Post-Power Syndrome dan Perubahan Perilaku Sosial Pensiunan Guru


Abdul Rahmat(1*)

(1) Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study intended to determine the symptoms and the factors of post-power syndrome, as well as some efforts of the teachers in deal with retirement. The qualitative method was used in this study and data was collected through observation, interview and some documentations studied. Sources of data were two retired teachers in MAN 2 Yogyakarta. The result shown some symptoms experienced by the subjects comprised to get closer in worship activities, but emotionally be more temperamental. The most prominent factors of post-power syndrome among the two informants included the loss of social contact with their co-workers, in addition to losing positions, loss of dignity and a sense of meaning, as well as the loss of income sources. Due to retirement, their activities and routines seemed disconnected from other teacher’s activities so both of them felt losing social contact with colleagues. Some efforts for minimizing the symptoms of post-power syndrome was involving in forum gathering that held by the school.


Keywords


post-power syndrome, teacher, retirement, social contacts

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, Dudung. (2002) Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke-5. Jakarta: PT. Reineke Cipta,

A.W. Widjaja. (2006) Administrasi. Jakarta: Rajawali Press

Clara, Agustina Maria. (2008) Pensiun, Stress dan Bahagia. http://www.all-about-stress.com (diakses tanggal 16 Juni 2013).

Djamarah S.B. (2005) Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoritis Pedagogik. Jakarta: Rineka Cipta

Elia. (2003) Post Power Syndrome. http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel079. (diakses tanggal 16 Juni 2013)

Fakhri, Syaiful. (2012) Dinamika Spiritual Pada Pensiunan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Flippo E.B. (1987) Manajemen Personalia, jilid ke-2. Alih bahasa oleh Moh. Masud. Jakarta: Erlangga

Hadayaningrat, Soewarno. (1999) Adminstrasi Pemerintahan dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Gunung Agung

Haditono. (1989) Mempersiapkan Diri Menghadapi Masa Pensiun. Yogyakarta: UGM Press

Hamalik, Oemar. (2004) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Helmi, Avin Fadilla. (2000) Pengelolaan Stress Pra-Purna Bakti, Jurnal Psikologika 5(9)

Hurlock E.B. (1992) Psikologi Perkembangan. Terjemahan Istiwidayati dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Hurlock, Elizabeth B. (1996) Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Husnan, Ranupandojo H. (1987) Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Idris, Y dkk. (2004) Buku pedoman upaya pembinaan kesehatan jiwa usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Idrus, M. (2007) Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: UII Press

Jacinta F.R. Pensiun dan pengaruhnya. http://www.e-psikologi.com.(diakses tanggal 15 Juni 2013).

Kamus Besar Indonesia. www.wikipedi.com.(diakses tanggal 14 Juni 2013)

Lexy J. Moleong.(2010) Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: Rosda Karya

Lubis, Ilham Syuhada Aulya.(2011) Hubungan Harga Diri (self Esteem) Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun Pada Anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Nasrun, M.W. Persiapan Mental untuk Pensiun. http://www.kompas.com. (diakses tanggal 15 Juni 2013)

Munandar. AS. (1991) Post Power Syndrome: Beberapa Pokok Pikiran Kelanggengan Usia Lanjut. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Poerwadarminta. (1983) Kamus Umum BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Putaka

Puji Purwanti. (2009) Post Power Syndrome Pada Purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia Ditinjau Dari Konsep Diri. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi UNIKA.http://eprints.unika.ac.id. (diakses tanggal 16 Juni 2013)

Prawitasari JE. (1989) Mengelola Stress pada Masa Pensiun. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Puspasari, Y. Hubungan antara Dukungan Sosial Teman dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia di Panti Werdha Budhi Dharma Yogyakarta. eprints.undip.ac.id. (diakses tanggal 15 Juni 2013)

Rini JF. (2001) Pensiun dan Pengaruhnya. www.e-psikologi.com. (diakses tanggal 16 Juni 2013)

Santoso, Agus & Lestari, Novia Budi. (2008) Peran Serta Keluarga pada Lansia yang Mengalami Post Power Syndrome. Jurnal Media Ners, 2(1)

Sudarilah. (2012) Kiat-Kiat dalam Menghadapi Pensiun. Jurnal Wawasan STIE Kusuma Negara. 29(321) Juli-Agustus

Supeno. S. (1991) Realita Post Power Syndrome Pada Keluarga: Kelanggengan Usia Lanjut. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Tanzeh Ahmad (2009) Pengantar Metode Penelitian.Yogyakarta: Teras.

Undang-Undang. (2005) Tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 No. 14




DOI: https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


web
stats

View My Stats

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.