JEJAK-JEJAK PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM PETIKAN AYAT AL-QUR’AN KATUT ADAB PADIKANA KARYA HAJI HASAN MUSTOPA


Dindin Moh Saepudin(1*)

(1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Toleransi merupakan bagian dari sikap moderat. Sikap tersebut telah tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia, namun belakangan di Indonesia, khusunya di Jawa Barat intoleransi beragama sangat tinggi. Dibuktikan dengan beberapa survei yang menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan intoleransi tinggi di Indonesia. Terdapat pergeseran keberagamaan di masyarakat Sunda, terhadap pemahaman konsep Islam dan kebudyaan. Padahal antara budaya dan Islam itu mempunyai keselarasan sebagaimana pemikiran dari Haji Hasan Mustopa yang  menggabungkan antara konsep Islam dan Budaya dalam karya Petikan Ayat al-Qur’an katut Adab Padikana. Tulisan ini berusaha untuk mengkaji bagaimana toleransi beragama dalam pandangan Haji Hasan Mustopa. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kesejarahan (history) dengan teori Pesisir dan pedalaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Haji Hasan Mustopa mewakili pemahaman keagamaan masyarakat pedalaman Jawa Barat, yang akomodatif dan toleran. Berbeda halnya dibeberapa daerah masyarakat pesisir. Namun adanya pengaruh dari kebijakan kolonial pada waktu itu terdapat perlawanan dan pemahaman keagamaan untuk melawan dengan identitas perjuangan agama(jihad).


Keywords


Haji Hasan Mustopa; Toleransi; Jawa Barat.

References


A.Rohmana, J. (2013). Asmarandana Ngagurit Kaburu Burit: Pengalaman Didaktis Kepesantrenan Haji Hasan Mustapa (1852-1930). Jurnal Jumantara, 4(2).

A.Rohmana, J. (2016). Persahabatan Penjajah dan Bangsa Jajahan di Hindia Belanda: C. Snouck Hurgronje dan Haji Hasan Mustapa. Afkaruna, 12(2).

A.Rohmana, J. (2017). Memahami Makna Batin Kitab Suci: Tafsir Quranuladhimi Haji Hasan Mustapa (1852-1930). ALqalam: Jurnal Kajian Islaman, 34(1).

A.Rohmana, J. (2013). Makhṭūṭat Kinanti [Tutur Teu Kacatur Batur]:Taṣawwuf al-‘ālam al-Sūndāwī ‘inda al-Ḥāj Ḥasan Muṣṭafà (1852-1930). Studia Islamika, 20(2).

A.Rohmana, J. (2015). Sastra Sufistik Melayu Dan Sunda Di Nusantara:Mempertemukan Hamzah Fansuri Dan Haji Hasan Mustapa. Ibda: Jurnal Kebudayaan Islam, 13(1).

A.Rohmana, J. (2018a). Informan Sunda Masa Kolonial: Surat-Surat Haji Hasan Mustopa untuk Snouck Hurgenje pada kurun 1894-1923. Yogyakarta: Octopus Publishing.

A.Rohmana, J. (2018b). Sundanese Sufi and Religious Diversity in the Archipelago: The Pluralistic Vision of Haji Hasan Mustapa (1852-1930. Kawalu: Journal of Local Culture, 5(1).

Ajib Rosidi. (1989). Haji Hasan Mustopa Jeung Karya-Karyana. Bandung: Pustaka.

Al-BaghāwĪ. (n.d.). Ma’alĪm al-TanzĪl FĪ TafsĪr al-Qur’ān (juz. 3). Beirut: Dār Ihyā al-Turath.

Al-Basri, A. al-F. isma’il ibn ‘Umar ibn K. al-Q. (1999). Tafsir al-Qur’an al-’Adzim. Dar Tayyibah linashr: tk.

Al-Suyūṭi, J. M. ibn A. al-M. dan J. al-D. ‘Abdurrahman ibn A. B. (n.d.). TafsĪr Jalālain. Al-Qahirah: Dār al-HadĪth.

Al-Zamakhshari. (n.d.). TafsĪr al-Khashāf ‘An Haqāiq Ghawāmiḍ al-TanzĪl.

Ali, A. A. dan W. Z. K. bin W. (2020). Concept of Religious Tolerance among Ulama of Traditional Pesantren in Sukabumi, West Java. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 5(1).

Ali, M. (2004). A Study of Hasan Mustafa’s Fatwa: It is Incumbent upon the Indonesian Muslims to be Loyal to the Dutch East Indies Government. Journal of the Pakistan Historical Society, 52(2), 67–84.

Ansory, I. (2014). Wasathiyyah: Membaca Pemikiran Sayyid Quthb Tentang Moderasi Islam. Jakarta: Rumah Karet Publishing.

Asrohah, H. (2002). Pelembagaan Pesantren, Asal-usul dan Pelembagaan Pesantren di Jawa. UIN Syarif Hidayatullah.

Azyumardi Azra. (2005). Islam in Southeast Asia: Tolerance and Radicalisme. Meulbrene: CSCI.

B, S. A. (n.d.). Berita Online Detik. Retrieved April 17, 2020, from www.news.detik.com

Bilmauidhah. (2011). Puitisasi Terjemahan Quran: Studi Analisis Terjemahan Quran Bersajak Bahasa Aceh. Indo-Islamika, 1(1), 41–62.

Casram. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural. Jurnal Wawasan : Jurnal Agama Sosial Dan Budaya, 1(2).

Cortesao, A. (1944). The Suma Oriental of Tome Pires; an Account of the East from the Red Sea to Japan; Written in Malacca and in India in 1512-1515 (2nd ed.). London: Hakluyt Society.

Echols dan Shadili. (1996). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Eriksen, T. H. (1995). Ethnicity and Nationalism: Antrohpological Prespective. London: Pluto Press.

Firdaus Saleh, S. dan L. (2013). Makna “Silas” Menurut Kearifan Budaya Sunda Perspektif Filsafat Nilai: Relevansinya Bagi Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Sosiohumaniora, 15, 158 – 166.

Heryana, A. (2015). Bentuk-Bentuk Islamisasi pada Naskah Babad Banten(07.74).

Hoeve, I. B. van. (2003). Suplemen Ensiklopedi Islam (1st ed.). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.

Hude, M. D. (2008). Membangun Umat dengan Pemahman Al-Qur’an Yang Toleran dan Moderat: Strategi Melalui Pendidikan dalam Keluarga. SUHUF Jurnal Pengkajian Al-Qur’an Dan Budaya, 1.

Indrawardana, I. (2012). Kearifan Lokal Adat Masyarakat Sunda Dalam Hubungan Dengan Lingkungan Alam. Komunitas, 4(1), 1–8.

Iskandar, Y. (1997). Sejarah Jawa Barat(Yuganing Rajakawasa). Jakarta: CV Gender Sunten.

Jahroni, J. (1999). The life and mystical Thouht of Haji Hasan Mustopa. Universitas Leiden.

JalāluddĪn al-Mah{alĪ, J. al-S. (n.d.). }Ī,TafsĪr al-Jalālain, (1st ed.).

Jamil. (2018). Toleransi Dalam Islam. Al Amin:Jurnal Kajian Ilmu Dan Budaya Islam, 1(2).

Juariah, Y. (2016). Menelusuri Jejak Islamisasi di Tatar Sunda Melalui Naskah Kuno. Jurnal Al-Tsaqafa, 13(2).

K.Garna, J. (2012). Orang Baduy. Bandung: Primaco Akademikan dan Judistira Garna Foundatioan.

Kahmad, D. (n.d.). Islamic Thought and Sundanese Value. UIN Sunan Gunung Djati Bandung: CESRAS (Centre For Study of Releigion and Sociaty).

Kartini, T. (1985). Biografi dan karya pujangga Haji Hasan Mustafa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kumparan News. (2019). Setara Institut: Jabar dan DKI Tertinggi Intoleransi.

Mahmud dan Patsun. (n.d.). Memahami Konsep Islam Sebagai Agama Toleran. Cendekia: Jurnal Studi Keislaman, 5(2).

Majid, N. (1997). Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.

Martin, V. B. (1995). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.

Mas’ud, A. (2004). Intelektual Pesantren: Perhelatan Agama dan Tradisi. Yogyakarta: LKiS.

Moriyama, M. (2005). Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak danKesastraan Sunda Abad ke-19 (Suryadi, Trans.). Jakarta: KPG.

Mustapa, H. H. (n.d.). Petikan Qoer’an Katoet Adab Padikana. Bandoeng: Koe Comitena.

Oxford. (2008). Dictionary (4th ed.). English: Oxford University Press.

Purnomo, P. dan E. (2005). Kamus Sansakerta Indonesia. Yogyakarta: Budaya Djawa.com.

Pusat Bahasa Departement Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional.

Rangkuti-Hasibuan, S. (2006). Sosiologi agama : kajian masyarakat Islam di Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma, Fakultas Sastra.

Reid, A. (2004). Sejarah Modern Awal Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Robson, S. O. (1981). Jawa at the Crossroads: Aspect of Javanese Cultural History in the 14 th and 15 th Centuries in BKI,. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 137(2/3).

Rostiati, A. (n.d.). Toleransi Keragaman Pada Masyarakat Cigugur Kuningan. Patajmala, 11(1).

S, U. R. (2015). Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe Dusun Tunggal Rahayu Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak, 3(2).

Saleh dana Sasmita, D. (1987). Sewaka Darma, Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Amanat Galunggung: Transkripsi dan Terjemahan. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Dirjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Shihab, M. Q. (n.d.). Tafsir Al-Misbah (2nd ed.). Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (1999). Membumikan al-Qur’an:Fungsi dan peran Wahyu dalam Kehidupan (1st ed.). Bandung: Mizan.

Sibaran, H. C. A. K. A. N. L. (n.d.). Relevansi Konsep Nilai Petatah Petitih Sunan Gunung Djati dalam Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 4(2).

Sofianto, K. (n.d.). Garut Pada Masa Pemerintahan Pendudukan Jepang (1942-1945). Sosiohumaniora, 16(1).

Sumardjo, J. (2018). Revitalisasi Kearifan Lokal Sunda. Jurnal Budaya Nusantara, 1(2).

Suryalaga, R. H. (2010). Kesundaan Rawayan Jati. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.

Syukur, A. (n.d.). Islam, Etnisitas dan Politik Identitas: Kasus Sunda. Jurnal Miqat, xxxv(2).

Th.Pigeaud, T. G. (1967). Literature of Java, Descriptive List of Javanese Manuscript. Leiden: Bibliotica Universiti Leiden.

Van der Chijs, J. A. (1864). Bidragen tot de Geschie Denys van het Inlandsch-Indie: aan Officiele Bronnen Ontleend. TBG, XIV.

Wakaf dari Pelayanan Dua Tanah Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Sa’ud. (1971). Al-Qur’an dan Terjemahnya,. Riyadh: Wakaf Dari Pelayanan Dua Tanah Suci.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v5i2.10853

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Dindin Moh Saepudin

Lihat Statistik View MyStat

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.