Perempuan Berdaya: Memperkuat Peran Perempuan dalam Budaya Tradisional


Jenjen Zainal Abidin(1*), Yeni Huriani(2), Eni Zulaiha(3)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Perempuan telah memainkan peran penting dalam budaya tradisional selama berabad-abad. Namun, dalam beberapa kasus, peran mereka sering kali diabaikan, terpinggirkan, atau bahkan diremehkan. Dalam era modern ini, penting untuk mengakui pentingnya perempuan dalam budaya tradisional dan memperkuat peran mereka agar bisa berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran perempuan dalam budaya tradisional dan mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat peran mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan analisis literature dan penelusuran sejarah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan memainkan peran yang beragam dalam budaya tradisional, seperti sebagai pelindung kearifan lokal, pemimpin masyarakat adat, dan pelestari tradisi budaya. Namun, seringkali mereka menghadapi hambatan dalam mengakses sumber daya dan mendapatkan pengakuan yang pantas. Untuk memperkuat peran perempuan dalam budaya tradisional, beberapa langkah dapat dilakukan. Pertama, pendidikan dan kesadaran harus ditingkatkan untuk menghilangkan stereotip gender dan mengakui kontribusi perempuan dalam budaya. Kedua, kebijakan publik yang mendukung perlindungan dan pemberdayaan perempuan dalam konteks budaya tradisional harus diterapkan. Ketiga, kolaborasi antara perempuan dan lembaga budaya, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dapat memperkuat peran perempuan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan budaya.

Keywords


Kajian Perempuan; Budaya Tradisional; Peran; Pemberdayaan; Inklusi.

References


Azis, A. (2016). Pendidikan Humanis dan Inklusif. Munzir, 9(1), 1–11.

Casram, C. (2016). Membangun sikap toleransi beragama dalam masyarakat plural. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1(2), 187–198.

Dewantara, K. H. (1977). Bagian pertama pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1, 215.

Hapsari, D. R. (2016). Peran jaringan komunikasi dalam gerakan sosial untuk pelestarian lingkungan hidup. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 1(1), 25–36.

Huriani, Y., Dulwahab, E., & Annibras, N. (2021). Strategi Penguatan Ekonomi Perempuan Berbasis Keluarga. Lekkas.

Huriani, Y., Rahman, M. T., & Haq, M. Z. (2021). Developing Gender-Based Justice Relationships in Indonesian Families During the COVID-19 Pandemic. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 3(1), 76–95.

Indah, I. (2013). Peran-peran perempuan dalam masyarakat. Academica, 5(2).

Kansil, R., Tangkudung, J. P. M., & Mewengkang, N. N. (2017). Fenomena Komunikasi Keluarga Tradisional Dan Keluarga Modern Dalam Membentuk Kepribadian Anak Di Kelurahan Bahu. Acta Diurna Komunikasi, 6(3).

Madhiya, N. (2021). Perspektif Gender dalam Tafsir Kontemporer.

Madjid, N. (1995). Islam: agama kemanusiaan: membangun tradisi dan visi baru Islam Indonesia. Yayasan Wakaf Paramadina.

Mitamimah, A. (2021). Kesetaraan Kedudukan Perempuan dan Laki-laki dalam Perspektif Hadis. Jurnal Riset Agama, 1(1), 29–44.

Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: remaja rosdakarya.

Mosiri. (2018). UNIVERSALITAS DAN INKLUSIVITAS ISLAM. Ekomadania, 1, 253–270.

Nurmila, N. (2015). Pengaruh budaya patriarki terhadap pemahaman agama dan pembentukan budaya. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 23(1), 1–16.

Prantiasih, A. (2016). Reposisi peran dan fungsi perempuan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 27(1).

Purwadi, U. T. J. (2005). Menggali Untaian Kearifan Lokal. In Yogyakarta: Penerbit Pelajar.

Rahim, A. (2016). Peran kepemimpinan perempuan dalam perspektif gender. AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 9(2), 268–295.

Rosyad, R., Mubarok, M. F., Rahman, M. T., & Huriani, Y. (2021). Toleransi Beragama dan Harmonisasi Sosial. Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rusmala Dewi. (2013). Universalisme Islam Dan Kosmopolitisme Peradaban. Nurani, 13(1), 49–68.

Sastrawati, N. (2018). Laki-Laki dan Perempuan Identitas Berbedah Analisis Gender dan Politik Perspektif Post-Feminisme.

Silalahi, U. (2006). Metode penelitian sosial. Unpar press.

Siri, H. (2014). Gender dalam perspektif Islam. Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 7(2), 232–251.

Skagerlind, H. H. (2021). Governing development: global performance indicators and gender policy change in Sub-Saharan Africa. Journal of International Relations and Development, 1–27.

Zahrok, S., & Suarmini, N. W. (2018). Peran perempuan dalam keluarga. IPTEK Journal of Proceedings Series, 5, 61–65.

Zulaeha, E. (2020). Prinsip Liberalisme dalam Metodologi Tafsir Feminis: Pembacaan pada Karya-karya Husein Muhammad. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 18(1), 25–48.




DOI: https://doi.org/10.15575/socio-politica.v13i2.26847

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Socio Politica is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

View My Stats

Published by: Department of Sociology Faculty of Social Science and Politics UIN Sunan Gunung Djati Bandung.