TAFSIR FEMINIS: SEJARAH, PARADIGMA DAN STANDAR VALIDITAS TAFSIR FEMINIS


Eni Zulaiha(1*)

(1) Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H. Nasution 105 Cibiru Bandung 40614, Indonesia., Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tafsir feminis merupakan sebuah genre tersendiri yang muncul di era kontemporer ketika isu gender menjadi isu global. Paradigma tafsir ini berawal dari asumsi, bahwa prinsip dasar Alquran dalam relasi laki-laki dan perempuan adalah keadilan (al-'ada>lah), kesetaraan (al-musa>wah), kepantasan (al-ma'ru>f), musyawarah (syu>ra). Apabila terdapat produk-produk penafsiran klasik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut akan dinilai tidak tepat, terutama ketika diterapkan dalam konteks kekininian, disebabkan situasi dan kondisinya jelas berbeda antara zaman dulu dan sekarang. Model analisis yang dipakai dalam paradigma tafsir feminis adalah analisis gender,yang secara tegas membedakan antara kodrat sebagai sesuatu yang tidak bisa berubah, dengan gender sebagai konstruksi sosial yang bisa berubah. Wajar jika kemudian pendekatan hermeneutik dengan metode tafsir tematik akhirya menjadi pilihan dalam mengkaji ayat-ayat tentang relasi gender. Sebab dengan metodologi seperti itu, diharapkan produk tafsir akan lebih intersubyektif dan kritis melihat problem relasi gender.


Keywords


Tafsir feminis; sejarah; validitas tafsir feminis

Full Text:

PDF

References


Abu Zaid, Nashr Hamid. Women in the Discourse of Crisis, The Legal Research and Resource center for Human Right pages. (LRRC). Cairo, Egypt.

Barbour, Ian. Juru Bicara Tuhan; Antara Sains dan Agama, terj. E.R. Muhammad. Bandung: Mizan, 2003.

Carol P. Christ dan Judith Plascow (eds.),

Woman Spirit Rising: a Feminist Reader in

Religion, San Fransisco: Harper & Row Publishing, 1979.

Engineer, Asghar Ali. Islam dan Pembebasan, terj. Hairus Salim. Yogyakarta: LkiS, 1991.

Hakim, M. Arif, “Gerakan Perempuan dalam Perspektif Ideologis”, dalam Media Indonesia, 14 Agustus, 1993.

Harb, Ali. Naqd al-Nash. Beirut, al-Markaz al-Tsaqofi, 1995.

Himawan, Anang Haris. “Teologi Feminisme dalam Budaya Global: Telaah Ktitis Fiqh Perempuan”, dalam Jurnal Ulumul Qur'an, No: 4 Vol VII, (1997), 35-42.

John M. Echol dan Hassan Shadily. Kampus Inggris-Indonesia, cet. xix, Jakarta: Gramedia, 1993.

Kamla Bashin dan Nighat Said Khan.

Persoalan Pokok Mengenai Feminisme dan Relevansinya, terj, S. Harlina Jakarta: Gramedia, 1995.

Markus, Lis. “Feminisme dalam Wacana dan Gerakan Perempuan Era Postmodernisme”, Makalah, disampaikan dalam halaqoh ulama perempuan LSM Rahima , Depok, 5 Januari, 2010.

Megawangi, Ratna. “Feminisme: Menindas Peran Ibu Rumah Tangga”, dalam Ulumul Qur'an, edisi khusus No: 5 & 6 Vol V, 1994, p. 30-41.

Mustaqim, Abdul. Epistemologi tafsir Kontemporer, LkiS, 2012.

Muhammad bin Iyas. Badaiz Zuhur fi Waqaid Duhur, Beirut: Maktabah Saqafiyyah, tt.

Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al-Qur’an,Bandung: Mizan, 1998.

Suryakusuma “Specific Methodological Problem in Feminism Research”, dalam

State Ibuism: The Social Construction of Womenhood in Indonesia, New Order, Tesis di Den Haag, 1987.

Thabari, Ibn Jarir. Jami’ al-Bayan fi Tafsiri al-

Qur’an,. Kairo: 1057-1969.

Turtle, Lisa. Encyclopedia of Feminisme.

New York: Facts of File Publication, 1986. Zamakhsyari, Abu al-Qasim Jar Allah. al-Kasysyaf 'an Haqaiq al-Tanzil wa 'Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta'wil , Beirut: Dar

al-Fikr, 1977




DOI: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.1671

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Eni Zulaiha

Lihat Statistik View MyStat

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.