Politik Identitas Melayu Islam sebagai Upaya Mewujudkan Budaya Berintegritas


Hasse Jubba(1*), Muh Rafi(2), Zuly Qodir(3)

(1) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
(2) Magister Ilmu Pemerintahan - Jusuf Kalla School of Government, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia,  
(3) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana identitas Melayu Riau dikonstruksikan dalam upaya mewujudkan budaya melayu yang berintegritas. Melalui observasi dan studi kepustakaan serta studi dokumentasi ditemukan beberapa upaya yang mendukung keberlangsungan identitas Melayu di tengah berbagai tantangan saat ini. Analisis artikel ini disandarkan pada data yang diperoleh dari kebijakan mengenai upaya mempertahankan budaya Melayu. Demikian pula, dilakukan wawancara untuk mengetahui sikap masyarakat mengenai dinamika budaya Melayu saat ini. Selain itu, data juga diperoleh dari naskah Gurindam Dua Belas yang hingga saat ini masih diperpegangi oleh masyarakat Melayu. Artikel ini menegaskan bahwa tiga hal terkait dengan identitas Melayu Riau. Pertama, identitas Melayu dipertahankan melalui berbagai upaya, termasuk legitimasi kultural melalui kerjasama antara Lembaga Adat Melayu (LAM) dengan pemerintah daerah. Kedua, terdapat stigma terhadap identitas Melayu yang direspons dengan upaya membangkitkan kembali identitas secara utuh melalui berbagai simbol. Ketiga, identitas Melayu senantiasa diidentikkan dengan Islam sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa ia tidak saja merupakan identitas kultural, tetapi juga agama. Ketiga hal tersebut, dalam perspektif  teoretis dikenal dengan konstruksi identitas yang mencakup identitas legitimasi, resisten, dan proyek. Artikel ini merekomendasikan perlunya dilakukan berbagai kajian mengenai identitas lokal di Indonesia untuk dijadikan dasar pembangunan secara lebih luas sehingga tidak terjadi gesekan antara nilai-nilai lokal dengan semangat pembangunan yang lebih cenderung mengadopsi nilai-nilai modernitas.


Keywords


Politik identitas, konstruksi, budaya Melayu, modernisasi

Full Text:

PDF

References


Abd Rani, M. (2005). Antara Islam dan Hinduisme di Alam Melayu: Beberapa catatan pengkaji Barat. SARI: Jurnal Alam dan Tamadun Melayu, 23, 67-82.

Abdullah, A. (2017). Membaca Komunikasi Politik Gerakan Aksi Bela Islam 212: antara Politik Identitas dan Ijtihad Politik Alternatif. Jurnal An-Nida’: Pemikiran Islam, 41(2), 202–212.

Abdullah, I. (2017). Glokalisasi Identitas Melayu: Potensi dan Tantangan Budaya dalam Reproduksi Kemelayuan. Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 6 (2), 1-7.

Abdullah, M. A., & Abdul Fattah, R. A. (2013). “Diaspora Rumpun Melayu di Muar, Johor, Malaysia”, Seminar Diaspora dan Deklarasi Daerah Kembar Siak dengan Dungun, Terengganu, Siak, 15-17 November 2013.

Affandi, S. A. (2018). “Kapabilitas Lembaga Adat Melayu Riau dalam Mewujudkan Visi Misi Riau 2020”. Tesis. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY.

Ahmad, A. S. (1979). Sulalatus Salatin Sejarah Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Alfarabi, Antar Venus, N. A. S. & N. E. S. (2019). Elite Lokal dan Upaya Pembentukan Wajah Baru Identitas Melayu di Indonesia Pascareformasi. Akademika: Journal of Southeast Asia Social Sciences and Humanities, 89 (3), 143–154.

Alfarabi, Antar Venus, Nuryah Asri Syafirah, N. E. S. (2019). Media Identitas Melayu Pascareformasi di Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 6 (1), 21–31.

Alfarabi. (2019). Simbol Eksistensi Identitas Etnik Melayu Riau di Pekanbaru. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(1), 67–77.

Arifin, Azmi. (2012). Syed Hussein Alatas: Pemikiran Kolonial dan Gagasan ‘Feudalisme Melayu’. Jurnal Akademika, 82 (1), 21-30.

Asrinaldi, A. (2018). Dimensi Kekuasaan Penghulu Adat Melayu Riau dalam Pelaksanaan Demokrasi Lokal. Jantro: Jurnal Antropologi Isu-isu Sosial Budaya, 20(1), 57–69.

Effendy, T. (2013). Tunjuk Ajar Melayu dalam Pantun, Gurindam, Seloka, Syair, dan Ungkapan. Pekanbaru: Tenas Effendy Foundation.

Erman, M. A. (2018). Politik Identitas dan Negara Bangsa di Riau. Nahkoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 17 (1), 1–13.

Habibi, M. (2017). Analisis Politik Identitas di Indonesia. (March), 1–22. Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.16590.66887.

Hanafiah, Muhammad Nur Al-Hakim Mohamad dan Mohd Firdaus Che Yaacob. (2020). " Nilai-nilai Islam dan Pembentukan Akhlak dalam Cerita Rakyat Melayu", International Journal of Language Education and Applied Linguistics (IJLEAL), 10 (2), 48 – 56.

Hemay, I., & Munandar, A. (2015). Politik Identitas dan Pencitraan Kandidat Gubernur terhadap Perilaku Pemilih. Politik: Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan, 12(1), 1737–1748.

Heywood, A. (2014). Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jaya, A. C. (2019). Konsep Nation-State Dalam Pemikiran Ideologi Politik Melayu Islam Pada Abad Ke-19 M (Studi Pemikiran Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi (1787-1854). Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 15 (1), 1-25.

Jubba, H., Pabbajah, M., Prasodjo, Z. H., & Qodir, Z. (2019). The future relations between the majority and minority religious groups, viewed from Indonesian contemporary perspective: A case study of the coexistence of Muslims and the Towani Tolotang in Amparita, South Sulawesi. International Journal of Islamic Thought, 16(2), 13-23. https://doi.org/10.24035/ijit.16.2019.002

Jubba, H., Rustan, A. S., & Juhansar, J. (2018). Kompromi Islam dan Adat pada Praktik Keagamaan Muslim Bugis di Sulawesi Selatan. JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo, 2 (2), 137-148. https://doi.org/10.21580/jsw.2018.2.2.2865

M. Zainuddin. (2018). Mekanisme Lembaga Adat Melayu Riau Dalam Melestarikan Wisata Budaya Di Provinsi Riau. Jurnal Agregasi, 6(1), 91–107.

Mashitah, Sulaiman. (2013). Islam dan Transformasi Sosial Masyarakat Melayu Malaysia: Suatu Kajian Eksploratori. Proceeding of the International Conference on Social Science Research.

Nordin, M. (2017). Kesultanan Melayu Melaka. Kuala Lumpur: University Malaya.

Prayetno. (2016). Menguji Hak Politik dalam Kontestasi Politik; Analisis terhadap Politik Identitas Etnis di Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Kabupatan Langkat. 7 (2), 39–54.

Putra, B. A. (2016). Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu. Humanika, 1 (1), 1-12.

Reid, Anthony. (2001). Understanding Melayu (Malay) as a Source of Diverse Modern Identities. Journal of Southeast Asian Studies, 32 (4), 295-313.

Ris’an Rusli, Y. (2018). Relevansi Dan Kontinuitas Pemikiran Islam Klasik dalam Intelektualisme Islam Melayu Nusantara. 2 (November), 187–197. https://Doi.Org/10.15575/Jw.V3i2.3582

Rozi, S. (2018). Nasionalisme Demokratisasi dan Sentimen Primordialisme Di Indonesia. Jurnal Penelitian Politik, 6(1), 75-84.

Salam, N. E. (2017). Penetapan Simbol Arsitektur Perumahan Masyarakat Riau (Selembayung) Sebagai Strategi dalam Melestarikan Budaya. Prosiding 2th Celscitech-UMRI, 2, 29–37.

Salim, K. (2015). Politik Identitas di Maluku Utara. Politik: Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan, 11(2), 1667–1678.

Samin, S. M. (2015). Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu: kasus Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Crikestra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4 (1), 62-83.

Sanusi, I. (2017). Globalisai Melayu: Peluang dan Tantangan Membangun Identitas Melayu dalam Konteks Modernitas. Khazanah, 1(1), 39–57.

Sanusi, I. (2017). Globalisai Melayu: Peluang dan Tantangan Membangun Identitas Melayu dalam Konteks Modernitas. Tarbawiyah, Jurnal Ilmiah Pendidikan, 01(1), 39–57.

Stapa, Z., & Shaharudin, Noranizah Yusuf, A. F. (2012). Islam Asas Pembentukan Jati Diri Bangsa Melayu-Muslim. Hadhari: An International Journal, Special Edition, 129-141.

Syu’ib. (2017). Lembaga Adat Melayu Riau Periode 2012-2017 dalam Menegakkan Identitas Kolektif Masyarakat Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fisipol Universitas Riau, 4 (2), 1–16.

Tamuri, Ab. Halim and Jasmi, Kamarul Azmi (2009) Nilai, amalan, dan Sistem Pendidikan Masyarakat Melayu Islam selepas penjajahan Barat hingga kini. Peradaban Arab-Islam dan Masyarakat Melayu. Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor, pp. 35-57.

Ulum, B., Jannah, S. R., & Arifullah, M. (2017). Hegemoni Sosial dan Politik Identitas Putra Daerah Jambi, Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 7 (1), 225–249.

Venus, A., Syafirah, N. A., & Salam, N. E. (2019). Stereotip, Melayu, Etnik, Reformasi, Pendatang. Jurnal Managemen Komunikasi, 3(2), 131–141.

Zainuri, M. (2017). Budaya Melayu Berintegritas. D. S. Suparman (Ed.), Modul Diseminasi Gugus Depan Integritas, 1–17. Kota Pekanbaru Provinsi Riau: Pemerintah Provinsi Riau.

Zakaria, I. (2012). Islam dan Falsafahnya dalam Kebudayaan. Journal Hadhari, Special Edition, 91-108.

Zed, M. (2015). Hubungan Indonesia-Malaysia: Perspektif Budaya dan Keserumpunan Melayu Nusantara. Tingkap: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Budaya dan Ekonomi, 11 (2), 140–159.




DOI: https://doi.org/10.15575/politicon.v3i1.11481

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Hasse Jubba

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Flag Counter


1th Floor, Building of FISIP

Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, 40614

E-mail: journalpoliticon@uinsgd.ac.id

 

Lisensi Creative Commons

POLITICON : Jurnal Ilmu Politik  are licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International