HUBUNGAN ANTARA KESADARAN BERAGAMA DAN KEMATANGAN SOSIAL DENGAN AGRESIVITAS REMAJA (SANTRI) PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SURAKARTA


Rama Furqona(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Adolescents—or we could call them the young generation—were a group whose very vulnerable to imitate aggressive behaviors such as fights, hostility, thievery, murder and other crimes. Santri—in this case—were also the same with other teenager from the same age group. The background of each santri before entering the dormitory in Islamic boarding school could cause a conflict between one santri with another when they interact with each other.

This aggressive behavior could be much more damaging when santri tend to disobey religious norms and laws both while they are inside or outside of their school.

Self consciousness in implementation of religions teaching in this case was seen as an important aspect that needs to be implanted by santri as a way of their life so they can realize and avoiding negative and inappropriate behavior in daily life. A deep understanding of social norms in the other hand must be taught to santri so they can adapt with their environment and society and furthermore they can defend themselves from any bad influence which would come to their life.

This research concluded that there is a significance and correlation between religious self consciousness with Santri’s aggressive behavior as were written and published in many theories.


Keywords


religious self consciousness, social maturity, aggressive behavior, adolescent, santri

Full Text:

PDF

References


Ahyadi, A.A. (1995). Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila. Cet.III. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Amidjaja, R. Hidayat, I.S. dan Martono, S. (1985). Pola Kehidupan Santri Pesan-tren Buntet Desa Mertapada Kulon Kecamatan astanajapura Kabupaten Ci-rebon. Yogyakarta: Departemen Pendi-dikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara.

Ancok, Dj. (1989). “Agama dan Psikoterapi”. Dalam Attarbiyah edisi Perdana Nomor I / Tahun I / April 1989.

Aziz, R. (1999). Hubungan Antara Kecer-dasan Emosional dengan Penyesuaian Diri dan Kecenderungan Berperilaku Delinkuen Pada Remaja. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Atamimi, N. (1998). Anomi dan Kecen-derungan Perilaku Agresif di Kalangan Remaja. Jurnal Psikologi. XXV, 1, 26-34. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Berkowitz, L. (1993). Aggression: Its Causes, Consequences, And Control. New York: McGraw-hill, Inc.

Buser-SCTV. (2002). Perkelahian Antar San-tri di Pondok Pesantren. 20 Mei 2002. Jakarta.

Buss, A.H. and Perry, M. (1992). The Agression Questionaire. Journal of Personality and Social. Vol.63, No. 3, P. 452-459.

Cole, L. (1963). Psychology of Adole-scence. Fifth Edition. New York: Holt Rinehart and Winston.

Daradjat, Z. (1983). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

-----------. (1988). Penyesuan Diri. Jakarta: Bulan Bintang.

Djuwarijah. (2000). Hubungan Antara Kecer-dasan Emosi dan Pengasuhan Islami Dengan Agresivitas Remaja. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pas-casarjana Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Doll, E. (1935). Vinelena Social Maturity Scala. Minisofa: American Gunance Service Inc.

Hadi, S. dan Pamardiningrum, Y. (2000). Paket SPS-2000 “Seni Program Sta-tistik” edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningrum. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gaja Mada.

Haditono, S.R. (1981). “Pemuda dan Islam: Suatu Tindakan Psikologis”. dalam Menelan Cakrawala. Turmudhi, Rosjidi, Purwanto (ed.) Yogyakarta: Shalahuddin Press.

Haryanto. (1993). Hubungan Antara Depresi dengan Religiusitas pada Mahasiswa (Muslim) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Laporan Penelitian. Yog-yakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hasanati, N. (1989). “Perbedaan Sikap Agresif Antara Remaja Peserta Olah Raga Beladiri Pencak Silat Dengan Remaja Yang Tidak Ikut Olah Raga Bela Diri apapun di SMA Batik Surakarta Kodya Surakarta”. Ringkasan Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psi-kologi UGM.

Hawari, D. (1998). Al-Qur’an Ilmu Kedok-teran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Hurlock, E.B. (1973). Adolescence Deve-lopment. Tokyo: McGraw-Hill Kaga-kakustra Ltd.

Jalaluddin. (2001). Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Jacoeb, M.S. (2001). 434 Sekolah di Jakarta Terlibat Tawuran. 12 Juni 2001. Jakarta: Harian Suara Pembaharuan.

Jersild, A.T. (1975). The Psychology of Adolescence. 2nd ed. New York: The Mac Millan Company.

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdin, M. Abdulhak. I. Alma, B. Rahmat. M. Syahidin and Abdussalam. A. (1995). Moral dan Kognisi Islam: Buku Teks Aggama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum. Cet.II. Bandung: Alfabeta.

Nyata Tabloid. (2002). Tewasnya Santri Pon-dok Pesantren Asshiddiqiyah II Batu-ceper, Tangerang, Jawa Barat. Edisi 1612 –IV Mei 2002. Jakarta.

Powell, M. (1963). The Psychology of Ado-lescence. New York: The Babbs-Merril Company.

Rahmad. (1997). Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Press.

Restaty. (2001). Kerusuhan, Tawuran dan Kurangnya Penghargaan Terhadap Orang Lain. 28 Maret 2001. Jakarta: Kompas.

Rukhiyat, A. (1999). Siswa SLTP/ SLTA Jadi Korban Narkoba. 1 Desember 1999. Jakarta: Harian Suara Pembaharuan.

Siahaan. (1999). Selama Januari – Oktober ’99 di DKI Terjadi 110 Tawuran Pelajar. 17 November 1999. Jakarta: Harian Suara Pembaharuan.

Setyowati, I. (1999). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kecenderungan Berperi-laku Delinkuen Pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Kurniawan, I.N. (1997). Kecenderungan Peri-laku Delinkuen Ditinjau Dari Orientasi Religius Dan Jenis Kelamin. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Meichati, S. (1983). Pengantar Ilmu Pen-didikan. Yogyakarta: FIP-IKIP.

Muthahhari, M. (1992). Perspektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan Agama. Bandung: Mizan.

Najati, M.U. (1985). Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka

Nasution, H.(ed.). (1990). Kedudukan Tasaw-wuf dalam Islam dalam Thariqat Qodiriyah Naqsyabandiyah: Sejarah, Asal-Usul dan Perkembangannya. Tasikmalaya: Institut Agama Islam Lati-fah Mubarakiyah

Shapiro, L. (1997). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak (penerjemah Alex Tri Kantjono). Jakarta: Buana Printing.

Subandi. (1988). Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dengan Kecemasan Pada Remaja. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Yohyakarta: Fakultas Psi-kologi Universitas Gadjah Mada.

Susetyo, H.F. (1998). Hubungan Antara Ber-pikir Positif dan Jenis Kelamin dengan Kecenderungan Agresif Reaktif Remaja. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Thoresen, Carl, E. (1999). Spirituality and Healt: Is There a Relationship. Journal of Healt Psychology, Vol 4 (3), 291-300.

Walgito, B. (1983). Psikologi Sosial. Yog-yakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Yatman. (1999). Mengapa Remaja Sering Menjadi Agresif. 15 Januari 1999. Semarang: Harian Suara Merdeka




DOI: https://doi.org/10.15575/psy.v1i1.2166

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


web
stats

View My Stats

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.