Challenges to the development of Islam in Germany Post World War II

Challenges to the development of Islam in Germany Post World War II

Penulis

  • Usman Supendi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Yan Nurcahya UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://orcid.org/0000-0001-8258-5951
  • Deri Sugiarto UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Satya Adilaga Suwanda UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • M Fikri Arsyad UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Abdul Aziz UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Syahidah Qolbiya Sakinah UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.15575/jis.v5i3.45190

Kata Kunci:

discrimination, Germany, identity, immigration, integration, Islam, pluralism, World War II

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan Islam Pasca Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua di Jerman. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Pada tahun 1922, sejumlah Muslim dari 44 etnis membangun komunitas Muslim di Berlin walaupun akhirnya mereka gagal mendirikan masjid karena masalah finansial. Masjid pertama di Jerman baru kemudian dibangun oleh komunitas Ahmadiyah (Lahore) pada tahun 1925. Ratusan ribu tentara Turki Usmani kembali didatangkan ke Jerman pada masa kepemimpinan Nazi untuk membantu Jerman dalam Perang Dunia II. Dalam perang ini Jerman menderita kekalahan yang mengakibatkan hancurnya perekonomian Jerman. Pasca Perang Dunia II, khususnya dekade 1960-1970-an, gelombang pekerja imigran dari Turki, Afrika Utara, dan bekas Yugoslavia, mulai didatangkan untuk membantu pembangunan infrastruktur di Jerman. Walaupun pada awalnya mayoritas adalah laki-laki, pada tahap berikutnya mereka bisa membawa keluarga mereka. Sejak 1980-an, jumlah imigran Muslim pencari suaka di Jerman mulai meningkat, terutama etnik Turki (Kurdi, Yezidis, dan Asyur). Mayoritas Muslim Turki di Jerman saat ini adalah generasi ke-3 dan ke-4 yang lahir di Jerman, walaupun tidak semuanya sebagai warganegara Jerman. Di samping itu, komunitas Muslim asal Iran dianggap paling bisa berintegrasi di Jerman karena jumlah akademisi dan pebisnis terus meningkat di atas rata-rata.

 

Kata kunci : Jerman, Perkembangan Islam, Perang Dunia II

Referensi

Ab Halim, A., Mohd Razif, N. F., & Paad, N. S. (2022). Media and the Issue of Hijab and Veil Across European Countries. Journal of Al-Tamaddun, 17(2), 203–211. https://doi.org/10.22452/JAT.vol17no2.16

Abbas, T. (2024). Conceptualising the waves of Islamist radicalisation in the UK. Journal of Contemporary European Studies, 32(3), 705–718. https://doi.org/10.1080/14782804.2023.2204421

Adam, H. (2015). Xenophobia, Asylum Seekers, and Immigration Policies in Germany. Nationalism and Ethnic Politics, 21(4), 446–464. https://doi.org/10.1080/13537113.2015.1095528

Aguilera-Barchet, B. (2015). The Triumph of the State Over the Nation: From Totalitarianism to Interventionism. In A History of Western Public Law (pp. 555–644). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-11803-1_17

Alamshah, A., Suarayah, Syamsadduha Saleh, & Yasse Mulla Shadra. (2024). a nation in flux: migration, islam and the redefinition of german national identity. CARITA: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 2(2), 87–108. https://doi.org/10.35905/carita.v2i2.9099

Alaoui, H. (2022). Pacted Democracy in the Middle East. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-99240-8

Alpert, M. (2019). Franco and the Condor Legion: the Spanish Civil War in the air. Bloomsbury Publishing.

Amin, H., Hyökki, L., & Salma, U. (2024). The European Muslim Crisis and the Post-October 7 Escalation. Religions, 15(10), 1185. https://doi.org/10.3390/rel15101185

Amiraux, V. (2001). Les Mosquées Dans Lespace Urbain Français: Lexemple Amiénois. L’islam Dans Les Villes Européennes, 11–14.

Anwar, M., Blaschke, J., & Sander, L. (2004). State Policies Towards Muslim Minorities. Sweden, Berlin.

Arquilla, J. (2020). Why the Axis Lost: An Analysis of Strategic Errors. McFarland.

Austin, R. C. (2021). Communists in Power, 1948–1988. In A History of Central Europe (pp. 101–125). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-84543-8_5

Avdaliani, E. (2022). New World Order and Small Regions. Springer Nature Singapore. https://doi.org/10.1007/978-981-19-4037-8

Baer, M. D. (2020). Sultanic saviors and tolerant Turks: Writing Ottoman Jewish history, denying the Armenian genocide. Indiana University Press.

Banai, M., & Mayer, C.-H. (2025). Adolf Hitler: Hatred driven destructive leadership. International Journal of Cross Cultural Management, 25(1), 135–157. https://doi.org/10.1177/14705958251319653

Becker, A. (2021). The Czechoslovak Crisis and British Danubian Strategy, 1938–1939. In Britain and Danubian Europe in the Era of World War II, 1933-1941 (pp. 67–123). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-67510-3_3

Becker, E. (2022). Incivility and danger: theorizing a Muslim undercaste in Europe. American Journal of Cultural Sociology, 10(3), 398–431. https://doi.org/10.1057/s41290-021-00136-z

Diterbitkan

2025-09-14
Loading...