Teologi Fundamentalisme Damai Jamaah Tabligh
DOI:
https://doi.org/10.15575/jt.v7i1.33478Keywords:
dakwah Islam, gerakan keagamaan, madzhab Islam, organisasi internasional, Sosiologi Islam.Abstract
Abad ke-20 menyaksikan banyaknya gerakan Islam yang muncul di negeri-negeri muslim. Salah satunya adalah Jamaah Tabligh dari India yang bertujuan terutamanya adalah mengislamkan individu maupun masyarakat. Dengan tujuan utamanya itu, Jamaah ini dipandang Fazlurrahman, cendekiawan Muslim Pakistan, masuk kategori fundamentalis. Artikel ini membahas pernyataan tersebut dengan memunculkan jawabannya dari lapangan, dengan meneliti jamaah tersebut dari dalam dengan mengungkap ajaran dan kegiatan Jamaah ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif, yang bertujuan mendapatkan gambaran utuh objeknya. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui observasi secara terlibat, wawancara dan kajian kepustakaan, dengan membandingkan sejumlah referensi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Analisis data kualitatifnya menggunakan versi Miles dan Huberman yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Hasil dari lapangan menunjukkan bahwa walaupun terkesan fundamentalis, Gerakan ini bersifat damai. Hal ini dapat dicirikan oleh beberapa ajaran dan kegiatannya, seperti mengusung prinsip ‘ikramul Muslimin,’ yaitu tidak memakai barang orang lain tanpa seizin pemiliknya; tidak berbicara tentang politik praktis baik lokal maupun internasional; tidak berbicara tentang perbedaan madzhab dalam beribadah; tidak membicarakan aib masyarakat; gemar bersilaturahim kepada masyarakat; dan metode dakwahnya ramah dari hati ke hati tanpa memaksakan kehendak.References
Ali, J. A., & Amin, F. (2020). Jamaat-e-Islami and Tabligh Jamaat: A Comparative Study of Islamic Revivalist Movements. ICR Journal, 11(1), 75–94.
Ali, J. A., & Orofino, E. (2018). Islamic Revivalist Movements in the Modern World: An Analysis of Al-Ikhwan al-Muslimun, Tabligh Jama’at, and Hizb ut-Tahrir. Journal for the Academic Study of Religion, 31(1).
Ali, K., & Minxing, H. (2021). Muslims preaching movements in British-India: An appraisal of the Tablighi Jamaat and its competitors. Liberal Arts and Social Sciences International Journal (LASSIJ), 5(1), 356–371.
As-Sirbuny, A. A. (2001). „Petunjuk Sunnah Dan dab Sehari-Hari Lengkap‟(Cirebon: Pustaka Nabawi).
Balcı, B. (2015). Reviving Central Asia’s religious ties with the Indian subcontinent? The Jamaat al Tabligh. Religion, State & Society, 43(1), 20–34.
Dahlan, F. (2012). Fundamentalisme Agama: Antara Fenomena Dakwah dan Kekerasan Atas Nama Agama. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 6(2), 331–346.
El Amrani, A. (2023). Desecularising the postcolonial resistance: The role of Islamic spirituality in the framing of Moroccan anticolonial thought. The Journal of North African Studies, 28(5), 1240–1264.
Fajri, E. Z., & Senja, R. A. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. In Jakarta (ID): Difa Publiser.
Göktaş, V., Hasan, M. M., Chowdury, S. R. H., & İsmailoğlu, M. (2022). Spirituality in the Context of Tablighi Jamaat and its Implication on Muslim Society: The Sufi Perspective. International Journal of Social, Political and Economic Research, 9(1), 49–66.
Harold Titus, D. (1984). Persoalan-oersoalan Filsafat. Bulan Bintang.
Huda, N. (2016). Gerakan Fundamentalisme Islam di Indonesia: Perspektif Sosio-Historis. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 16(2), 369–396.
Lone, R. A. (2018). Tablighi Jamaat: Ideological Structure. International Journal of Research in Social Sciences, 8(1), 1001–1011.
Mahmood, A. (2023). Tabligh, Tarbiyyat and the Religious Education of the Ahmadiyya Muslim Jamaat in Scandinavia. Scandinavian Journal of Islamic Studies, 17(2), 136–162.
Merriam, S. B., & Grenier, R. S. (2019). Qualitative research in practice: Examples for discussion and analysis. Jossey-Bass.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2013). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Sage Publications, Inc.
Molnar, T. (2017). Arab awakening and Islamic revival: The politics of ideas in the Middle East. Routledge.
Muharam, R. S. (2020). Membangun Toleransi Umat Beragama di Indonesia Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM, 11(2), 269. https://doi.org/10.30641/ham.2020.11.269-283
Rahman, M. T. (2013). Politik identitas Islam di Indonesia: Menelusuri Politik Kebangsaan dan Politik Ekonomi Islam di Indonesia.
Rahman, M. T. (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Rashid, T. (2006). Radical Islamic movements: gender construction in Jamaat-i-Islami and Tabligh-i-Jamaat in Pakistan. Strategic Analysis, 30(2), 354–376.
Rochmat, S. (2006). Korupsi dan Perlunya Teologi Baru di Sektor Publik. Millah: Jurnal Studi Agama, 261–272.
Sinanović, E. (2012). Islamic revival as development: discourses on Islam, modernity, and democracy since the 1950s. Politics, Religion & Ideology, 13(1), 3–24.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.CV.
Supriadin, S. (2014). Al-Asy’ariyah (Sejarah, Abu Al-Hasan Al-Asy’ari dan Doktrin-Doktrin Teologinya). Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 9(2), 61–80.
Tanja, V. I. (1991). Kebangkitan Agama-Agama dan Gerakan Fundamentalistik Kristen: Suatu Permasalahan Dalam Pembentukan Kepemimpinan†dalam Peninjau Majalah Balitbang Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Vol. XIV/I Tahun.
Wanda Ziemba, E., & Eisenbardt, M. (2018). The Ways of Prosumers’ Knowledge Sharing with Organizations. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 13, 95–115. https://doi.org/10.28945/4067
Wirman, H. P. (2018). Fenomena Jamaah Tabligh. ALHURRIYAH: Jurnal Hukum Islam, 13(2), 33–42.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in Temali: Jurnal Pembangunan Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).