Pengaruh aplikasi bio-invigorasi dan lamanya perendaman benih kedaluwarsa pada pertumbuhan dan hasil cabai rawit (Capsicum frutescens L.)


Anisa Umu Zarah(1), Syaiful Anwar(2), Rosyida Rosyida(3*)

(1) Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
(2) DDepartemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
(3) Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The increasing chili consumption in Indonesia requires efforts to maintain and even improve seed quality. Efforts to maintain the quality of expired seeds can be applied through bio-invigoration and soaking of chili seeds. The research was done on March 26–September 30 2022 at Banyumas Plant Pest and Disease Laboratory, and screen house on Jl. Kramasari Bojong, Kawunganten, Cilacap, Central Java, 4x4 Factorial Completely Randomized Design, 48 experimental units. The first factor was bio-invigoration, B0=without bioinvigoration, B1=30% coconut water+B. subtilis and P. fluorescens, B2=24% shallot  extract+B. subtilisand P.fluorescens, and B3=24% bean sprout extract+B. subtilis and P. fluorescens. The second factor was soaking  time,  P0 = 0 hours, P1 = 24 hours, P2 = 48 hours, P3 = 72 hours. Parameters were seed germination (%), seed growth uniformity (%), vigor index, plant height (cm), number of leaves (strands), and fruit fresh weight (g). The results showed that seed quality parameters and plant height were better at 24 hours of immersion with all bioinvigoration. Still, the number of leaves and fruit fresh weight were effective at 24 hours of immersion with 30% coconut water+B. subtilis and P. fluorescens.

ABSTRAK

Upaya untuk mempertahankan bahkan meningkat kualitas benih cabai rawit perlu dilakukan karena peningkatan konsumsi di Indonesia. Upaya mempertahankan kualitas benih kedaluwarsa dapat dilakukan dengan pemberian bio-invigorasi dan perendaman pada benih cabai rawit. Penelitian dilaksanakan pada 26 Maret–30 September 2022 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Banyumas, dan screen house di Jl. Kramasari Bojong, Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 4x4, 3 kali ulangan dengan 48 unit percobaan. Faktor pertama adalah bio-invigorasi: B0=Tanpa bio-invigorasi, B1=30% air kelapa+B. subtilis dan P. fluorescens, B2=24% ekstrak bawang merah+B. subtilis dan P. fluorescens, dan B3=24% ekstrak tauge+B. subtilis dan P. fluorescens. Faktor kedua lama perendaman, P0=0 jam, P1=24 jam, P2=48 jam, P3=72 jam. Parameter yang diamati meliputi daya berkecambah benih (%), keserampakan tumbuh benih (%), indeks vigor, tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan bobot segar buah (g). Hasil penelitian menunjukkan parameter kualitas benih dan tinggi tanaman efektif pada lama perendaman 24 jam dengan semua bahan bio-invigorasi, namun parameter jumlah daun dan bobot segar buah efektif pada perendaman 24 jam dengan 30% air kelapa+B. subtilis dan P. fluorescens.


Keywords


Air kelapa, Bawang merah, Benih, Tauge, Cabai rawit

Full Text:

PDF

References


Afdharani, R., Bakhtiar, dan Hasanuddin. (2019). Pengaruh bahan invigorasi dan lama perendaman pada benih padi (Oryza sativa L.) kedaluwarsa terhadap viabilitas dan vigor benih. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 169-183. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v4i1.10361

Aisyah, N., Jumar, J., dan Heiriyani, T. (2020). Respon viabilitas benih padi (Oryza sativa L.) pada perendaman air kelapa muda. Jurnal Agroekotek View, 3(2), 8-14.

Amiroh, Ana. (2017). Kajian perendaman benih dan macam pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine Max. L. Merril). Jurnal Agroradix, 1(1), 1-13.

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Indonesia 2019. Jakarta.

Direktorat Perbenihan Hortikultura. Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian. (2016). Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura.

Ernawati, P. Rahardjo., & Suroso, B. (2017). Respon benih cabai merah (Capsicum annum L.) kedaluwarsa pada lama perendaman air kelapamuda terhadap viabilitas, vigor, dan pertumbuhan bibit. Jurnal

Agritop, 15(1), 72-83. https://dx.doi.org/10.32528/agr.v15i1.794

Fajri, R., Syamsuddin, S., & Hayati, M. (2018). Pengaruh perlakuan benih cabai merah (Capsicum annum L.) menggunakan beberapa isolat rizobakteri terhadap proses perkecambahan, pertumbuhan dan produksi. Jurnal Agrista, 22(1), 25-36.

Fitriani, Y. Amri, S. Bahri., & F. Nadila. (2021). Pengaruh bio-invigorasi benih dan biofungisida dari Ganoderma sp. untuk meningkatkan ketahanan dan mutu benih padi gogo. Jurnal Agrotek Tropika, 9(2), 345-355. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v9i2.4694

Hadi, R. A. (2020). Uji perkecambahan benih padi lokal Jawa Barat akibat pemberian giberelin pada kondisi cekaman rendaman. Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 1-9. http://dx.doi.org/10.36423/agroscript.v2i1.356

Hijja, S. N. (2023). Tingkat keberhasilan dan pertumbuhan stek ruas kopi robusta (coffea canephora) akibat perbedaan konsentrasi beberapa zat pengatur tumbuh [Skripsi]. Semarang : Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

Khair, H. M., & Hamdani, Z. R. (2013). Pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pertumbuhan stek tanaman melati putih (Jasminum sambac.). Jurnal Agrium, 18(2), 130-138. http://dx.doi.org/10.35138/paspalum.v10i2.411

Kurniati, F., T. Sudartini, & D. Hidayat. (2017). Aplikasi berbagai bahan ZPT alami untuk meningkatkan pertumbuhan bibit Kemiri Sunan (Reutealis triperma (Blanco) Airy Shaw). Jurnal Agro, 4(1), 40-49. http://dx.doi.org/10.15575/1307

Lubis, R. R., T. Kurniawan, & Zuyasna. (2018). Invigorasi benih tomat kedaluwarsa dengan ekstrak bawang merah pada berbagai konsentrasi dan lama perendaman. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4), 175-184. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.9392

Nona, M. R., Killa, Y. M., & Lewu, L. D. (2021). Pengaruh ekstrak bahan lokal terhadap viabilitas benih kacang tanah lokal Walakari (Arachis hypogaea L.). Jurnal Agriland, 9(3), 170 - 175. https://doi.org/10.30743/agr.v9i3.5005

Nurmiati, Zulkarnain, & Gazali. (2019). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak tauge (Vigna radiata L.) terhadap perkecambahan terung (Solanum melongena L.). Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 41–46.

Pamungkas, S. S. T., & Puspitasari, R. (2018). Pemanfaatan bawang merah (Allium cepa L.) sebagai zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan bud chip tebu pada berbagai tingkat waktu rendaman. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 41-47. http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v14i2.791

Pamungkas, T. S. S., & Nopiyanto, R. (2020). Pengaruh zat pengatur tumbuh alami dari ekstrak tauge terhadap pertumbuhan pembibitan budchip tebu (Saccharum officinarum L.) varietas bululawang. Jurnal Mediagro, 16(1), 68-80.

Saputra, J., R. A. Amir, N. Mumin, & G. A. K. Sutariati. (2020). Persistensi dan pematahan dormansi benih cabai lokal menggunakan teknk bioiinvigorasi benih. Jurnal Agrotek Tropika, 8(2), 391-400. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v8i2.3194

Savitri, S. V. H. (2005). Induksi akar stek batang sambung nyawa (Gynura drocumbens (Lour) Merr.) menggunakan air kelapa. Bogor : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Sutariati, G. A. K., & A. Wahab. (2012). Karakter fisiologi dan kemangkusan rizobakteri indigenus Sulawesi Tenggara sebagai pemacu pertumbuhan tanaman cabai. Jurnal Hortikulura, 22(1), 57-64. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v22n1.2012.p57-64

Sutariati, G. A. K., L. O. S. Bande, A. Khueruni, M. L. Mudi, & R. M. Savitri. (2018). The effectiveness of pre plant seed bio-invigoration techniques using B. subtilis CKD061 to improving seed viability and vigor of several local upland rice cultivars of Southeast Sulawesi. Jurnal Earth and Environmental Science, 122: 1 – 6. 10.1088/1755-1315/122/1/012031

Syahid, S. F., & Kristina, N. N. (2010). Aklimatisasi Temulawak hasil ZPT air kelapa alami di rumah kaca. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor.

Tefa, Anna. (2018). Perlakuan invigorasi pada benih padi di Kelompok Tani Pelita Desa Neopesu. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1-10. http://dx.doi.org/10.32938/bc.1.1.2018.1-10

Thana, D. P. (2017). Efektivitas berbagai jenis ZPT alami terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit markisa ungu (Passiflora Edulis). Jurnal Agrosaint, 8(2), 98-102.

Tini, E. W., Sakhidin, S., Saparso, S., & Haryanto, T. A. D. (2022). Kandungan hormon endogenous pada tanaman hortikultura. Jurnal Galung Tropika, 11(2),132-142. https://doi.org/10.31850/jgt.v11i2.955




DOI: https://doi.org/10.15575/26837

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.