitas yang terkait dengan hablun minannas.
References
Abu Abdillah, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad al-Syaibani, Musnad al-Imam Ahmad, (Muassasah al-Risalah, 1421H -2001M).
Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib bin Ali al-Khurasani al-Nasa’i, Sunan al-Nasa’i, (Halb: Maktabah al-Mathbu’at al-Islamiyyah, 1406-1986), Cet.2
Abu Dawud, Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azdi al-Sijistani, Sunan Abi Dawud, (Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyyah, t.th).
Abu al Fida Ismail bin Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al Ulum wa al Hikam, Madinah, 1413/1993.
Abu Muhammad, Abdullah bin Abdurrahman bin al-Fadhl bin Bahram bin Abdussomad al-Darimi, Sunan al-Dârimi, (Saudi Arabia: Dar al-Mughni, 1412 – 2000).
Ameur Zemmali, Ed, Islam dan Hukum Humaniter Internasional, (Mizan: Jakarta, 2012), cet. 2.
Al Badr, Abdul Muhsin bin Hamd Al ’Abbaad Fathul Qawiy al Matiin fii Syarhi al Arba’in wa Tatimmaatu al Khamsiin, (Dammam, KSA: Dar Ibn al-Qayyim, 1424- 2003), Cet. 1.
I Made Wirartha, Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2006).
Ibnu Khaldun, Al-Mukaddimah, (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘ilmiyyah, 1413 – 1993)
Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwini, Sunan Ibni Majah, (Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.th)
Ibnu Taimiyah, MajmÅ«Ê» al-FatÄwa (DÄr al-WafÄ’, 1426 H-2005 M)
Ibnu Taimiyah, Al-SiyÄsah al-SharÊ»iyyah (RiyÄá¸: WizÄrah al-Shu’ūn al-IslÄmiyyah wa al-AuqÄf wa al-DaÊ»wah wa al-IrshÄd, 1418 H)
Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqh Dakwah, Intermedia Solo, 1418 H/1998 M
Al-Ma’afiri, Abdul Malik bin Hisyam bin Ayyub al-Himyari, Sirah Ibnu Hisyam, (Maktabah Mushtafa al-Bâbi al Halabi, Mesir, 1375 H- 1955 M), Cet. 2.
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999)
Michael H. Hart, The 100: “A Ranking Of The Most Influential Persons In History.â€
Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa'ad Syamsuddin Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, al-Dâ' wa al-Dawâ', (Jeddah: Dâr 'Ălam al-Fawâ-id, 1429), cet.1.
Muh. Abul Fath al Bayanuni, al Madkhal ila ‘Ilmi’ ad Dakwah, Mu’assasah ar Risalah, t.th
Muhammad al-Ghazali, Fiqh al-Sirah, (Dimasyq: Dâr al-Qolam, 1409-1989)
Muhammad al- Ghazali, Naḥwa Tafsîr Mauá¸Å«Ê»Ä« li Suwar Alquran al-KarÄ«m (Beirut: DÄr al- SyurÅ«q, 1992-1413), cet. 1.
Muslim bin al-Hajjaj, Abu al-Husain al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Dâr Ihyâ al-Turâts al-‘Arabi, t.th).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).