Pengaruh Tingkat Ketebalan Mulsa Jerami pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum)


Nur Edy Suminarti(1*)

(1) Dosen Fakultas Pertanian Univ.Brawijaya, Malang Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Umbi talas termasuk kelompok tanaman umbi-umbian yang mempunyai peran penting sebagai sumber bahan pangan yang sehat dan aman.  Akibatnya, permintaan terus meningkat.  Namun demikian, produktivitasnya masih rendah daripada potensinya yang telah mencapai 20,7 ton ha-1. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui aplikasi mulsa. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat ketebalan mulsa jerami yang tepat pada budidaya tanaman talas telah dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya Malang.  Penelitian menggunakan rancangan lingkungan Acak Kelompok dengan enam tingkat ketebalan mulsa sebagai perlakuan, yaitu : kontrol,  ketebalan mulsa 1,5 cm, 3,0 cm, 4,5 cm, 6,0 cm dan 7,5 cm. Pengumpulan data dilakukan secara destruktif. Uji F taraf 5% ditujukan untuk menguji pengaruh perlakuan, sedang perbedaan diantara perlakuan didasarkan pada nilai BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman talas serta lingkungan mikro yang lebih baik didapatkan pada ketebalan mulsa 4,5 cm – 7,5 cm.  Tetapi yang  lebih efektif dan efisien didapatkan pada penggunaan mulsa ketebalan 6 cm dengan hasil sebesar 10,54 ton ha-1  dan B/C 1,76.


Tuber of taro plays a significant role as healthy and safe food resources. As a result, its demand has increased recently. However, the level of taro tuber productivity is still low than the potential outcomes that can achieve up to 20 tons ha-1. Therefore, it is necessary an improvement, one of them is through the application of mulch. Research aimed to find  the proper thickness of straw mulch was conducted at UB experimental field located in Jatikerto, Malang. The study used randomized complete block design with thickness of straw mulch as the treatment, consisted of 6 levels, i.e: no mulch, straw mulch of 1.5 cm, 3 cm, 4.5  cm, 6 cm and 7.5 cm. Data was collected destructively. F test at 5% was used to determine the effect of treatment, while differences between treatments were referred to BNT at 5%.The results showed that the growth and yield of taro and better microenvironment found in mulch thickness of 4.5 cm - 7.5 cm. However, a more effective and efficient yield obtained on the use of mulch thickness of 6 cm with a yield of 10.54 ton ha-1 and B/C 1.76.


Keywords


Komponen Pertumbuhan dan Hasil; Lingkungan Mikro; Mulsa; Talas

Full Text:

PDF

References


Ariffin. 2005. Dasar-dasar Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian, Univer-sitas Brawijaya. Tidak dipublikasikan

Badan Pusat Statistik. 2014. Impor Beras Menurut Negara Asal Utama, 2000-2014

Gomez, A.A dan A.K.Gomez. 1983. Statistical Procedures for Agricultural Research. 2nd Ed. John Wiey & Sons. New York.

Impron. 1999. Kapita Selekta Agro-klimatologi. Tanggap Transpirasi terhadap Lingkungan. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. IPB. Bogor.

Ierna, A., G. Mauromicale. 2006. Physiological and Growth Response to Moderate Water deficit of off-season Potatoes in a Mediterranean Environ-ment. Agric. Water Man. 82 : 193 – 209

Kozlowski, T.T. 1977. Ecophysiology Tropical Crops. Acad.Press.N.Y.

Onwueme, I.C. 1978. The Tropical Tuber Crop. John Wiley & Sons. Chichester. New York. Brisbane, Toronto.

Rosernberg, N.J. 1974. Micro Climate. The Biological Environment. John Wiley & Sonss, New York. Chichester. Brisbane. Toronto.

Sreekariyam dan Thiruvananthapuram. 2003. Nutritional Disorders in Tropical Tuber Crops. CTCRI. Kerala, India.

Suminarti, N.E dan U.Sulem. 2009. Peranan Mulsa Organik dalam Mempertahankan Kandungan Air Tanah dan Dampaknya Pada tanaman Kedelai (Glycine max L.) di Lahan Kering. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Suminarti, N.E. 2009. Komposisi nutrisi dari berbagai jenis umbi dari tanaman umbi-umbian dan beras giling. Tidak dipublikasikan.

Suminarti, N.E. 2011. Teknik Budidaya Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum pad Kondisi basah dan Kering. Disertasi. Program Pasca Sarjana, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Suminarti, N.E. 2012. Dasar Klimatologi. Modul. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Brawijaya.

Tol, R.S.J.,K. Rehdanz and A. Calzadilla. 2010. The Economic Impact of more Sustainable Water Use In Agriculture : a Computable GENERAL Equilibrium of Analysis. J. Hydrol. 384 : 292 – 305

Tjondronegoro, P., W. Prawiranata dan S.Harran. 1981. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan I. Dept. Botani, FP, IPB. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.15575/439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.