Political Motives for the Plan for the Expansion of New Autonomous Regions in Papua


Dafrin Muksin(1*), Sahrail Robo(2), Ahmad Rizali Pawane(3)

(1) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, Indonesia
(2) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, Indonesia
(3) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study examines the political motives of the plan to expand the new autonomous region in Papua. This is because the expansion of new autonomous areas is not always purely for the welfare of the people but is very closely related to political interests, namely power, and position. This study used qualitative research methods. The data used in the form of secondary data was obtained through reputable media and documents in journals. Next, the data is sorted to form a systematic framework. To analyze the research data, Nvivo plus 12 was used. From the analysis, it was described, and a conclusion was drawn. The study results indicate that the political motives for the plan to expand the new autonomous region in Papua are very material-intensive, namely the interests of the political elite, both central and local, to obtain rewards, position, and power. There is a narrative in the ideological incentive motive that regional expansion is for the public interest, namely providing services, developing infrastructure, increasing human resources, and alleviating poverty. However, in reality, some of the ongoing divisions in Papua have not yet impacted the Papuan people.


Keywords


Political Motives, Decentralization, New Autonomous Region, Papua

Full Text:

PDF

References


Agustino, L. E. O. (2020). Pilkada dan Expansion Daerah dalam Demokrasi Lokal di Indonesia: Local Strongmen dan Roving Bandits. Jebat: Malaysian Journal of History, Politics and Strategic Studies, 37, 86–104.

Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2020, (97).

Badan Pusat Statistik. (2021). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020, (16), 1–12.

BBC News Indonesia. (2019). Wacana expansion wilayah Papua Selatan: “Hanya akan memperpanjang masalah.” Diakses 21 Juni 2021, dari bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia 50245129, 50245129.

Brata, A. G. (2016). Expansion Daerah di Papua : Kesejahteraan Masyarakat vs . Kepentingan Elit Expansion Daerah di Papua : Kesejahteraan Masyarakat vs . Kepentingan Elit.

Cornelys Lay. (2003). Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dafrin Muksin & Sahrail Robo. (2021). Dampak Sengketa Wilayah Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Utara Terhadap Pengelolaan Pemerintahan di Desa Bobaneigo, 6(42), 143–155.

Diki Suherman et al. (2021). Aktor Politik dan Kolaborasi Quadruple Helix dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan. … : Jurnal Ilmu Politik, 3(1), 60–87. Retrieved from http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon/article/view/11197

Evana, E., & Tarmizi, R. (2019). Efektivitas 20 Tahun Implementasi Expansion Daerah Di Indonesia, 04(September), 181–185.

Harmantyo, D. (2010). Expansion Daerah dan Konflik Keruangan Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia. MAKARA of Science Series, 11(1), 16–22. https://doi.org/10.7454/mss.v11i1.220

I Ngurah Suryawan. (2020). Siasat Elite Mencuri Kuasa, Dinamika Expansion Daerah di Papua. Basabasi.

John W. Creswell. (2013). Research Desain: Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan Mixed (Edisi Keti). Yogyakarta.

Kompas.com. (2019a). Mendagri Sebut Usulan Expansion Papua dan Papua Barat Tak Terhambat Moratorium. Diakses 21 Juni 2021, dari kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2019/09/11/13241991/mendagri-sebut- usulan-expansion-papua-dan-papua-barat-tak-terhambat, 6.

Kompas.com. (2019b). Polemik Expansion Tanah Papua, dari Konflik Sosial hingga Anggaran. Diakses 21 Juni, dari kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2019/11/01/18180491/polemik-expansion-tanah-papua-dari- konflik-sosial-hingga-anggaran?page=all, 18180491.

Kompas.com. (2019c). Rencana Expansion Wilayah Papua Selatan, Aspirasi Siapa? Diakses 21 Juni 2021, dari kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2019/11/01/09190001/rencana-expansion-wilayah-papua-selatan- aspirasi-siapa-?page=all, 9190001.

Muksin, D., Purwaningsih2, T., & Nurmandi, A. (2019). Praktik

Dinasti Politik Di Aras Lokal Pasca Reformasi : Studi Kasus Abdul Gani Kasuba Dan Ahmad Hidayat Mus Pada Pilkada Provinsi Maluku Utara. Jurnal Wacana Politik - ISSN 2502 - 9185 : E-ISSN: 2549-2969, 4(2), 133–144.

Muqoyyidin, A. (2013). Expansion Wilayah Dan Otonomi Daerah Pasca Reformasi Di Indonesia: Konsep, Fakta Empiris Dan Rekomendasi Ke Depan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 287–310.

Nunik Retno Herawati. (2011). Expansion Daerah di Indonesia, 2(7), 57.

Pratikno. (2003). Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia (Pertama). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Qodir, Z., & Sulaksono, T. (2012). Politik Rente dan Konflik di Daerah Expansion: Kasus Maluku Utara, 1–54.

R. Siti Zuhro. (2015). Demokrasi, otonomi daerah dan pemerintahan indonesia, 1–28.

Republika.co.id. (n.d.). Pengamat: Wacana Expansion Papua Harus Dalam Konteks Otsus. Diakses 21 Juni 2021, dar republika.co.id: https://www.republika.co.id/berita/q6txd0428/pengamat-wacana-expansion-papua-harus-dalam- konteks-otsus, 428.

Republika.co.id. (2019). Expansion Papua Disebut akan Picu Kecemburuan Daerah lain. Diakses 21 Juni 2021, dari republika.co.id: https://www.republika.co.id/berita/q0dwoz318/expansion-papua-disebut-akan-picu- kecemburuan-daerah-lain, 2021.

Riwanto Tirtosudarmo. (2007). Paradigma Dalam Kebijakan Desentralisasi di Indonesia: Sebuah Kritik Terhadap Dominasi Public Administration School, 10(38), 1–5.

Saputra, A. A., & Al-Hamdi, R. (2020). Motif Politik Dalam Kelahiran dan Pembentukan Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(2), 163 182. https://doi.org/10.14710/politika.11.2.2020.163-182




DOI: https://doi.org/10.15575/politicon.v3i2.13114

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Dafrin Muksin et.al

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

1th Floor, Building of FISIP

Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, 40614

E-mail: journalpoliticon@uinsgd.ac.id

 

Lisensi Creative Commons

POLITICON : Jurnal Ilmu Politik  are licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International